HobiQQ Lounge – 4 Cabai Terpedas di Dunia
Cabai adalah salah satu bahan utama yang banyak di pakai dalam berbagai masakan di Indonesia. Jenisnya cukup banyak, dari cabai merah, cabai keriting, cabai hijau, cabai gendot, hingga tentunya cabai rawit. Tapi, tahukah bahwa cabai rawit ternyata masih kalah pedas di bandingkan cabai paling pedas di dunia? Nah, masih banyak orang yang belum tahu apa saja cabai terpedas di dunia dan asalnya, lho!
Cukup mengagetkan, mengingat ada anggapan bahwa masakan dengan rasa sangat pedas biasanya paling banyak di temui di beragam masakan dari Asia Tenggara. Rupanya, urutan cabai paling pedas di dunia malah di temui dari Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Kepulauan Karibia, dan Amerika Selatan.
Mana sajakah cabai paling pedas di dunia dan asalnya? Yuk, kita bahas saja nama-namanya serta jenis masakan apa saja yang biasa di padukan dengannya!
Cabai Habanero
Berasal dari pedalaman Amazon di Amerika Selatan, cabai yang sangat pedas kini sering di gunakan dalam kuliner Meksiko dan sekitarnya. Di namakan demikian, karena dahulunya cabai ini banyak di perdagangkan di kota Havana, Kuba. Kini, cabai habanero menempati posisi atas dalam urutan cabai paling pedas di dunia berdasarkan skala Scoville heat units, hitungan tingkat kepedasan cabai, yaitu di angka 100,000-350,000.
Cabai Peri-Peri
Biasa di kenal juga dengan nama Piri-Piri atau Pili Pili, cabai yang satu ini berasal dari Afrika Selatan dan Mozambique. Bentukannya tidak jauh dari cabai rawit namun memiliki rasa yang lebih pedas. Warnanya akan berubah menjadi merah atau keunguan ketika sudah matang.
Untuk penggemar kuliner pedas, tentu sudah tidak asing dengan namanya ini karena Peri-Peri biasa d ijadikan sebagai bahan utama satu masakan yang sangat populer. Ya, apa lagi kalau bukan Ayam Peri-Peri yang merupakan hidangan khas Portugis-Afrika! Ayam bakar yang di lumuri saus racikan cabai ini punya rasa pedas gurih yang bikin nagih.
Cabai Cayenne
Cabai cayenne berwarna merah menyala, memiliki panjang antara 10 hingga 25 cm, dan berbentuk ramping, tidak menggemuk seperti habanero ataupun terlampau cilik seperti cabai rawit. Menariknya, spesies cayenne masih satu keluarga dengan paprika ataupun jalapeño.
Cabai cayenne sendiri biasanya di proses menjadi bubuk untuk kemudian di olah dalam masakan. Karena varietasnya yang beragam, cayenne termasuk cabai terpedas di dunia dan asalnya tersebar di seluruh dunia, mulai dari dataran India, Mexico, sampai Amerika Serikat. Asal mulanya sendiri konon berasal kota Cayenne, Guyana di Amerika Selatan.
Cabai Bhut Jolokia
Di kenal sebagai cabai legendaris, Bhut Jolokia (cabai Bhutan) yang berasal dari tanah pegunungan di utara India juga di kenal sebagai salah satu yang terpedas di dunia. Tingkat kepedasan cabai bhut jolokia konon bisa mencapai 7-10 kali lipat di bandingkan cabai rawit dalam skala SHU!
Tak heran kalau cabai ini pernah di daulat sebagai yang terpedas di dunia oleh Guinness World Records tahun 2007 yang lalu, serta di juluki juga cabai hantu (ghost pepper). Meskipun luar biasa pedas, cabai ini ternyata kerap digunakan dalam berbagai masakan Asia Selatan.
Misalnya saja sebagai campuran kari, asinan, hingga chutney yang sering menjadi cocolan dalam masakan Asia Selatan. Dalam bentuk segar maupun dikeringkan, cabai ini juga biasa dipakai dalam masakan daging serta ikan. Dikarenakan tingkat kepedasannya yang tinggi, cabai ini banyak digunakan untuk perkawinan silang dengan spesies lainnya. 4 Cabai Terpedas di Dunia
Sebetulnya masih banyak jenis cabai terpedas di dunia lainnya selain empat yang legendaris dipakai dalam dunia kuliner ini. Misalnya saja nama-nama seperti Pepper X, Carolina Reaper, Dragon’s Breath, Infinity Chili, Naga Viper Pepper, atau Trinindad Moruga Scorpion. Hanya saja cabai-cabai ini dikembangkan lebih untuk kepentingan mengejar predikat terpedas dan tidak selalu diaplikasikan dalam dunia kuliner praktis.
Rekomendasi Situs Poker Online Terpercaya