HobiQQ Lounge – Bahan Pelumas Vagina yang Aman dan Alami Pelumas vagina membuat aktivitas seksual lebih terasa nyaman. Sebab, cairan ini berfungsi untuk mengurangi gesekan kasar saat penetrasi dilakukan. Walaupun vagina dapat memproduksi pelumas secara alami, di beberapa kesempatan, jumlahnya tak cukup banyak untuk melumas permukaannya.
Virgin coconut oil
Di dalam virgin coconut oil atau VCO terdapat kandungan alami yang dapat menangkal peradangan serta bersifat melembapkan. Pertanyaannya, mengapa harus VCO dan bukan minyak kelapa biasa?
Minyak zaitun
Ini merupakan opsi lain pelumas berbasis minyak. Seperti halnya VCO, gunakan virgin atau extra virgin olive oil alih-alih minyak zaitun biasa. Alasannya sama, kita ingin menghindari bahan tambah pangan yang berisiko menimbulkan iritasi pada vagina. Agen Poker Online
Aloe vera atau lidah buaya
Meski lebih umum di gunakan dalam produk kecantikan berkat kemampuannya dalam menenangkan dan menghidrasi kulit, lidah buaya juga dapat di jadikan alternatif pelumas alami. Bukan tanpa alasan, lidah buaya di nilai efektif dalam mencegah iritasi yang mungkin terjadi akibat gesekan dengan permukaan vagina dalam aktivitas seksual.
Putih telur
Beberapa orang memilih putih telur sebagai bahan pelumas lantaran menganggap teksturnya yang paling mendekati lendir serviks atau cervical mucus, cairan alami yang keluar selama aktivitas seksual. Namun, mereka juga mengeluhkan bau amis pada putih telur sehingga menjadikan bahan ini sebagai urutan terakhir dalam daftar.
Bahan Pelumas Vagina yang Aman dan Alami
Plain yogurt
Urutan selanjutnya plain yogurt yang di kenal sebagai makanan sumber probiotik. Tak hanya bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, hasil olahan susu ini juga menjadi opsi yang aman untuk digunakan sebagai pelumas vagina. Bandar Online Terpercaya
Aloe vera atau lidah buaya
Meski lebih umum di gunakan dalam produk kecantikan berkat kemampuannya dalam menenangkan dan menghidrasi kulit, lidah buaya juga dapat di jadikan alternatif pelumas alami. Bukan tanpa alasan, lidah buaya di nilai efektif dalam mencegah iritasi yang mungkin terjadi akibat gesekan dengan permukaan vagina dalam aktivitas seksual.