hobiqq lounge – Media sosial seolah sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Hampir setiap hal dibagikan lewat unggahan di media sosial, mulai dari foto, cerita, sampai dengan opini. Sayangnya, ada saja orang yang kerap mengumbar pemasalahan pribadi mereka ke akun medsosnya. Padahal, masalah pribadi seharusnya gak diumbar di ruang publik. Banyak ruginya, berikut beberapa alasan kenapa kita gak boleh mengumbar masalah pribadi di medsos.
Berisiko jadi sebuah gunjingan
Saat masalah pribadi menyebar ke ruang publik, risiko jadi bahan gunjingan gak akan terelakkan lagi. Bahkan masalah yang sedang kita hadapi pun akan dibicarakan banyak orang. Bukannya solusi yang didapat, tapi justru masalah baru. Jadi bahan gunjingan tentu akan menimbulkan perasaan tidak nyaman, bukan? Alih-alih fokus pada penyelesaian masalah, kita malah dibikin pusing dengan omongan orang yang gak jarang jadi bikin kesal.
Kehidupan pribadi jadi konsumsi banyak orang
Niatnya mungkin sekadar curhat atau berbagi kegelisahan, tapi risiko kehidupan kita diketahui banyak orang yang mungkin gak dikenal justru makin besar. Bagaimana tidak, namanya medsos kan bisa diakses banyak orang, ya wajar kalau masalah yang kita ceritakan jadi konsumsi publik. Mungkin kita berpikir bukan orang penting atau artis populer, tapi tetap saja unggahan kita bisa diketahui banyak pihak. Apalagi sifatnya prestasi atau hal yang menginspirasi mungkin akan berdampak positif bagi banyak orang. Namun, kalau hanya curhatan masalah pribadi, bukannya malah seperti membuka aib?.agen bandarq indonesia
Tidak memiliki Privasi
Mengumbar masalah pribadi sama saja membuka batas privasi kita. Seolah memberi izin pihak luar untuk masuk, pada akhirnya orang akan seenaknya mencampuri urusan kita. Niatnya curhat demi mendapat kelegaan dari efek berbagi, kita justru bertemu dengan orang-orang yang ingin mengintervensi hidup kita. Dengan dalih membantu mencarikan solusi, mereka akan seenaknya mengatur apa yang seharusnya kita lakukan.
Orang-orang hanya ingin tau bukan membantu
Tak perlu keburu beranggapan kalau orang yang menanggapi curhatan kita di medsos adalah bukti dari sebentuk perhatian. Awalnya mungkin mereka tampak bersimpati, tapi sebenarnya justru hanya penasaran dengan detail permasalahan kita. Mereka cuma kepo, bukan peduli dengan kita apalagi membantu mencarikan solusi. Di-kepo-in, apalagi di medsos dan oleh banyak orang, pasti rasanya gak enak, bukan?.
Curhat tentu gak salah, apalagi jika kita memang membutuhkan second opinion untuk solusi terbaik atas permasalahan yang sedang dihadapi. Namun, menceritakan di media sosial rasanya bukan hal yang tepat untuk dilakukan. Yuk, mulai lebih bijak berbagi di medsos.AGEN POKER