Hobiqq Lounge –Alami Sakit Telinga Disertai Vertigo? Mungkin Kamu Punya Penyakit Ini
pokerpelangi – Kenali tanda dan gejalanya sejak dini itu penting!
Kamu merasa telingamu bermasalah? Terlebih lagi gejala tambahan vertigo membuatnya semakin terasa menyakitkan? Bila kamu mengalami ini, bisa jadi itu adalah tanda dari penyakit Meniere.
Penyakit Meniere adalah gangguan yang memengaruhi telinga bagian dalam hingga menyebabkan sensasi berputar atau vertigo. Kondisi ini juga bisa menyebabkan masalah pendengaran dan bunyi dering di telinga. Dalam kebanyakan kasus, penyakit Meniere biasanya menyerang satu telinga.
Diidentifikasi pertama kali oleh dokter asal Prancis, Prosper Menière, pada tahun 1860-an, mari kenali hal-hal seputar penyakit Meniere.
Alami Sakit Telinga Disertai Vertigo? Mungkin Kamu Punya Penyakit Ini
1. Disebabkan oleh perubahan cairan di telinga
Berdasarkan data dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), diperkirakan sebanyak 615.000 orang menderita penyakit Meniere di Amerika Serikat. Sekitar 45.500 orang terdiagnosis setiap tahun dan kemungkinan besar terjadi pada usia 40-an sampai 50-an.
Penyebab penyakit Meniere belum diketahui secara pasti. Meskipun demikian, para ilmuwan percaya bahwa kondisi tersebut terjadi karena perubahan cairan di telinga bagian dalam.
Selain itu, penyebab lain meliputi faktor genetik, reaksi alergi, infeksi virus, sakit kepala migrain, dan respons autoimun juga bisa menjadi penyebabnya.
2. Vertigo menjadi salah satu gejalanya
Gejala penyakit Meniere cenderung bersifat serangan atau episodik, yang biasanya berlangsung selama 20 menit atau lebih. Kehilangan pendengaran, telinga berdenging atau tinitus, kehilangan keseimbangan, dan aural fullness atau telinga terasa penuh merupakan gejala yang umum yang dialami penderita.
Di samping itu, sakit kepala, mual, berkeringat, dan muntah akibat vertigo parah juga menjadi gejala lain yang dapat diamati.
Penderita umumnya mengalami setidaknya dua sampai tiga gejala dalam waktu bersamaan yakni vertigo, tinitus, aural fullness, dan gangguan pendengaran.
3. Diagnosis penyakit Meniere
Jika kamu merasa mengalami gejala penyakit Meniere, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk diagnosis sedini mungkin.
Untuk diagnosis, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes untuk memeriksa pendengaran dan keseimbangan dengan mengesampingkan penyebab lain dari gejala. Melalui tes audiometri misalnya, dokter dapat mengetahui gangguan pendengaran yang dialami pasien.
Tes lain, yakni electrocochleography (Ecog), auditory brainstem response (ABR), electronystagmography (ENG), video head impulse test (VHIT), vestibular evoked myogenic potential (VEMP), postugrafi, rotary-chair test, MRI, atau CT scan mungkin juga dapat dilakukan oleh dokter.
4. Pengobatan dan perawatannya
Setelah penyakit Meniere terdiagnosis, dokter akan memberi resep obat untuk membantu meredakan gejala penyakit. Suntikan antibiotik terkadang juga diberikan, seperti gentamisin untuk memperbaiki gejala vertigo.
Di samping konsumsi obat, terapi fisik dengan latihan rehabilitasi vestibular dapat membantu melatih otak untuk memperhitungkan kondisi keseimbangan di kedua telinga pasien.
Tenaga kesehatan bidang pendengaran seperti audiolog dapat memberi anjuran penggunaan alat bantu dengar untuk meminimalkan gangguan pendengaran.
Operasi juga bisa dilakukan, yang mana pilihan ini bergantung pada preferensi pasien.
Prosedur kantung endolimfatik juga bisa dilakukan untuk mengurangi produksi cairan di telinga bagian dalam. Selain itu, labyrinthectomy atau cochleosacculotomy juga merupakan opsi prosedur bedah lainnya.
5. Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat
Menurut sebuah penelitian dalam “Cochrane Database of Systematic Reviews” tahun 2018, membatasi asupan garam dan menghindari kafein serta alkohol dapat membantu menjaga keseimbangan cairan di pipi dan mengurangi tekanan di telinga dalam.
Selain itu, mengurangi konsumsi MSG (monosodium glutamat) dan minum air dalam jumlah cukup juga diperlukan.
Cemas dan stres merupakan kontributor yang dapat mengembangkan gejala penyakit. Untuk itu, mengelola kecemasan dan stres melalui psikoterapi misalnya, mungkin bisa sangat berguna.
Istirahat saat vertigo menyerang, berhenti merokok, dan menghindari alergen juga perlu diterapkan untuk meredam gejala penyakit Meniere.
Walaupun tidak ada obatnya, tetapi ada banyak strategi untuk mengurangi gejala. Pada kebanyakan pasien, remisi (berkurangnya atau hilangnya gejala penyakit untuk sementara waktu) spontan umum terjadi, meski bisa makan waktu bertahun-tahun.
Dengan diagnosis dini dan konsultasi, dokter akan membantu memilih perawatan yang tepat sesuai kondisi.
baca juga: 6 Makanan Dan Minuman Yang Ampuh Atasi Perut Kembung, Cobain Yuk!