HOBIQQLOUNGE – 5 Mitos Seputar Epilepsi di Masyarakat yang Harus Diluruskan.
Epilepsi atau ayan adalah penyakit kejang-kejang yang disebabkan oleh gangguan saraf. Ada berbagai kondisi yang bisa menyebabkan epilepsi antara lain infeksi otak, cedera kepala, tumor otak atau faktor genetik.
Masih banyak masyarakat yang menganggap epilepsi adalah penyakit yang memalukan sehingga cenderung menyembunyikan kenyataan jika ada anggota keluarga yang terkena epilepsi. Kepercayaan yang salah yang masih dianut masyarakat ini bisa membuat penderita epilepsi tidak terdiagnosis dengan segera dan bisa menjadi lebih parah.
5 Mitos Seputar Epilepsi di Masyarakat yang Harus Diluruskan.
Oleh karena itu mitos tentang epilepsi yang beredar harus diluruskan. Berikut beberapa mitos yang salah tentang epilepsi.
1. Epilepsi disebabkan kesurupan atau kerasukan makhluk halus
Masih banyak masyarakat yang menganggap epilepsi adalah penyakit akibat dari gangguan roh halus atau kutukan. Oleh karena itu penderita epilepsi harus dibawa ke dukun atau orang pintar agar roh halusnya diusir sehingga bisa sembuh kembali.
Faktanya epilepsi adalah gangguan saraf atau neurologis. Untuk mengetahui penyebabnya perlu dilakukan pemeriksaan intensif oleh dokter saraf. Dan pengobatan juga harus diberikan oleh dokter.
2. Epilepsi bisa menular
Masih banyak anggapan bahwa memegang penderita epilepsi saat sedang kejang dapat tertular. Atau air liur penderita epilepsi dapat menularkan penyakit epilepsi karena saat kambuh penderita epilepsi mengeluarkan air liur yang berbusa.
Faktanya, epilepsi bukan penyakit yang menular. Berinteraksi dengan penderita epilepsi atau bahkan terkena air liurnya tidak akan membuat tertular. Jika mitos tersebut dibiarkan maka penderita epilepsi akan dikucilkan dari masyarakat.
3. Epilepsi adalah gangguan jiwa
Walaupun epilepsi disebabkan oleh gangguan pada otak bukan berarti epilepsi adalah gangguan jiwa dan harus dirawat di rumah sakit jiwa. Epilepsi adalah gangguan saraf di otak sehingga harus dirawat oleh dokter saraf.
4. Epilepsi tidak bisa diobati
Jika penderita epilepsi segera dibawa berobat ke dokter dan segera mendapat penanganan maka bisa sembuh. Namun jika dibiarkan saja maka kerusakan otak bisa menjadi lebih parah sehingga pengobatan mungkin akan lebih lama.
5. Penderita epilepsi tidak boleh menikah
Duh, kasihan sekali jika penderita epilepsi tidak boleh menikah. Padahal faktanya penderita epilepsi tetap boleh menikah dan bisa memiliki keturunan. Untuk penderita epilepsi wanita jika hamil jangan lupa untuk selalu memeriksakan diri ke dokter kandungan.
Nah, mulai sekarang jangan lagi memandang negatif kepada penderita epilepsi ya. Jika ada kenalan atau keluarga yang masih percaya pada mitos-mitos di atas segera luruskan ya.
Baca Juga : Penyakit Ini Bisa Dicegah Dengan Seks