hobiqq – Ayu Natasari. Dialah mahasiswi yang baru lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Sulawesi Selatan. Mahasiswi Kedokteran Ini Ternyata Beragama Hindu
Ada yang unik pada mahasiswi tersebut. Meski berhijab, ternyata Ayu merupakan nonmuslim. Dia beragama Hindu.
Ayu merupakan mahasiswa nonmuslim pertama di Fakultas Kedokteran yang lulus dari UMI Makassar. Dia menyelesaikan pendidikan dokter dalam waktu lima tahun delapan bulan.
Orang tua Ayu memang berasal dari Tabanan, Bali. Sang ayah merupakan perantau, menjadi guru di salah satu SMP di Kabupaten Takalar.
Keluarga besar Ayu pun juga masih banyak yang berada di Pulau Dewata. Namun, Ayu lahir di Takalar, Sulawesi Selatan.
5 Tahun Berhijab
Ayu lulus dari pendidikan dokter di UMI Makassar setelah menempuh pendidikan selama lima tahun delapan bulan. Selama itu pula Ayu selalu mengenakan hijab.
Dia mengaku tidak terpaksa mengenakan busana yang selama ini identik dengan Muslim tersebut. ” Karena mengikuti aturan dari universitas,” ujar Ayu. Dia mengaku semakin lama semakin terbiasa.
Meski demikian, Ayu mengaku tidak mudah mengenakan hijab dan kuliah di universitas yang mayoritas Muslim tersebut.
” Tidak mudah tapi jadinya saya bisa belajar, setiap hari pasti ada tantangan baru, ada pengalaman baru,” kata dia.
Ayu juga benar-benar merasakan toleransi di UMI Makassar. Saat mahasiswa baru yang Muslim mengikuti pendidikan pesantren sebulan, Ayu dipersilakan tidak mengikuti program tersebut.
Sebagai gantinya, Ayu dipersilakan belajar di pura, sesuai dengan agamanya. Itulah salah satu pengalaman yang didapat Ayu. ” Semakin lama semakin terbiasa,” kata Ayu.
Dia bersyukur bisa lulus pendidikan dokter dari UMI. Sebab, dia tidak menemui kendala selama menuntut ilmu meski beragama Hindu. ” Bisa lulus tanpa hambatan,” kata Ayu.
Ayu telah menjadi contoh bahwa agama tidak menjadi penghalang untuk menempuh pendidikan, dimanapun. Meski nonmuslim, dia nyatanya bisa lulus pendidikan dokter dari sebuah universitas berlabel Muslim.
Dia telah menjadi contoh toleransi untuk menjaga kerukunan. Tak ada halanan suku, agama, dan ras, dalam menempuh pendidikan. Bagi Ayu, tidak ada masalah sama sekali untuk saling memahami meski dari latar yang berbeda.
” Tidak ada masalah untuk saling memahami meski berbeda tetapi masih ada celah untuk bersama,” kata Ayu.