hobiqq lounge – Banyak karyawan yang harus bekerja dengan sistem shift, baik bekerja malam atau bergilir. Bagi banyak orang, bekerja shift sudah menjadi bagian dari hidup mereka. Sayangnya, bagi mereka yang bekerja dengan sistem kerja shift. Ada kemungkinan bahwa sistem kerja tersebut dapat memberikan dampak serius pada kesehatan. Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang rentan dialami pekerja shift. Wajib waspada!
Meningkatkan risiko depresi
Kerja shift terbukti memiliki dampak buruk pada kesehatan mental. Sebagai contoh sebuah studi dalam International Journal of Occupational and Environmental Health menunjukkan bahwa pekerja shift menunjukkan gejala depresi pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan pekerja non-shift. Hal senada ditunjukkan dalam studi di International Journal on Disability and Human Development. Dalam studi tersebut, para peneliti menemukan bahwa kerja shift dapat meningkatkan risiko mengembangkan atau memperburuk gangguan mood, setidaknya pada individu yang rentan.
Obesitas
Banyak hal yang menyebabkan pekerja shift lebih mungkin mengalami obesitas. Pekerja shift lebih berisiko memiliki pola makan yang buruk dan kurang olahraga, yang bisa memicu kegemukan. Selain itu, dilansir dari laman WebMD, keseimbangan hormon juga memainkan peranan penting. Hormon leptin memainkan peran kunci dalam mengatur nafsu makan, yaitu membantu membuat kita merasa kenyang. Karena kerja shift menurunkan kadar leptin, bisa jadi pekerja yang bekerja pada malam hari akan merasa lebih lapar dan makan lebih banyak daripada mereka yang jam kerjanya normal.
Kanker payudara
Bagi pekerja perempuan, bekerja shift ternyata juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Ini kemungkinan disebabkan karena terganggunya jam tubuh. Studi dalam International Journal of Cancer meneliti pekerjaan 1.200 perempuan yang mengidap kanker payudara selama periode tiga tahun, dan membandingkannya dengan 1.300 perempuan lainnya. Hasilnya, dari semua perempuan, 11 persen bekerja malam setidaknya sekali dalam karier mereka.agen bandarq indonesia
Insomnia
Waspada masalah insomnia sering terjadi pada orang yang bekerja dengan sistem shift. Gejala-gejala ini terwujud dalam berbagai cara bergantung pada sifat jadwal kerja seseorang. Misalnya, menurut Sleep Foundation, karyawan yang memulai shift mereka antara jam 4 dan 7 pagi sering mengalami masalah dengan waktu tidur. Sementara itu, mereka yang bekerja pada shift malam biasanya mengalami masalah dengan pemeliharaan tidur.
Diabetes dan sindrom metabolik
Kerja shift dipercaya bisa menjadi salah satu faktor risiko diabetes. Pekerja shift, khususnya mereka yang bekerja dengan shift 16 jam, memiliki insiden diabetes lebih tinggi daripada pekerja harian. Kerja shift juga dikaitkan dengan sindrom metabolik, kombinasi dari masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, obesitas, dan kadar kolesterol tidak sehat. Ini merupakan faktor risiko serius untuk diabetes, serangan jantung, dan stroke.
Setelah membaca informasi di atas, tidak diragukan lagi bahwa kamu yang bekerja shift harus memperhatikan kesehatan secara ekstra. Ada langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi efek gangguan kerja shift, seperti mempertahankan lingkungan kamar tidur yang santai, praktikkan kebersihan tidur yang sehat, pantau waspada di tempat kerja, dan cari bantuan jika dibutuhkan.AGEN POKER