HOBIQQLOUNGE – 5 Hal Tentang Gangguan Mental Intermitten Explosive Disoders.
Ingat pemuda yang heboh merusak motornya sendiri ketika ditilang polisi di BSD tempo hari? Para psikolog menduga ia mengalami gangguan mental yang bernama intermitten Explosive disorder (IED).
Gangguan ini menyebabkan seseorang tantrum membabi buta atau tidak bisa mengendalikan perasaan marahnya. Jangan salah, penyakit ini dapat berbahaya jika tidak segera ditangani.
Kenali ciri-cirinya supaya kita lebih peka terhadap orang-orang yang butuh pertolongan.
5 Hal Tentang Gangguan Mental Intermitten Explosive Disoders.
1. Siapa saja yang mengalami IED ini?
Ada yang dimulai pada usia remaja atau lebih muda dari itu. Namun umumnya terjadi pada usia dewasa, karena itulah disebut gangguan mental. Beberapa studi mengatakan hal ini dapat dialami seseorang selama 12-20 tahun atau bahkan seumur hidup.
2. Penyebab seseorang mengalami IED
Penyebab pastinya sampai saat ini belum diketahui. Namun ada beberapa faktor yang berkontribusi membentuk perilaku IED, antara lain genetis, trauma masa kecil, depresi, dan riwayat kelainan mental lainnya.
3. Bahayanya perilaku penderita IED
Seseorang yang mengalami IED biasanya mudah tersinggung dan perilakunya agresif. Melempar barang-barang, ngajak berantem siapa saja tanpa alasan, atau melakukan kekerasan saat sedang marah.
Biasanya adegan ‘marah-marah nggak jelas’ ini berlangsung kurang dari 30 menit. Setelah puas melampiaskan perasaannya, penderita akan berhenti sendiri diikuti rasa malu dan menyesal.
4. Komplikasi paling buruk yang dapat terjadi
Penderita IED ini dapat sangat membahayakan dirinya maupun lingkungan sekitarnya.
Seseorang yang mengalami IED bisa mengarah ke gangguan psikiatrik lainnya seperti kecanduan narkoba dan alkohol. Yang paling berat ia dapat mencelakai dirinya sendiri tanpa alasan.
Mereka juga memiliki risiko tinggi mengalami gangguan kesehatan seperti diabetes, stroke, dan tekanan darah tinggi.
5. Penanganan yang tepat untuk penderita IED
Sejumlah terapi dapat dilakukan untuk meminimalisasi tingkat keparahan IED.
Mulai dari teknik relaksasi, mengubah cara pandang dan pola pikir, memperbaiki pola komunikasi, dan perlahan menjauhi kondisi yang membuat stress.
Untuk itu, orang-orang yang mengalami IED sangat butuh pertolongan dari ahli kejiwaan agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Wah, ngeri juga ya jika orang terdekat kita mengalami hal ini. Ada baiknya penderita IED ini tidak memiliki SIM dulu karena jalanan seringkali membuat emosi.
Buat kamu yang pasangannya terindikasi berperilaku IED, segera konsultasi ke psikiater terdekat. Jangan lupa, hal ini bisa genetis menurun ke anak-anak nanti, lho.
Baca Juga : Gangguan Psikologis Ini Kerap Dialami Perempuan