Meyakini yang Tak Nyata, Ini 5 Fakta Delusi atau Waham
Uncategorized

Meyakini yang Tak Nyata, Ini 5 Fakta Delusi atau Waham

HOBIQQLOUNGE –  Meyakini yang Tak Nyata, Ini 5 Fakta Delusi atau Waham

9hobiq.me  – Ternyata penderitanya susah dikenali

Dunia kesehatan Indonesia tak hanya sedang ramai mengurusi kasus COVID-19, tetapi juga gangguan kesehatan mental. Pasalnya, semenjak terjadinya pandemik banyak kasus-kasus gangguan mental yang timbul ke permukaan.

Namun sedikit yang mengetahuinya bahwa waham lebih jauh dari itu. Berikut ini penjelasannya.

Meyakini yang Tak Nyata, Ini 5 Fakta Delusi atau Waham

1. Penderita delusi akan mempercayai apa yang diyakininya tanpa melihat kenyataan

Dalam tulisan ilmiah itu, Joseph dan Siddiqui mendefinisikan delusi sebagai keyakinan seseorang terhadap sesuatu yang salah lewat interpretasi yang tidak akurat dari realitas eksternal walaupun sudah ada bukti yang bertentangan.

Ini bukan sekadar berbeda argumen kepada suatu topik yang subjektif. Keyakinan pada delusi sudah sangat jauh berbeda dari apa yang ada. Bahkan orang-orang di sekitarnya pun mengetahui bahwa itu salah.

2. Orang yang mengalami delusi tidak tampak seperti orang yang mengalami gangguan jiwa

Jurnal tersebut menjelaskan lebih lanjut bahwa mendiagnosis pasien penderita delusi tidaklah mudah. Alasannya sang pasien relatif punya kesehatan mental yang stabil dan tidak punya tanda-tanda maupun faktor khusus, seperti misalnya dominan pada satu jenis kelamin.

Pada umumnya diagnosis pasien delusi terjadi ketika orang tersebut memiliki satu atau lebih pikiran delusi yang terjadi lebih dari satu bulan. Pemikiran tersebut pun harus tidak berdasar dari kondisi fisiologi, seperti tidak sedang mengonsumsi obat-obatan atau substansi lain, serta tidak mengalami kondisi kesehatan yang sedang terganggu. Keyakinan budaya orang tersebut juga akan menjadi poin penting dalam mendiagnosis.

3. Ada beragam bentuk delusi

  • Umumnya delusi orang lain tersebut datang dari individu dengan status yang lebih tinggi
  • Delusi somatik: delusi yang melibatkan fungsi dan sensasi pada tubuh
  • Delusi campuran: delusi dengan berbagai tema

4. Menjadi masalah ketika suatu delusi dikoarkan di media sosial dan mempengaruhi yang lain

Delusi bisa menjadi berbahaya apabila keyakinan delusi itu sudah merugikan orang lain, bahkan orang banyak. Kamu bisa mendapatkan pemahaman ringkas terkait delusi atau waham, melalui post Instagram dr. Santi Yuliani, M.Sc., Sp.KJ berikut:

Mereka tak punya kemampuan lebih demi mengatasi masalah tersebut

“Saat kamu tidak memiliki cukup banyak informasi untuk menyelesaikan masalah, atau saat kamu tidak mau atau tidak punya waktu untuk memprosesnya, maka sangat mudah bagi seseorang untuk meniru yang lain, hanya dengan bukti sosial,” terang  peneliti Vincent F. Hendricks and Pelle G. Hansen kepada BBC.

5. Delusi hanya bisa diatasi dengan bantuan tenaga profesional

“Penanganan dalam kasus seperti ini memerlukan bantuan ahli, untuk mampu merealitaskan penderita bahwa isi pikirnya adalah bagian dari gangguan disfungsi regulasi otaknya, yaitu yang terletak di area mesolimbic dan ganglia basalis,” terang dr. Santi lebih lanjut.

BACA JUGA : 5 Tips Melakukan Cheating Day Secara Aman, Diet Jadi Gak Berantakan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *