BERITA UNIK BERITA VIRAL

Tim Sukses dengan Haters Terbanyak di Meksiko

HOBIQQ LOUNGE -Ketika bicara kekuatan sepak bola Amerika Latin, negara yang paling mencolok tentu Argentina dan Brasil. Jarang yang melirik Meksiko saat mencari tim andalan. Tim Sukses dengan Haters

Tak terkecuali di Meksiko, sepak bola adalah titik awal menarik untuk menilik tatanan sosial di sebuah negara. Sebagai perkenalan, kita bisa mencoba dari tim paling menonjol dulu di Meksiko.

Mereka adalah Club America yang saat ini memuncaki klasemen sementara Liga MX (liga utama sepak bola Meksiko) musim 2022/2023. Mirisnya, meski jadi salah satu klub tersukses, mereka di kenal punya banyak haters.

Apa alasannya? Berikut profil lengkap Club America, tim sukses dengan haters terbanyak di Meksiko.

1. Di dirikan pada 1916 oleh beberapa murid sekolah menengah

Club America, Tim Sukses dengan Haters Terbanyak di Meksikopemain Club America (instagram.com/clubamerica)

Melansir laman resmi klub, tim ini dulunya di inisiasi beberapa murid sekolah menengah di ibukota Ciudad de Mexico atau Mexico City. Pada 12 Oktober 1916, mereka sepakat meresmikan sebuah tim sepak bola amatir.

Mengingat tanggalnya sama dengan waktu di temukannya benua Amerika oleh Christopher Colombus, mereka kemudian memilih nama Club America. Klub juga mengeklaim bahwa pada awal pendiriannya, anak-anak muda ini sempat kesulitan membuat seragam dan mendapat perlengkapan lain untuk latihan karena keterbatasan biaya. Tim Sukses dengan Haters

2. Pada 1922 promosi ke liga profesional 

Club America, Tim Sukses dengan Haters Terbanyak di Meksikokiper Club America dan tim nasional Meksiko, Guillermo Ochoa (instagram.com/clubamerica)

Beda dengan klub-klub amatir di negara lain yang harus berjibaku selama beberapa tahun agar bisa bermain di level profesional, Club America menjadi salah satu tim yang menginisiasi kebijakan merger antara tiga divisi liga yang saat itu berkembang di Meksiko. Mereka antara lain liga amatir dan liga nasional (klub-klub profesional yang bermarkas di ibukota dan sekitarnya) yang akhirnya melahirkan Liga MX pada 1922. Hanya selisih 6 tahun sejak mereka berdiri. 

Pada musim debutnya di Liga MX, tepatnya pada 1922/1923, Club America berhasil merengkuh gelar juara. Dominasi mereka di Liga MX bertahan hingga 3 musim berikutnya, sebelum akhirnya Real Club Espana bangkit dan mempertahankan hegemoninya di Meksiko.

3. Perjuangan makin sulit dengan kehadiran Guadalajara

Club America, Tim Sukses dengan Haters Terbanyak di Meksikopemain Club America (twitter.com/ClubAmerica)

Club America terakhir menjuarai Liga MX 1927/1928. Memasuki 1930-an, mereka minim prestasi. Ini di pengaruhi oleh munculnya kekuatan-kekuatan baru. Salah satunya Club Deportivo Guadalajara yang sampai saat ini masih bergelar rival terbesar mereka.  Tim Sukses dengan Haters

Melansir laman resmi CD Guadalajara, klub ini baru masuk ke Liga MX pada 1940-an, ketika akhirnya keputusan merger menyertakan klub-klub dari liga regional (bermarkas di negara bagian lain di luar ibukota). Saat itu, sebenarnya musuh bebuyutan mereka adalah klub Atlas yang juga berasal dari kota Guadalajara, negara bagian Jalisco.

Sebuah media Jalisco pula yang memberikan mereka julukan Chivas. Dalam bahasa Inggris, chivas berarti ‘kambing betina’. Bukannya terhina, CD Guadalajara justru menjadikan istilah tersebut sebagai identitas mereka hingga sekarang. 

Liputan Bleacher Report mengatakan bahwa rivalitas Chivas dengan Club America baru terbentuk pada 1950-an, ketika mereka di pertemukan dalam sebuah pertandingan. Pada pertandingan perdana mereka, Chivas berhasil menang dengan skor 1-0. Pada pertemuan kedua, giliran Club America yang menggilas Chivas dengan skor 7-2. 

Meski begitu, Club America harus mengakui dominasi Guadalajara sepanjang era 1950 hingga 1960-an di Liga MX. Dominasi mereka akhirnya di patahkan Club America pada 1965/66. Gelar juara tersebut menjadi krusial karena tak hanya berhasil mematahkan dominasi rivalnya, tetapi juga jadi yang pertama sejak 1928.

4. Dapat suntikan dana dari seorang bos media massa terbesar di Meksiko dan Amerika Latin 

Club America, Tim Sukses dengan Haters Terbanyak di Meksikopemain Club America saat sesi latihan (twitter.com/ClubAmerica)

Pada era 1950 hingga 1960-an, rivalitas Club America dan Guadalajara tidak hanya mencuat di lapangan hijau. Kehadiran Emilio Azcarraga Milmo, bos Televisa (sebuah perusahaan media berbahasa Spanyol terbesar di dunia) ternyata jadi salah satu faktor yang memperkeruh suasana. 

Ia membeli Club America pada 1959 dan sejak itu mulai melakukan banyak perbaikan. Mulai dari pembangunan stadion baru bernama Azteca yang sempat jadi tempat Piala Dunia 1970 dan 1986.

Emilio juga rajin mendatangkan pemain asing asal Argentina dan Brasil ke timnya. Ia seakan menyindir kebijakan Chivas Guadalajara yang sampai saat ini mempertahankan tradisi untuk hanya merekrut dan menurunkan pemain yang mengantongi paspor Meksiko.

Melansir Di ario AS, beberapa anggota Club America dan Chivas beberapa kali melontarkan komentar dan gestur saling menghina yang makin menaikkan tensi di lapangan. Sejak 1950-an, pertemuan kedua tim tersebut di juluki Clasico Nacional. Istilah lainnya Super Clasico dan Clasico de los Clasicos.

5. Tim dengan haters terbanyak di Meksiko 

Club America, Tim Sukses dengan Haters Terbanyak di Meksikosuporter Club America (instagram.com/clubamerica)

Hingga 2022 ini, Club America sudah merengkuh 13 gelar juara Liga MX, 7 juara CONCACAF, dan 2 Piala Interamericana. Pesaing terbesar mereka adalah Chivas dengan raihan 12 juara liga domestik dan 2 juara CONCACAF. 

Meski begitu, klub ini bernasib sama dengan RB Leipzig di Jerman. Meski prestasinya mentereng, mereka didapuk sebagai klub paling dibenci di Meksiko.

Datanya diambil dari survei yang dilakukan lembaga bernama Mitofsky seperti dilansir Record. Terlihat bahwa Club America menduduki posisi pertama dengan persentase 37,8 persen. Disusul dengan Chivas Guadalajara sebanyak 18,8 persen. 

Melansir DW, alasannya tak jauh beda, yaitu status kepemilikan mereka yang dimiliki pemilik Televisa. Menurut warga Meksiko, Televisa adalah sebuah media massa yang tidak netral dan cenderung membela kelompok-kelompok elite kurang populer di pemerintahan Meksiko. Ini diperparah pula dengan kebijakan mereka mendatangkan pemain asing yang mendominasi skuad.

Dalam berbagai pertandingan, jumlah atlet asli Meksiko hanya sekitar 3—5 orang dari 11 pemain yang diturunkan. Hal lain yang membedakan mereka dengan Chivas adalah status mereka sebagai klub ibukota.

Seperti banyak negara lain, kesenjangan ekonomi antara ibukota dan kota-kota lain sangatlah tampak di Meksiko. Walaupun tak bisa dimungkiri klub kebanggaan rakyat Guadalajara tersebut juga sahamnya dimiliki oleh seorang triliuner Jorge Vergara. 

Melansir ESPN, America sempat dua kali terseret kasus plagiarisme. Satu, perkara lagu anthem yang mirip dengan milik Sevilla FC. Disusul logo perayaan 100 tahun mereka yang dianggap mirip logo Angkatan Udara Amerika Serikat.  

Tak ambil pusing dengan cemooh tersebut, bos Club America dipercaya pernah melontarkan moto yang berbunyi “hate me more“. Namun, moto tersebut sepertinya sudah digantikan dengan tagar #SomosAmerica yang jadi identitas mereka di berbagai platform media sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *