BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL

Antibiotik Menyembuhkan Segala Penyakit, Benarkah?

HOBIQQ LOUNGE – Antibiotik dapat menyembuhkan segala penyakit. Beberapa orang mungkin akan beristirahat sejenak untuk menyembuhkan sakit yang di derita dan sebagian lainnya memperbanyak mengonsumsi makanan bergizi.

Namun, ada pula yang menggunakan obat antbiotik dengan harapan sakit yang di derita segera sembuh. Sebagian orang masih menganggap antibiotik sebagai obat yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Berikut ini!

1. Penyakit Yang Dapat di Obati Antibiotik

Antibiotik

Saat mengalami batuk, pilek, atau kelelahan, tidak jarang yang memilih memakai antibiotk dengan harapan penyakit yang di alaminya lebih cepat sembuh. Padahal, penyakit yang cenderung ringan bisa sembuh dengan sendirinya sehingga tidak membutuhkan antibiotk.

Di ansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), antibiotk hanya dapat di gunakan untuk mengobati penyakit yang dis ebabkan oleh bakteri. Antbiotik akan membunuh bakteri penyebab penyakit atau membuat bakteri patogen tidak dapat memperbanyak diri.

Apabila penyebabnya adalah virus, maka antibiotik tidak dapat mengobatinya. Beberapa penyakit infeksi virus yang tidak dapat di obati dengan antibiotk antara lain selesma, flu, batuk, COVID-19, dan lainnya.

2. Terjadinya Resistensi Antibiotik

Antibiotik

Ketika anibiotik di gunakan dengan benar, maka manfaat yang di berikan lebih besar daripada risiko resistansi antibiotiik. Sebaliknya, jika seseorang sedang sakit karena virus namun ia memakai antibiiotik sembarangan, maka antibiotiik tidak menemukan ”target” musuh yang seharusnya, yaitu bakteri patogen penyebab penyakit. Akibatnya, antibiiotik justru membunuh bakteri baik atau bakteri normal yang ada di dalam tubuh.

Mengutip penjelasan Mayo Clinic, penggunaan antibioitik yang sembarangan akan membunuh sebagian bakteri normal tersebut, sedangkan bakteri baik yang masih bertahan dari serangan obat menjadi bakteri yang lebih kuat dan kebal terhadap obat antibioitik.

Bakteri baik yang sudah menjadi lebih kebal tersebut dapat membagikan kemampuan kekebalan yang di miliki kepada bakteri lainnya, termasuk kepada bakteri patogen penyebab penyakit. Bisa juga bakteri yang semula tidak bersifat patogen justru berkembang menjadi bakteri yang berbahaya bagi tubuh. SITUS POKER ANDALAN

3. Ancaman resistansi

Antibiotik

Resistansi antibiotiik merupakan masalah kesehatan yang serius. Ini karena penemuan dan pengembangan antibiotiik baru lebih lambat di bandingkan dengan kecepatan bakteri mengalami resistansi obat. Bakteri yang mengalami resistansi atau menjadi kebal terhadap obat menimbulkan masalah, di antaranya penyembuhan penyakit menjadi lebih lama, penyakit menjadi lebih parah, rawat inap rumah sakit lebih lama, dan biaya pengobatan juga menjadi lebih mahal.

Masalah resistansi antibiotiik sudah membuat penyakit yang semula mudah di sembuhkan dengan antibioti menjadi lebih sulit di obati. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan beberapa infeksi bakteri yang semakin sulit di obati, antara lain pneumonia, tuberkulosis, gonore, dan salmonellosis. Obat antibiiotik yang di gunakan untuk mengobati penyakit tersebut menjadi kurang efektif.

4. Risiko menggunakan antibiotik sembarangan

Menggunakan obat antibiiotik padahal tidak memerlukannya selain tidak mempercepat penyembuhan juga berisiko mengalami masalah kesehatan, misalnya efek samping. CDC menerangkan, beberapa efek samping karena penggunaan antibiotiik dapat bervariasi, misalnya kemerahan pada kulit, mual, diare, hingga infeksi jamur.

Selain itu, ada pula efek kesehatan yang lebih serius, yaitu reaksi alergi berat dan mengancam nyawa, infeksi C.diff, hingga infeksi bakteri resistan obat. Resistansi antibioitik terjadi saat bakteri yang semula mudah di basmi menggunakan antibiotiik menjadi lebih kebal. HOBIQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *