HOBIQQLOUNGE – Kendala Kram Otot saat Berhubungan Seks
Bagi sebagian orang, berhubungan seks tidak selalu menyenangkan. Sebab, mereka kerap merasakan sakit saat berhubungan seksual atau setelah melakukannya.
Kondisi tersebut tentu saja bisa merusak kualitas hubungan seksual dengan pasangan.
Ada berbagai macam rasa sakit yang bisa di rasakan saat berhubungan seksual, salah satunya ialah kram otot.
Kram otot adalah kondisi yang di akibatkan penggunaan otot secara berlebihan saat berhubungan seksual.
Daya terlalu besar yang harus di lakukan otot mengakibatkan otot mengencang hingga menimbulkan rasa sakit.
Kram otot pada area kelamin saat hubungan seksual memang kerap terjadi. Kondisi itu di kenal dengan istilah di spareunia dalam ilmu medis. Penyebabnya pun beragam, bisa masalah fisik maupun psikis. Itulah sebabnya, Mama perlu mencari tahu apa penyebab di spareunia agar kualitas hubungan seksual tidak terganggu.
Kali ini HOBIQQ telah merangkum tujuh penyebab kram otot yang kerap terjadi saat berhubungan seksual. Yuk di simak Ma agar Mama dan pasangan bisa lebih waspada.
1. Vagina kering
Penyebab pertama dikarenakan kurangnya cairan pelumas yang di hasilkan oleh vagina alias vagina kering.
Kondisi tersebut menyebabkan Mama dan pasangan harus menggunakan otot secara berlebihan agar hubungan seks terasa menggairahkan.
Tanpa sadar hal itu bisa mengakibatkan kram otot.
Padahal, kondisi vagina kering bisa diatasi apabila Mama lebih rileks saat berhubungan seksual.
Selain itu, cobalah untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu seperti durasi foreplay yang diperpanjang, sehingga Mama bisa lebih rileks.
Saat berhubungan seks, bisa juga menggunakan cairan pelumas agar sesi bercinta semakin menggairahkan
2. Otot tegang
Kendala Kram Otot Berhubungan seks terlalu keras juga bisa berbahaya secara fisik. Sebab, hal itu mengakibatkan ketegangan otot di daerah panggul atau bagian lain saat Mama sedang bercinta.
Ketegangan otot yang kerap di abaikan itu bisa memicu kram otot, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan setelah berhubungan seksual.
Padahal selama bercinta, Mama maupun pasangan tidak merasakan sesuatu.
3. Orgasme
Ketika sedang mengalami orgasme, dinding vagina dan otot rahim akan berkontraksi secara beraturan.
Tentu saja kondisi tersebut menjadi hal yang wajar terjadi dan menunjukkan bahwa Mama menikmati waktu bercinta bersama pasangan.
Namun, perlu di ketahui bahwa sesaat sebelum dan selama orgasme, akan terjadi peningkatan detak jantung, denyut nadi, tekanan darah, hingga pernapasan.
Hal itulah yang membuat otot di daerah panggul mulai tegang hingga mengakibatkan kram otot.
4. Infeksi menular seksual (IMS)
Kendala Kram Otot Berhubungan seks dengan penderita infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia dan gonore memang tidak mudah. Mama akan merasa sakit selama dan setelah berhubungan seksual.
Umumnya, hubungan seks akan menyebabkan otot di daerah panggul tegang karena Mama mengeluarkan daya yang lebih besar.
Hal itulah yang menimbulkan rasa sakit serta kram otot selama dan setelah berhubungan seksual.
Oleh karena itu, sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu guna mengetahui cara berhubungan seksual yang aman dengan penderita infeksi menular seksual (IMS).
Dokter biasanya akan menyarankan Mama dan pasangan untuk menggunakan kondom agar tidak terjadi penularan penyakit.
5. Penggunaan alat kontrasepsi
Mama yang ingin menunda kehamilan biasanya akan menggunakan alat kontrasepsi IUD.
Penggunaan IUD di rongga rahim ternyata bisa menyebabkan kram rahim dan rasa sakit yang di rasakan pun bisa lebih intens.
Meskipun begitu, Mama tidak perlu khawatir sebab penggunaan IUD tidak selalu menyebabkan kram otot maupun kram rahim.
Ada pula perempuan yang tidak merasakan efek apapun meski sedang menggunakan alat kontrasepsi IUD.
6. Vaginismus
Vaginismus merupakan kondisi yang umum jadi penyebab kram otot saat berhubungan seksual.
menjadi suatu kondisi yang menyebabkan kejang otot secara tidak sengaja di area vagina.
Penyebabnya di karenakan rasa takut dan gelisah ketika berhubungan seksual.
Itulah sebabnya, Mama perlu memperhatikan kondisi psikis diri sendiri sebelum berhubungan seksual.
Cobalah untuk lebih rileks dan menikmati hubungan seksual dengan pasangan.
7. Bercinta setelah operasi caesar
Menjalani operasi caesar bukanlah hal yang mudah bagi perempuan. Pasalnya, ibu hamil harus menanggung rasa sakit setelah operasi caesar.
Oleh karena itu, dokter umumnya akan menganjurkan Mama dan pasangan untuk tidak berhubungan seksual selama beberapa minggu.
Berhubungan seks terlalu cepat setelah operasi caesar bisa menimbulkan rasa sakit, terutama jika luka operasi belum sembuh total.
Rasa sakit itu bisa berisiko menyebabkan kram otot ketika berhubungan seksual.
Cara mengatasi kram otot saat berhubungan seksual tergantung pada penyebabnya.
Ada kram otot yang tidak memerlukan perawatan medis misalnya hanya memerlukan cairan pelumas agar vagina tidak kering.
Namun, ada pula kram otot yang di sebabkan kondisi medis tertentu, sehingga perlu mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Nah, itulah beberapa rangkuman informasi terkait penyebab kram otot saat berhubungan seks. Semoga bisa menambah pengetahuan baru ya, Ma.
Baca juga: Film dengan Adegan Blowjob Sungguhan wajib di lihat