HOBIQQ – Bahaya Kol Goreng – Makan seporsi ayam goreng atau pecel lele rasanya kurang lengkap tanpa kol goreng. Jika dulu kol dihidangkan dalam bentuk lalapan bersama selada dan mentimun, kol yang digoreng kini menjadi favorit banyak orang karena amat menggugah selera
Bahaya terlalu banyak makan kol goreng
Walau demikian, Anda harus waspada. Di balik lezatnya kol goreng, ada potensi masalah kesehatan yang dapat membahaya kondisi tubuh Anda. Apa saja? Simak di bawah ini.
1. Menambah jumlah kalori
Seperti jenis sayuran pada umumnya, kol sangat rendah kalori. Setengah bonggol kol mentah seberat 100 gram bahkan hanya mengandung 22 kalori. Hal ini disebabkan karena sekitar 92 persen dari seluruh bobot kol merupakan air.
Kalori kol goreng lebih tinggi karena adanya kalori ekstra dari minyak goreng. Jika sesendok makan minyak goreng memberikan hampir 45 kalori, bayangkan jika Anda memakan banyak kol goreng dalam satu waktu.
2. Merusak kandungan nutrisinya
Kol sangat kaya akan nutrisi. Seratus gram kol segar mengandung 2,1 gram protein, 0,5 gram lemak, dan 3,6 gram karbohidrat. Sayuran ini juga kaya serat, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin K, serta mineral seperti kalsium, fosfor, dan mangan.
Mengukus, merebus, dan menumis merupakan cara memasak yang lebih sehat untuk menjaga nutrisi sayuran.PKV
3. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke
Meski lezat, kol goreng nyatanya tidak bersahabat dengan jantung. Saat dipanaskan melampaui titik asapnya, struktur kimia minyak akan berubah. Pengolahan berulang dengan minyak yang sama juga dapat mengubah minyak menjadi lemak trans.
Lemak trans yaitu lemak jahat yang bisa meningkatkan kolesterol jahat dan memicu pembentukan plak pada pembuluh darah. Lambat laun, plak menghambat aliran darah sehingga mengakibatkan stroke, penyakit jantung, hingga serangan jantung.
4. Meningkatkan risiko kanker
Kol memiliki senyawa antikanker yang disebut sulphoraphane. Sulphoraphane bekerja dengan menghambat enzim histone deacetylase. Enzim ini berperan dalam perkembangan berbagai jenis kanker, termasuk kanker kulit, pankreas, dan prostat.
Namun, proses pengolahan kol goreng justru memicu pembentukan acrylamide yang bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).
Menggoreng kol memang akan meningkatkan cita rasanya, tapi manfaat dan nilai nutrisinya justru berkurang.
Sekali waktu, Anda boleh saja melahap sayuran goreng termasuk kol sebagai pendamping menu makan. Namun, ingatlah untuk membatasi jumlahnya dan jangan mengonsumsinya terlalu sering guna mencegah risiko terkena berbagai penyakit.