BERITA KESEHATAN BERITA VIRAL

Cegah Corona RS Cirebon Tiadakan Jam Besuk

HobiQQ Lounge – Cegah corona RS cirebon tiadakan jam besuk, Sejumlah rumah sakit di Kota Cirebon, Jawa Barat, memberlakukan kebijakan meniadakan jam besuk pasien rawat inap. Bahkan, pihak rumah sakit juga membatasi jumlah pengantar pasien rawat jalan, yakni hanya dua orang pengantar.

Seperti yang dilakukan Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati Kota Cirebon, salah satu rumah sakit rujukan untuk penanganan virus Corona di Indonesia. Pihak RSD Gunung Jati menempelkan sejumlah poster yang isinya tentang tidak diberlakukannya jam besuk pasien rawat inap sejak 16 Maret lalu.

Kepala Subbag Humas RSD Gunung Jati Kota Cirebon Arif Wibawa mengatakan peniadaan jam besuk bagi pasien rawat inap itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Corona di RSD Gunung Jati. Sebab, lanjut Arif, rumah sakit merupakan salah satu tempat yang berisiko tinggi untuk penyebaran virus.

“Karena salah satu area yang berisiko tinggi. Jadi kita tutup sementara, batas waktunya belum ada. Intinya kita cegah penularan,” kata Arif kepada HobiQQ melalui sambungan telepon.

Selain meniadakan jam besuk pasien rawat inap, pihak rumah sakit juga menyediakan alat pemeriksa suhu tubuh dan hand sanitizer.

Sementara itu, Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Cahaya Bunda Kota Cirebon juga memberlakukan kebijakan yang sama. Melalui akun Instagram resminya, @rsiacahayabunda mengunggah pengumuman terkait pencegahan virus Corona.

Seperti memeriksa kesehatan pengunjung dan karyawan, peniadaan jam besuk pasien rawat inap, dan pembatasan pengantar pasien rawat jalan. “Iya betul, sejak kemarin RSIA Cahaya Bunda sudah berlakukan tidak ada jam besuk untuk pasien rawat inap,” kata Yasmin Dermawan selaku pemilik RSIA Cahaya Bunda saat dihubungi HobiQQ

Yasmin mengaku keputusan peniadaan jam besuk itu dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan. “Semua pengunjung, termasuk dokter, perawat dan lainnya harus skrining terlebih dahulu sebelum masuk rumah sakit. Kemudian, maksimal yang mengantar pasien rawat jalan dan menunggu pasien rawat inap dua orang. Dan, menambah tempat hand sanitizer pada beberapa titik,” tutur Yasmin.

Cegah Corona Penumpang Ojol Disarankan Bawa Helm Sendiri

cegah corona penumpang ojol disarankan membawa helm sendiri

Asosiasi pengemudi ojek online menghimbau agar penumpang membawa helm sendiri. Sebab helm disebut sebagai salah satu media penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Mengutip dari situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) penyebaran virus Corona memungkinkan dari manusia ke manusia melalui percikan droplet. Bersin atau batuk dari droplet orang yang terinfeksi bisa jatuh di objek atau permukaan benda, misalnya di kaca helm.

“Mungkin saja seseorang bisa tertular COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang memiliki virus di atasnya dan kemudian (tangan) menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka sendiri,” tulis laman WHO.

Hal di atas juga diungkapkan dokter Wibisono yang praktik di RS Moewardi, RS PKU Muhammadiyah, dan RS Indriati Solo. Ia menyebut tindakan preventif yang bisa dilakukan adalah membawa helm sendiri ketika berpergian.

“Betul sekali (helm bisa menjadi media penyebaran virus Corona-Red), makanya kita imbau Agen Poker bawa helm sendiri.”

Wibisono menambahkan, kondisi helm pribadi juga dalam keadaan bersih dan penumpang juga tetap menggunakan masker untuk menghalau debu di jalan.

“Helm sendiri pun juga selalu dijaga kebersihannya dan sementara dengan situasi kondisi seperti ini jangan dipinjam-pinjamkan terlebih dahulu (ke orang lain),” kata Wibisono.

Wibisono mengingatkan agar masyarakat yang memanfaatkan moda transportasi ojol ini selalu ingat untuk menjaga kebersihan tangan.

“Hand hygiene sangat penting. Saat membonceng usahakan jangan ucek-ucek mata, hidung, apalagi mulut. Begitu turun dari ojol dan selesai transaksi harus hand hygiene.” kata pria yang juga seorang bikers dari klub MedDocs & Friends Solo Raya ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *