BERITA KESEHATAN BERITA UNIK

Manfaat Ganja Plus Efeknya Untuk Kesehatan

HobiQQ Lounge – Ganja inilah manfaat plus efeknya untuk kesehatan bisa menjadi obat bila diolah secara medis. HobiQQ merupakan salah satu Agen Poker yang meneliti mariyuana untuk digunakan secara medis. hobiQQ merekomendasikan beberapa jenis ganja kepada para pasien dan mendapat hasil yang mengejutkan.

Saat diberikan mariyuana, pasien yang memiliki sakit kronis mengalami perbaikan kondisi dari sebelumnya. Kemudian pasien dengan multiple sclerosis juga mengalami lebih sedikit kejang otot dibanding sebelumnya. Bahkan, pasien dengan peradangan usus parah mulai bisa makan lagi.

Penelitian hobiQQ ini cukup kuat dan menambahkan sejarah panjang manfaat ganja yang dapat digunakan sebagai obat terapeutik. Namun masalahnya, karena tergolong barang ilegal, sulit untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitas ganja dalam dunia medis.

Jenis Ganja Untuk Obat Medis

Di Amerika Serikat sendiri, ada empat jenis ganja yang sudah diizinkan untuk diproduksi demi keperluan obat atau medis, yaitu:

Marinol dan Cesamet

obat marinol yang terbuat dari daun ganja

Dua obat ini digunakan untuk mengatasi mual dan kehilangan nafsu makan akibat kemoterapi dan pada pasien pengidap AIDS. Kedua obat ini merupakan bentuk lain dari THC, yang merupakan bahan utama ganja yang memberikan rasa high. Keduanya ini telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA), lembaga yang setara dengan BPOM di Indonesia, pada tahun 1980-an.

Untuk merangsang nafsu makan, dokter akan meresepkan marinol dengan dosis 2,5 mg dalam sekali atau dua kali sehari sebelum makan siang, malam, dan atau waktu tidur. Namun, jika diresepkan untuk meredakan mual akibat kemoterapi, dokter akan memberikan dosis sebanyak 5 mg saat 1 hingga 3 jam sebelum kemoterapi dan 2 hingga 4 jam setelahnya.

Salah satu efek samping fisik dari marinol, yaitu lemas, sakit perut, mual, muntah, detak jantung cepat, muka merah, dan pusing. Sementara efek samping psikologis yang biasanya muncul, yaitu cemas, kantuk, kebingungan, halusinasi, dan paranoid.

Epidiolex

Obat ini digunakan pada bandarq penderita epilepsi dan Badan POM Amerika Serikat melegalkannya pada tahun 2013. Namun, penggunaannya secara bebas sangat dilarang.

Sativex

Obat ini merupakan obat yang sedang menjalani pengujian secara klinis di Amerika Serikat dan merupakan obat untuk mengatasi kanker payudara. Obat ini merupakan kombinasi dari bahan kimia yang terkandung di dalam tanaman ganja dan disemprotkan ke mulut. Sativex disetujui di lebih dari 20 negara untuk mengatasi kejang otot dari multiple sclerosis dan sakit akibat kanker.

Manfaat Ganja Untuk Kesehatan

Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan, ganja ternyata memiliki sejumlah manfaat lainnya bagi kesehatan, yang mungkin jarang diketahui banyak orang. Di balik anggapan buruk orang tentang mariyuana, ternyata ada sisi positif atau manfaatnya bagi kesehatan, seperti:

Meningkatkan Kapasitas Paru

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan Agen Poker dalam Journal of the American Medical Association pada Januari 2012, disebutkan bahwa ganja tidak merusak fungsi paru-paru. Bahkan, bahan yang satu ini bisa meningkatkan kapasitas paru-paru. Kapasitas paru adalah kemampuan paru untuk menampung udara ketika bernapas.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengambil sampel dari 5.115 orang dewasa muda sepanjang kurang lebih 20 tahun. Perokok tembakau kehilangan fungsi paru-parunya sepanjang waktu tersebut, tapi pengguna ganja malah memperlihatkan peningkatan kapasitas paru-parunya.

Hal ini dikaitkan dengan cara penggunaan mariyuana yang biasanya diisap dalam-dalam. Oleh sebab itu, peneliti menyimpulkan hal ini mungkin menjadi semacam latihan untuk paru. Namun, tentu saja paparan jangka panjang asap mariyuana dengan dosis tinggi bisa merusak paru-paru.

Mematikan Beberapa Sel Kanker

gambar ganja yang dapat membunuh sel kanker

Kandungan dalam ganja yang bernama cannabidiol dapat menghentikan kanker dengan mematikan gen yang disebut Id-1. Bukti ini didapat dari sebuah studi yang dilakukan sejumlah peneliti dari California Pacific Medical Center di San Francisco, yang dilaporkan pada tahun 2007. Dalam banyak kasus, dipercaya bahwa ganja mampu mematikan sel-sel kanker lainnya.

Selain itu, bukti menunjukkan bahwa ganja juga bisa membantu melawan mual dan muntah sebagai efek samping kemoterapi. Akan tetapi, meski banyak penelitian menunjukkan keamanannya, tanaman ini tidak efektif dalam.

Mengurangi Nyeri Kronis

Sebuah tinjauan yang dilakukan oleh National Academies of Sciences, Engineering, and Medicines melaporkan fakta bahwa dalam dunia medis, mariyuana kerap digunakan untuk mengatasi rasa sakit kronis. Hal ini karena mariyuana mengandung cannabinoid yang bisa membantu menghilangkan rasa nyeri ini.

Dilansir dari Harvard Health Publishing, tanaman yang satu ini bisa meringankan rasa sakit akibat multiple sklerosis, nyeri saraf, dan sindrom iritasi usus. Tak hanya itu, tanaman yang satu ini bahkan banyak digunakan untuk penyakit yang menyebabkan nyeri kronis, seperti fibromyalgia dan endometriosis.

Ganja Mengatasi Masalah Kejiwaan

ilustrasi seorang pria kepikiran bakar ganja

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Psychology Review menunjukkan bukti bahwa ganja membantu mengatasi masalah kesehatan jiwa tertentu. Para peneliti menemukan bukti bahwa tanaman ini bisa membantu menghilangkan depresi dan gejala gangguan stres pasca trauma.

Akan tetapi, mariyuana bukan obat yang tepat untuk masalah kesehatan jiwa, seperti gangguan bipolar dan psikosis. Pasalnya tanaman yang satu ini justru bisa memperparah gejala orang dengan gangguan bipolar.

Secara medis, ganja bisa digunakan dengan berbagai cara seperti:

  • Dihirup melalui perangkat yang disebut dengan vaporizer
  • Dimakan, dicampur dalam masakan
  • Dioleskan ke kulit dalam bentuk losion, minyak, atau krim
  • Diteteskan langsung di lidah
  • Diminum langsung

Cara mana yang perlu dilakukan bergantung dari yang disarankan dokter. Pasalnya, setiap metode bekerja dengan cara yang berbeda.

Menghirup menjadi salah satu cara yang efeknya bisa dirasakan dengan sangat cepat. Sementara itu, jika Anda mengonsumsinya dengan cara dimakan, tubuh butuh waktu 1-2 jam untuk bisa merasakan efeknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *