Sering Demam saat Haid: Gejala, Penyebab, Pengobatan
Apakah kamu sering merasa mual, pusing, sakit kepala, atau nyeri sebelum atau selama menstruasi atau haid seolah sedang demam? Jika ya, kamu tidak sendirian. Banyak orang yang mengalami gejala demam menjelang atau saat menstruasi. Perasaan seperti demam ini biasanya juga tumpang tindih dengan sekelompok gejala sindrom pramenstruasi (PMS).
Kamu mungkin bertanya-tanya, apa penyebab dari hal ini dan apakah ini merupakan kondisi yang normal? Dokter tidak memahami dengan jelas apa penyebab tubuh demam saat menstruasi, tetapi perubahan hormonal mungkin bertanggung jawab atas hal ini. Sering Demam saat Haid: Gejala, Penyebab, Pengobatan
1. Gejala
Gejala yang di timbulkan dari fluktuasi hormon dapat sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain. Beberapa orang mengalami gejala demam menjelang menstruasi, yang kemudian di kenal sebagai PMS. Yang lain baru menunjukkan gejala sepanjang menstruasi mereka.
Di lansir Healthline, gejalanya cukup bervariasi, dan inidapat meliputi:
- Mual.
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Diare.
- Sembelit.
- Kelelahan.
- Nyeri otot.
- Kram.
- Demam atau kedinginan.
2. Penyebab
Ada banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh perempuan untuk mempersiapkan diri menghadapi kehamilan. Saat sel telur yang di lepaskan selama ovulasi tidak di buahi, menstruasi akan terjadi. Selama waktu tersebut, zat mirip hormon bernama prostaglandin, yang terlibat dalam banyak proses reproduksi, di sekresikan oleh tubuh. Ini membantu rahim berkontraksi dan melepaskan lapisan endometrium setiap bulan saat pembuahan tidak terjadi.
Di jelaskan laman The Health Site, peningkatan kadar prostaglandin terkadang dapat menyebabkan perasaan demam ringan. Ini karena prostaglandin merupakan agen hipertermik, yang dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan demam. Sedikit peningkatan suhu tubuh selama menstruasi adalah hal yang normal dan tidak perlu di khawatirkan.
3. Pengobatan
Berikut adalah beberapa hal yang dapat di lakukan untuk mengelola gejala demam di kutip dari laman WebMD:
- Minum obat pereda nyeri: Minum ibuprofen dapat membantu meredakan rasa sakit selama menstruasi dan mengurangi produksi prostaglandin. Kamu dapat mulai minum ibuprofen segera setelah terjadi pendarahan atau kapan pun mulai mengalami kram.
- Gunakan pil KB: Pil KB hormonal juga dapat membantu meringankan rasa sakit dan menipiskan lapisan rahim untuk menurunkan produksi prostaglandin. Ini juga mengurangi kontraksi otot.
- Minum obat anti diare: Jika demam di iringi diare, kamu bisa minum obat yang dijual bebas untuk menghilangkan diare atau mual.
- Cobalah terapi panas: Tempatkan bantal pemanas atau botol air panas di perut, punggung, paha, atau di mana pun kamu merasa nyeri.
- Pijat: Pijat dapat meningkatkan aliran darah dan memberi sedikit kelegaan.
4. Pencegahan
Ada beberapa hal yang dapat di lakukan untuk membantu mencegah atau meminimalkan timbulnya gejala demam di masa mendatang. Berikut ini strateginya seperti di lansir TopLine MD:
- Olahraga teratur telah terbukti mencegah atau mengurangi banyak gejala PMS, seperti kelelahan, kram, dan efek emosional seperti depresi.
- Jaga pola makan yang sehat, terutama menjelang dan saat sedang menstruasi. Memanjakan diri dengan makanan ringan tinggi garam, makanan manis, alkohol, dan kafein dapat memperparah peradangan dalam tubuh dan membuatmu merasa jauh lebih buruk.
- Tidur tujuh jam atau lebih semalam dapat mengurangi keparahan gejala menstruasi, terutama kelelahan. Sebaliknya, kurang tidur di kaitkan dengan perubahan suasana hati, kecemasan, dan depresi dan dapat menyebabkan sakit kepala yang buruk dan kebiasaan makan yang tidak sehat.
- Jangan merokok karena akan memperburuk gejala PMS dan membuat menstruasi menjadi tidak teratur.
- Konsumsi suplemen, seperti kalsium dan vitamin B6 untuk mengurangi keparahan PMS, perubahan suasana hati, kembung, dan banyak lagi.
- Yoga, pijat, dan meditasi juga bermanfaat untuk mengurangi keparahan gejala PMS.
5. Kapan harus ke dokter?
Sedikit peningkatan suhu tubuh selama menstruasi dianggap normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ada kasus-kasus ketika demam selama menstruasi tidak boleh dianggap enteng. Misalnya, suhu tubuh lebih dari 39 derajat Celcius memerlukan perhatian medis. Jika demam disertai mual, muntah, dan sakit perut, itu bisa menjadi tanda penyakit radang panggul, endometriosis, atau sindrom syok toksik.
Selain itu, menurut laman Healthline, gejala menstruasi lain yang tidak boleh diabaikan meliputi:
- Menstruasi yang berat.
- Haid yang terlewat atau tidak teratur.
- Haid yang menyakitkan.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Akhir kata, demam menjelang atau selama menstruasi adalah hal yang cukup umum bagi beberapa orang. Kondisi ini sering kali tidak serius. Namun, jika gejala mengganggu aktivitas sehari-hari, segeralah hubungi dokter.