Canggih, Jepang Buat Lapisan Kulit Kedua Buat Tutupi Noda dan Jerawat
HOBIQQ – Jepang Buat Lapisan Kulit
Bekas jerawat atau luka di wajah seringkali membuat tak percaya diri. Alhasil, foundation tebal atau makeup yang tebal dijadikan solusi praktis. Tapi, makeup tebal sering memicu masalah kulit lain, yakni jerawat baru atau kulit yang kasar jika tidak dibersihkan. Jadi dilema deh!
Berangkat dari masalah itu, perusahaan kosmetik asal Jepang Kao Corporation membuat produk kecantikkan masa depan baru, yang secara harfiah memberikan pelanggannya kulit kedua.
Mengutip ADUQ Selasa (27/11/2019) produk itu bernama ‘est’, yang hadir dalam bentuk semprotan cair yang akan membentuk kulit buatan ketika bersentuhan dengan kulit manusia. Kulit kedua ini akan membantu menutupi noda di kulit, seperti tahu lalat, bekas luka, dan kulit terlihat lembab.
Kulit tiruan ini terdiri dari lapisan tipis serat cair yang melekat pada membran setipis seperseribu milimeter. Ikatan serat ini akan mengikuti tingkat elasitas kulit, sehingga saat pelanggan merenganggakan rahang ia mampu mengikutinya.
Produk ini cukup ringan dan terbuka sehingga memungkinkan uap air menyerap dan keluar, sehingga nantinya kelembaban kulit tetap terjaga.
Sayangnya produk ini baru hadir di Jepang, dan hadir dalam bentuk kombinasi diffuser dan ‘potion’, yang secara bersamaan akan dijual dengan harga 532 dollar atau setara Rp 7,4 juta. Sedangkan untuk isi ulangnya dijual dengan harga 73 dollar atau senilai Rp 1 juta.
Sedangkan versi lotion produk dijual seharga 110 dollar atau setara Rp 1,5 juta. Produk ini juga akan dijual secara online pada Januari 2020 mendatang. Rencananya juga produk est akan tersedia di toko ritel pada awal 2020 seperti di Taiwan, Singapura, Cina, dan Korea Selatan.
Pihak perusahaan sendiri berharap teknologi ini bisa diperluas penggunaannya di bidang medis untuk lebih banyak penghasilan. “Saya memperkirakan pejualan akan setara 100 miliar yen (setara Rp 12,8 triliun) jika teknologi ini bisa diperluas di bidang medis,” tutup Presiden Kao Michitaka Sawada saat konferensi pers.