HobiQQLounge – Viral Universitas Khairun Skorsing Empat Mahasiswanya Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara telah melakukan investigasi terhadap anak didiknya, yang meminta mahasiswa baru meminum air campur ludah dan berjalan jongkok saat orientasi studi dan pengenalan kampus ( Ospek ) yang sempat viral.
Rekber Unkhair Ternate, Husen Alting mengatakan, masa orientasi itu digelar oleh Fakultas Perikanan dan Kelautan pada 29 Agustus 2019 lalu.
“Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, dan Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan telah mengidentifikasi dan memeriksa semua oknum yang terlibat dalam kejadikan tersebut,” ucap Husen dalam keterangan di akun instagram Dekttorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, Minggu (1/9/2019) Agen Poker
Dalam hasil pemeriksaan, empat mahasiswa senior ditetapkan sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam kejadian itu, Mereka di antaranya, berinisial FSMA, AE, LM dan NSF dari Program Studi Manajemen SUmber Daya Perairan.
Husen mengatakan, dari hasil pemeriksaan, mereka telah terbukti melanggar aturan akademik dan kode etik mahasiswa. Karenanya, empat mahasiswa tersebut diberikan sanksi berupa skorsing.
“Terhadap oknum mahasiswa dengan inisasil AE diberikan sangsi berupa skorsing perkuliahan selama 2 semester,” ungkap Husen.
Sedangkan untuk FSMA, LM, dan NSF, juga di berikan skorsing. Namun berbeda masa lamanya saja. “Masing-masing diberikan skorsing 1 semester,” jelas Husen.
Sebagai Pemimpin Universitas, Hasen menyesali insiden tersebut terjadi di kampusnya. Dia juga meminta maaf atas kejadian tersebut.
“Para pelaku tersebut juga telah menyampaikan permintaan maaf dan penyesalan atas tindakan tidak terpuji,” pungkasnya.
Viral Universitas Khairun Skorsing Empat Mahasiswanya
Sebelumnya, Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), mengecam aksi tersebut. Melalui akun instagramnya, mereka menegaskan tindak perpelocoan sudah seharusnya ditinggalkan.
“Lingkungan sekolah dan kampus semestinya menjadi lingkungan untuk tiap-tiap anak bangsa belajar dan berkembang dengan suka cita, “tulisnya dalam akun Ditjen_Belmawa yang diikuti Minggu (1/9/2019).
DItjen Belmawa menyatakan, masa orientasi siswa juga harus dimanfaatkan menjadi wadah bagi para mahasiswa baru untuk melewati proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri.
“Serta mempercepat proses adaptasi mahasiswa dengan lingkungan yang baru dan memberikan bekal untuk keberhasilannya menempuh pendidikan di perguruan tingi,” Tulis akun tersebut.
Ditjen Belmawa juga menegaskan tindakan perloncoan atau hal-hal yang berbau kekerasan dilingkungan pendidikan dilarang keras. Pelaku ataupun pihak-pihak yang terlibat harus mendapatkan sanksi.