BERITA UNIK

Fenomena Halo Muncul di Langit Sulawesi

hobiqq – Belum lama ini, media sosial digegerkan dengan penampakan halo di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. Fenonema matahari ini membuat sejumlah warganet takjub. Fenomena Halo Muncul di Langit Sulawesi

“ Fenomena Halo Matahari yang Terjadi Hari Ini (06/03) di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan, apakah di daerah kalian juga terlihat fenomena seperti ini?,

Fenomena Halo Muncul di Langit Sulawesi

Kagum

Warganet mengagumi halo matahari. Bahkan, ada yang mengira itu adalah pertanda kiamat.

“ Semua terjadi atas izin Allah,” tulis @indra7764.

“ MasyaAllah,” tulis @ avrilya_malaika.

“ Pertama kali lihat beginian waktu kecil. Kukira mau kiamat. Langsung pergi sholat sama temenku,” tulis @imamkhtmy.

Apa Itu Halo?

Dikutip dari Liputan6.com, Badan Meteorologi, Klimatologi. dan Geofisika (BMKG) menyebut halo merupakan fenomena optis yang berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari. Lingkaran ini merupakan pembiasan sinar matahari oleh awan tinggi, yaitu awan tipis cirrus.

Awan ini berada di ketinggian 6 ribu meter di atas permukaan bumi. Awan ini berpartikel sangat dingin dan berwujud Kristal es.

Awan ini membiaskan cahaya matahari sehingga membentuk cincin yang melingkari matahari.

Matahari Buatan Korea Selatan Pecahkan Rekor Dunia Baru

Korea Superconducting Tokamak Advanced Research (KSTAR) merupakan perangkat fusi superkonduktor yang juga dikenal sebagai matahari buatan Korea. Poker Online

Baru-Baru ini, KSTAR mencetak rekor dunia baru karena berhasil mempertahankan plasma bersuhu tinggi selama 20 detik, dengan suhu ion lebih dari 100 juta derajat celcius.

Pada Selasa, 24 November lalu, Pusat Penelitian KSTAR di Institut Korea Energi Fusion (KFE) mengumumkan penelitian bersama dengan Universitas Nasional Seoul (SNU) dan Universitas Columbia Amerika Serikat.

Penelitian itu dalam rangka pengembangan matahari buatan Korea. Hal ini pun mendapat respons positif. Para peneliti akhirnya berhasil mengoperasikan plasma selama 20 detik dengan suhu ion lebih tinggi dari 100 juta derajat, yang merupakan salah satu syarat inti fusi nuklir dalam Kampanye Plasma KSTAR 2020.

Dalam percobaan 2018, KSTAR mencapai suhu ion plasma 100 juta derajat untuk pertama kalinya dengan waktu retensi sekitar 1,5 detik.

Dan pada 2019, waktu operasi plasma berhasil mencapai waktu 8 detik selama Kampanye Plasma KSTAR 2019 dan berlangsung sebanyak lebih dari 2 kali.

Titik balik penting bagi teknologi

Sejauh ini, ada perangkat fusi lain yang mampu mengatur plasma secara singkat pada suhu 100 juta derajat atau lebih tinggi. Namun, tak satu pun dari mereka mampu memecahkan penghalang untuk mempertahankan operasi selama 10 detik atau lebih.

Dalam percobaan tahun 2020, KSTAR meningkatkan kinerja mode Internal Transport Barrier (ITB), yaitu salah satu mode operasi plasma yang dikembangkan sejak tahun lalu dan berhasil mempertahankan status plasma untuk jangka waktu yang lama hingga mengatasi batasan operasi plasma suhu ultra-tinggi.

Direktur Si-Woo Yoon dari Pusat Penelitian KSTAR di KFE menjelaskan, ” Teknologi yang dibutuhkan untuk operasi jangka panjang 100 juta plasma adalah kunci realisasi energi fusi, dan keberhasilan KSTAR dalam mempertahankan plasma bersuhu tinggi selama 20 detik akan menjadi titik balik penting untuk mengamankan teknologi operasi plasma berkinerja tinggi yang merupakan komponen penting dari reaktor fusi nuklir komersial di masa depan.”

Dr. Young-Seok Park dari Universitas Columbia yang berkontribusi pada penciptaan plasma suhu tinggi berkata, ” Kami merasa terhormat untuk terlibat dalam pencapaian penting yang dibuat di KSTAR. Suhu ion 100 juta derajat dicapai dengan memungkinkan plasma inti yang efisien untuk durasi yang begitu lama menunjukkan kemampuan unik dari perangkat KSTAR superkonduktor dan akan diakui sebagai dasar yang kuat untuk plasma fusi dengan kondisi stabil dan berkinerja tinggi.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *