Hobiqq – Manajer Manchester United (MU), Erik ten Hag dalam penyesalan besar setelah timnya takluk secara menyakitkan di markas Chelsea. MU kalah dalam drama tujuh gol 3-4 dari tuan rumah Chelsea di Stamford Bridge, Jumat (5/4/2024) dini hari WIB untuk partai ke-31 Liga Inggris 023/2024. MU Kalah Nyelekit di Markas Chelsea.
Ten Hag merasa timnya terlalu mudah dibobol lawan karena lemahnya lini belakang. Ia menganggap lawan dengan mudah terus-menerus menembak ke gawang dan berakibat terjadinya gol.MU Kalah Nyelekit di Markas Chelsea.
Chelsea unggul 2-0 dalam 19 menit, namun MU kembali memimpin 3-2 menjelang masa tambahan waktu. Chelsea menyamakan kedudukan melalui penalti pada menit ke-100 sebelum Cole Palmer mencetak gol penentu kemenangan terbaru dalam sejarah Liga Inggris semenit kemudian.
Ten Hag menghilang di lorong Stamford Bridge untuk memulai serangkaian wawancara pascapertandingan. Ia menyesali hukuman penalti saat pelanggaran yang dilakukan Diogo Dalot kepada Moises Caicedo.
Yuk gabung channel whatsapp +6282116314783 untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis.
Organisasi Lini Belakang
. Bagimana tidak? MU sudah unggul hingga menit ke-99.
Nyatanya mereka kebobolan dua gol dalam interval waktu dua menit saja yang kemudian berujung pada keekalahan. MU telah kebobolan lebih dari 20 tembakan dalam tujuh dari delapan pertandingan terakhir mereka di Premier League dan mereka telah kebobolan total 225 tembakan pada tahun 2024, termasuk jumlah tertinggi.
“Ini konyol. Kami menunjukkan bahwa kami berada di peringkat keempat sebelum pertandingan ini dalam hal kebobolan gol. Kami memiliki pertahanan yang bagus sebagai sebuah tim, penjaga gawang yang bagus, dan empat bek yang bagus jadi saya tidak bisa berbuat apa-apa dengan statistik seperti itu,”
Hilang Konsentrasi
Ten Hag juga menyebut pentingnya konsentrasi setiap pemainnya dalam menghadapi tekanan lawan.
“Aku tidak tahu apa itu tapi yang penting adalah pemain harus melakukan tugasnya,” kata Ten Hag.
“Mereka tahu pekerjaan mereka dan kemudian harus membuat keputusan yang tepat, namun mereka tidak melakukannya. Kami tidak bereaksi cukup cepat untuk menghindari situasi ini,” jelasnya.