BERITA UNIK

Beras Merah Hassawi dari Arab Saudi

hobiqq – Beras merah di Indonesia biasanya dijadikan menu diet. Kadar gulanya lebih rendah, seratnya lebih kaya dan harganya juga terjangkau. Beras Merah Hassawi dari Arab Saudi

Ternyata di Arab Saudi juga ada beras merah yang terkenal dengan khasiat dan harganya yang mahal. Beras tersebut bernama Hassawi.

Siapa sangka kalau di Arab saudi ada daerah penghasil beras. Beras Hassawi ini dibudidayakan di Kota Alahsa, bagian timur Arab Saudi.

Penasaran mengapa tanama padi tumbuh di daerah gurun pasir seperti Arab Saudi?

Beras Merah Hassawi dari Arab Saudi

Beras Hassawi rupanya ditanam di sebuah kawasan oasis terbesar di dunia. Beras ini kabarnya sudah ditanam secara turun-temurun di sana. Lahannya sendiri sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia.

Khasiat Beras Hassawi

Oasis tersebut cukup populer dengan 2 juta tanaman palem, meski dikelilingi oleh gurun pasir yang kering. Nah, di sekitar kawasan perkebunan palem itulah beras Hassawi ditanam.

Beras Merah Hassawi dari Arab Saudi

Harganya Selangit

Dengan keunikan dan khasiatnya, tak heran kalau harga beras Hassawi ini cukup mahal. Dibanderol 25-30 Riyal atau sekitar Rp90 ribu hingga Rp 119 ribu rupiah dan kerap dianggap emas.

” Ini adalah emas, ini adalah anak-anak kami yang dibesarkan selama berbulan-bulan. Kami melindunginya dan akan mewariskannya lintas generasi,” kata salah seorang petani beras Hassawi, Abdulhadi al-Salman seperti dikutip dari laman Alarabiya.

Cerita Gorengan yang Ternyata Berasal dari Mesir

Pisang, risol, bakwan, cireng, merupakan gorengan yang jadi favorit banyak orang. Gorengan juga bisa dijadikan lauk pendamping nasi. Pernahkan terpikirkan asal mula gorengan?

Dalam buku A History of Food (2008) makanan ini sudah ada sejak 1200 Sebelum Masehi di Mesir. Dari mesir inilah kemudian makanan dengan konsep gorengan menyebar ke seluruh dunia.

Tidak heran jika di seluruh dunia punya berbagai jenis gorengan yang berbeda-beda antar negara. Seperti di Jepang dengan tempura, Korea dengan twigim, dan di Inggris yang terkenal dengan fish and chips, Amerika yang terkenal dengan ayam goreng tepungnya.

Lalu, bagaimana dengan gorengan di Indonesia? Di nusantara sendiri, gorengan ini dibawa oleh China. China memang membawa pengaruh yang cukup besar di dunia kuliner Indonesia. Pendatang China mengenalkan berbagai makanan seperti mie, bakso, nasi goreng dan tak terkecuali adalah gorengan.

Teknik Menggoreng

China mengenalkan dua teknik menggoreng. Yakni dengan teknik sedikit minyak (jian) da juga menggoreng dalam banyak minyak (zha). Teknik zha ini yang menjadi dasar gorengan di Indonesia.

Sebelumnya, teknik memasak di Indonesia hanya mengolah makananan dengan cara dikeringkan, diasinkan, diasap, direbus, dan dikukus. Hal ini terlihat dari prasasti-prasasti dari masa Jawa Kuno maupun Bali kuno.

Selain itu, belum banyak produksi kelapa sawit di Indonesia. Setelah adanya pengaruh menggoreng dalam minyak banyak, lama kelamaan diikuti dengan produksi minyak kelapa sawit yang mulai banyak.

Minyak Kelapa

Pada awal abad ke-20, minyak kelapa jadi hasil utama dari budi daya kelapa. Karena mulai banyak diminati dan menjadi keperluan domestik, minyak kelapa kemudian menjadi komoditas perdagangan.

Minyak kelapa mudah didapat, bahan makanan pun melimpah di perkebunan. Ada pisang, singkong, ubi goreng, dan sebagainya. Semuanya dibalut dengan tepung yang kemudian digoreng dalam minyak yang banyak.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *