7 Penyebab Klitoris Gatal
BERITA UNIK

7 Penyebab Klitoris Gatal

HOBIQQLOUNGE – 7 Penyebab Klitoris Gatal, Jangan Sembarangan Digaruk atau Dibiarkan.

Klitoris merupakan bagian anatomi pada wanita yang berukuran relatif kecil dan sangat sensitif. Karenanya, rasa gatal yang terjadi pada organ ini pun dapat terasa begitu mengganggu dan meresahkan. Kira-kira, apa saja ya faktor penyebab rasa gatal pada klitoris? BANDAR Q 

Berikut ini adalah 7 Penyebab Yang Dapat Menyebabkan Klitoris Menjadi Gatal.

1. Iritasi

Klitoris merupakan organ yang sangat sensitif dan sangat penuh dengan ujung saraf. Karena itu, bila ada sesuatu yang mengiritasinya seperti bahan celana dalam yang tak nyaman , klitoris pun akan terasa gatal. Untuk mengatasi ini, kamu bisa mengganti bahan celana dalam dengan material yang lebih nyaman maupun mengganti deterjen atau sabun yang digunakan.

2. Rangsangan seksual

Saat mendapat rangsangan seksual, darah yang mengalir ke klitoris pun meningkat. Organ ini pun akan seolah-olah membengkak sehingga lebih rentan terhadap iritasi. Karena itu, wajar bila sebagian wanita mengalami rasa gatal yang temporer sebelum, saat, atau setelah mengalami rangsangan seksual.

3. Bacterial vaginosis

Jika jumlah bakteri pada vagina tidak seimbang, infeksi yang satu ini pun dapat terjadi. Walau dokter belum dapat memastikan dengan tepat penyebab bacterial vaginosis, beberapa hal berikut diyakini sebagai faktor yang dapat meningkatkan risikomu terkena BV.

  • berhubungan seks dengan banyak orang
  • douching
  • berhubungan intim dengan pasangan baru

Selain gatal, BV juga biasanya ditandai dengan beberapa gejala lain seperti:

  • sensasi terbakar saat buang air kecil
  • aroma tak sedap dari vagina terutama setelah berhubungan badan
  • rasa sakit maupun sensasi terbakar pada vagina
  • keluarnya lendir keputihan berwarna putih atau keabu-abuan

4. Infeksi menular seksual

Kalau mengalami ini, biasanya kamu juga akan mengalami beberapa fenomena lain seperti:

  • rasa sakit saat buang air kecil;
  • buang air kecil jadi lebih sering;
  • bau atau keputihan yang tak biasa;
  • kemerahan di area genital;
  • nyeri pada perut;
  • pendarahan anal;
  • rasa sakit atau nyeri di area mulut;
  • kutil di area kemaluan.

5. Kanker vulva

Sama seperti poin sebelumnya, penyakit ini juga biasanya ditandai dengan gejala lain seperti:

  • sensasi rasa sakit atau panas;
  • benjolan pada vulva;
  • pendarahan atau keputihan yang tidak biasa;
  • kulit yang jadi lebih kemerahan;
  • luka terbuka yang tak kunjung sembuh;
  • area di sekitar vulva yang berbeda dari kondisi kulit lainnya (menjadi lebih tebal, gelap, lebih terang, dan sebagainya).

6. Eksim genital

Penyakit kulit ini bahkan juga dapat menyerang area vulva, anus, dan pantat. Biasanya, kondisi ini terjadi sebagai bentuk alergi terhadap produk kebersihan yang digunakan, bahan pakaian yang dipakai, dan obat-obatan tertentu yang dikonsumsi.

7. Gangguan rangsangan genital persisten

Gangguan rangsangan genital persisten atau yang sering disebut PGAD (Persistent Genital Arousal Disorder) merupakan sensasi rangsangan seks yang terjadi dalam waktu lama bahkan tanpa adanya stimulasi seksual yang diberikan. Dibandingkan pria, wanita lebih rentan mengalami hal ini. Mengenai penyebabnya sendiri hingga kini belum diketahui secara pasti, tetapi stres dan gangguan kecemasan bisa jadi alasan di balik PGAD.

Rasa gatal pada klitoris secara umum tak terlalu mengkhawatirkan selagi tidak berlangsung lama. Namun bila yang terjadi adalah sebaliknya dan ditandai dengan berbagai keluhan lain, jangan tunda untuk segera memeriksakannya ke dokter, ya.

Baca Juga : Alasan Kenapa Dia Tak Ingin Bercinta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *