HOBIQQ LOUNGE -The Greatest of All Time (GOAT) merupakan status yang di sandang Cristiano Ronaldo saat datang di Piala Dunia 2022. Sayangnya, tingkahnya sendiri yang menodai status GOAT tersebut. Ternodanya Status GOAT
Setelah jadi badut di Manchester United musim ini, Ronaldo juga membuat di rinya tampak sama pada Piala Dunia 2022. Banyak sekali tingkah lakunya yang mencederai status GOAT itu.
1. Ronaldo menggerutu kala di ganti
Cristiano Ronaldo gandeng player escort asal Indonesia, Ulul Albab El Ibrahim di laga Portugal vs Ghana di Piala Dunia 2022 (instagram.com/@indonesiaindoha)
Pelatih Portugal, Fernando Santos, sebenarnya sudah berbaik hati pada Ronaldo. Kendati sempat bikin heboh lewat wawancaranya bersama Piers Morgan, dia tetap memberikan kepercayaan kepada Ronaldo pada Piala Dunia 2022 ini.
Akan tetapi, saat di beri kepercayaan, Ronaldo justru gagal menjawabnya. Pada laga lawan Ghana dan Uruguay, dia tidak memberikan dampak berarti bagi lini depan Portugal. Puncaknya, saat laga lawan Korea Selatan, Ronaldo menunjukkan gestur kurang apik. Ternodanya Status GOAT
Ketika di ganti oleh Santos pada pertengahan babak kedua, Ronaldo terekam kamera menggerutu. Dia terlihat tidak senang di ganti. Tindakannya ini pun membuat Santos geram hingga mencadangkan Ronaldo saat laga lawan Swiss dan Maroko.
2. Alih-alih merayakan kemenangan, malah balik duluan
Cristiano Ronaldo (Instagram.com/cristiano)
Tingkah badut Ronaldo berlanjut pada laga lawan Swiss. Buah dari gerutuannya saat laga lawan Korea Selatan, dia tidak di turunkan lagi sejak menit awal oleh Santos. Sialnya, Portugal justru tampil apik ketika dia tak ada.
Tidak tanggung-tanggung, Portugal menang dengan skor 6-1 atas Swiss. Ronaldo memang sempat main, tetapi hanya sebentar. Namun, bukan Ronaldo namanya jika tidak membuat fokus orang mengarah padanya.
Selepas laga, alih-alih merayakan kemenangan bersama rekan-rekan setimnya, Ronaldo justru pergi lebih dulu ke ruang ganti. Sontak tindakannya ini membuat orang melabeli dirinya tidak profesional dan lebih mementingkan ego.
3. Piala Dunia 2022 yang berakhir buruk bagi Ronaldo
Cristiano Ronaldo. (beinsports.com)
Piala Dunia 2022 sejatinya bisa jadi tempat Ronaldo untuk menjawab kritik. Apalagi, dia datang ke Qatar dengan statusnya yang baru saja ribut hingga diberhentikan secara tidak hormat oleh MU.
Akan tetapi, Piala Dunia 2022 justru jadi tempat status GOAT Ronaldo ternodai. Bukan oleh siapa-siapa, justru dia sendiri yang menodai statusnya sebagai salah satu pemain terbaik dunia akibat tindakannya.