BERITA UNIK

Bekas Luka Sayat Adalah Bukti Kecantikan di 3 Negara Ini

Bekas Luka Sayat Adalah Bukti Kecantikan – Apa definisi cantik menurutmu? Kalau di Indonesia, kita semua tau bahwa mereka yang punya kulit putih mulus, langsing, plus kaki jenjang adalah perempuan yang banyak disukai kaum adam. Meskipun sebagian juga tak masalah dengan para wanita berisi pemilik kulit sawo matang. Tak heran, jika kemudian ada banyak perempuan yang berbondong membeli skincare agar kulitnya mulus. AGEN POKER

Nyatanya, tak semua negara punya standar seperti itu. Beberapa di antaranya bahkan terlihat tidak masuk akal. Berikut ini ada 3 negara yang menerapkan standar kecantikan dengan melukai sekujur tubuh mereka. Di mana saja sih? Yuk, simak ulasan berikut ini.

Perempuan Afrika yang melukai tubuhnya seperti di film Black Panther

Bekas Luka Sayat Adalah Bukti Kecantikan

Kalau kamu sudah menyaksikan film Black Panther, kamu pasti enggak asing kan dengan luka sayatan yang ada di badan Erik Killmonger. Ya, tidak hanya berlaku untuk kaum lelaki saja, beberapa negara di Afrika juga memberlakukan ini untuk kaum perempuan. Para perempuan dengan luka-luka seperti ini justru dianggap sebagai wanita cantik.

Tidak sebatas melukai tubuh agar berbentuk seperti tato abadi saja, para perempuan dari suku Mursi dan Surma bahkan sering menggunakan ‘lip plate’ untuk memperlebar bibir mereka. Lip plate ini juga ada di dalam film Black Panther. Ya, kita yang melihat mungkin akan merasa sedikit terganggu bahkan merasa ngilu. Tapi bagi mereka, hal tersebut adalah kebanggaan tersendiri. HOBIQQ

Ethiopia, beauty is pain

Bekas Luka Sayat Adalah Bukti Kecantikan

Ada sekelompok orang dari Suku Kara atau biasa disebut Suku Karo, tinggal di sekitar Sungai Omo, bagian selatan Ethiopia dan punya standar kecantikan dengan melukai tubuh mereka juga. Suku ini hidup dengan berburu dan beternak. Jangan tanya kehidupan mereka seperti apa? Layaknya kebanyakan suku primitive, Suku Karo ini pun hidup sederhana tanpa teknologi dan jauh dari nuansa modernitas. Baik pria ataupun wanita akan punya sayatan yang sama.

Untuk pria, sayatan ini adalah bukti kejantanan mereka, sedangkan wanita sayatan ini lambang kecantikan –semakin banyak sayatan, semakin dianggap cantik dan seksi. Uniknya lagi, saat disayat di bagian tubuh tertentu, seorang perempuan sekalipun tak boleh terlihat lemah dan kesakitan. Mereka harus menunggu dengan sabar hingga proses sayat menyayat selesai. Jika mereka berteriak atau menjerit, maka mereka dinyatakan gagal. Duh, ngeri juga yess, gengs?

Wanita cantik di Papua Nugini dengan scarifikasi sepik

Bekas Luka Sayat Adalah Bukti Kecantikan

Seperti di Ethiopia, suku di Papua Nugini ini juga punya tradisi membuat bekas luka di sekujur tubuhnya. Tradisi ini sebenarnya khusus untuk lelaki yang sudah menjelang dewasa, sebagai tanda bahwa mereka akan segera punya kehormatan sempurna. Namun, tidak menutup kemungkinan para perempuan pun bisa mendapat luka yang sama.

Skarifikasi ini dilakukan dengan menggunakan senjata tajam, puluhan bahkan ratusan kali pada tempat tertentu di kulit sehingga membentuk motif layaknya kulit buaya. Prosenya tentu butuh waktu yang lama dan menyakitkan, tapi budaya seperti ini sudah dilangsungkan sedari zaman nenek moyang mereka terdahulu.

Ternyata di mana-mana ingin menjadi cantik itu menyakitkan. Kalau di Indonesia, mungkin dompet dan kantong yang sakit karena setiap bulan harus membeli skincare, di negara-negara Afrika dan Papua Nugini, Bekas Luka Sayat Adalah Bukti Kecantikan. Tetapi kembali lagi, setiap negara punya standar kecantikan masing-masing, berbeda satu sama lain.

Sumber : HOBIQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *