HOBIQQLOUNGE – Kehidupan sosial dan budaya memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan perempuan di seluruh dunia. Walaupun hak-hak perempuan telah lama dikampanyekan, sayangnya masih ada segelintir kelompok masyarakat yang menjunjung tinggi tradisi yang cenderung mengeksploitasi fisik, mental, dan seksual perempuan. Berikut ini beberapa tradisi kejam yang dilakukan pada perempuan dari berbagai penjuru dunia.
Penggemukan paksa anak-anak di bawah umur
Di Mauritania, Afrika Utara, terdapat tradisi di mana anak perempuan dipaksa makan-makanan tinggi kalori secara berlebihan dengan tujuan agar tampak menarik bagi calon pelamar. Praktik yang disebut leblouh atau gavage ini telah terjadi selama berabad-abad lamanya, utamanya di daerah rawan kekeringan. Gadis-gadis yang memiliki kelebihan berat badan dianggap lebih menarik daripada mereka yang kurus. Mirisnya, tradisi ini mulai dilakukan saat anak perempuan masih berusia 6 tahun. Tak hanya dengan makanan, anak perempuan di sini juga kadang diberi steroid hingga obat penggemuk hewan untuk menambah berat badan mereka.
Pengasingan perempuan yang sedang menstruasi
Di beberapa bagian Nepal, perempuan yang sedang menstruasi atau baru saja melahirkan akan diisolasi dan dipindahkan ke kandang ternak dan tinggal bersama hewan peliharaan, seperti sapi dan kerbau. Tradisi yang disebut chauppadi ini melarang perempuan memasuki rumah mereka sendiri dan menyentuh apa pun atau siapa pun selama masa menstruasi. Dalam praktik chauppadi, tak jarang perempuan dikurung di dalam gudang-gudang kotor yang dipenuhi serangga dan kotoran serta bau busuk yang mengganggu sepanjang waktu. Hal yang mendasari praktik kejam ini adalah karena perempuan dianggap kotor saat sedang menstruasi. Saking mengerikannya, banyak laporan atas kasus kematian ibu dan anak saat menjalani praktik chauppadi.
Memukul payudara anak perempuan dengan besi panas
Bagi para ibu di Kamerun, pertumbuhan payudara pada anak adalah hal yang memalukan. Dikhawatirkan, hal itu akan memicu terjadinya pelecehan seksual. Karena hal tersebut, para ibu di Kamerun dan beberapa negara Afrika lainnya akan memukuli dada anak-anak perempuan mereka dengan besi panas atau batu untuk menghentikan pertumbuhan payudara. Akibatnya, para korban justru mengalami masalah fisik dan psikologis, seperti pembentukan kista, payudara yang cacat, puting susu terbalik, hingga tidak bisa menyusui anak-anak mereka kelak.agen bandarq indonesia
Amputasi jari tangan sebagai wujud duka cita
Suku Dani di Papua juga memiliki tradisi yang sangat ekstrem yang disebut dengan iki palek. Iki palek adalah tradisi di mana para perempuan harus memotong jari tangannya sebagai lambang kehilangan dan kesetiaan ketika orang yang dicintainya meninggal. Untungnya, tradisi ekstrem ini sudah dilarang. Hanya saja, kalau kamu mengunjungi suku Dani di Papua, kamu masih bisa melihat sisa-sisa kekejaman tradisi ini pada perempuan-perempuan tua suku Dani.
Memakai cakram besar di mulut sebagai lambang kecantikan
Para perempuan dari suku Mursi dan Surma di Ethiopia memiliki tradisi kecantikan yang ekstrem dan menyakitkan. Para perempuan di sini akan memakai cakram kayu atau tanah liat besar di bibir mereka sebagai wujud kecantikan dan status. Cakram pertama umumnya dimasukkan saat perempuan memasuki masa pubertas. Agar cakram ini dapat dimasukkan, biasanya akan dilakukan pencabutan dua hingga empat gigi bawah. Beberapa waktu kemudian, cakram tersebut akan diganti dengan cakram yang berukuran lebih besar. Hal ini kemudian diulangi hingga cakram-cakram yang lebih besar dapat dimasukkan ke dalam mulut. Konon, semakin besar cakram yang dapat dimasukkan, semakin besar pula mas kawin yang akan diterima perempuannya tersebut saat menikah nantinya.
Duh, semoga semua bentuk kejam! nya terhadap perempuan bisa segera dihapuskan!AGEN POKER