hobiqq – Perselisihan dalam rumah tangga memang sudah biasa terjadi. Dampak yang paling menyedihkan adalah perceraian. Pasutri di Ponorogo Cerai Sepakat Bongkar Rumah
Namun pertengkaran pasangan suami dan istri yang terjadi di Ponorogo, Jawa Timur, ini efeknya tidak hanya perceraian.
Cekcok yang berujung pada perceraian tersebut juga memakan korban rumah yang selama ini mereka tempati.
Pasutri Cerai di Ponorogo Sepakat Bongkar Rumah
Puluhan warga Desa Carangrejo, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, kerja bakti membongkar rumah pasangan suami istri Agus Purwanto dan Anjar Trisnawati.
Pembongkaran rumah yang dibangun pada 2014 lalu itu dilakukan karena Anjar menggugat cerai Agus. Perceraian itu sendiri terjadi setelah Anjar pulang dari bekerja sebagai TKW di Hongkong.
Tetangga pasutri tersebut, Sugiono, mengatakan Anjar dikontrak 3 tahun di Hongkong. Sedangkan Agus di rumah kerjanya jaga warung. Sang suami di kenal orang warga sekitar sebagai orang yang jujur.
Suami Kaget Tiba-tiba Dipanggil untuk Proses Perceraian
Agus sendiri tak tahu apa permasalahannya mengaku kaget tiba-tiba dipanggil pengadilan untuk proses perceraian. Orang sangat kenal dengan sang suami yang tidak pernah main wanita .
Sang istri sat pulang dari kerja di luar negri sudah membawa suarat cerai untuk sang suami . Wanita 39 tahun itu berangkat ke Hongkong usai menikahi Agus sekitar 10 tahun yang lalu.
” Gak tahu kalau Anjar sama laki-laki lain. Agus kaget dipanggil pengadilan katanya proses cerai,” ujar Sugiono.
Sudah 8 Tahun Silam Rumah Ini Di Bangun
Dari info nya pasutri ini sudah mejalani mediasi berkali-kali demi mendapatkan jalan keluar yang baik dan tidak meruginak sebelah pihak saja . Namun tetap memilih untuk bercerai.
Sementara Perjanjian mereka berdua jika bercerai rumah suami nya ini harus di ratakan dengan tanah.
Membongkar rumah tersebut di bantu oleh warga , rumah yang sudah sejak 8 tahun silam ini pun di bongkar pelan-pelan
Pihak Laki-Laki Hanya Ambil Kayu Nya Saja
Setuju dengan permintaan sang suami , jika di bongkar kayu dari rumah tersebut miliki agus (suami).
Di bantu oleh warga Agus mengambil setiap kayu yang berserakan.
Selama warga bekerja membongkar rumah pasutri itu, polisi dan pihak kecamatan setempat menjaga lokasi pembongkaran.
Sedangkan perceraian antara Agus dan Anjar masih dalam proses persidangan di pengadilan agama Ponorogo.