HOBIQQ 10 Ular Terpanjang Dalam Sejarah merupakan jenis reptil yang dapat dijumpai di seluruh bagian dunia. Ular bisa memiliki tubuh yang pendek hingga panjang, atau kecil hingga sangat besar. Bahkan, ada yang dapat menelan manusia secara utuh.
1. Titanoboa
Titanoboa cerrejonensis adalah jenis ular terbesar yang pernah ada.. Adapun beratnya rata-rata mencapai 1,25 ton.
2. Palaeophis colossaeus
Palaeophis colossaeus merupakan ular laut yang melintasi samudra purba di sebagian Afrika Utara pada 100 juta tahun silam. Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Acta, ketika kerangka f
3. Gigantophis garstini
Gigantophis garstini adalah ular prasejarah yang hidup sekitar 40 juta tahun yang lalu. Para peneliti memperkirakan tubuh Gigantophis garstini memiliki panjang antara 7-10 meter.
4. Anaconda Hijau
Anaconda hijau atau Eunectes murinus diperkirakan hidup di rawa-rawa dan sungai di Amazon. Panjang tubuhnya dapat mencapai 9 meter. Adapun mengenai anaconda hijau terbesar, tidak ada catatan resmi untuk itu. .
5. Sanca batik
Sanca BatikMenurut Museum Sejarah Alam Inggris, panjang ular sanca batik secara teratur dapat mencapai lebih dari 6,25 meter.
6. Piton India
Menurut Animal Diversity Web (ADW), piton India dapat tumbuh mencapai panjang 6,4 meter dengan berat hampir mencapai 100 kg.
7. Boa Kuba
10 Ular Terpanjang Dalam Sejarah Boa Kuba Para peneliti dalam jurnal Reptiles & Amphibia memperkirakan berat ular tersebut lebih dari 30 kilogram dengan panjang mencapai 5,65 meter. Namun, beberapa laporan mengklaim bahwa mereka dapat tumbuh hingga lebih dari 6 meter.
8. Piton Burma
(Python bivittatus) merupakan jenis ular yang berasal dari Asia Tenggara. Piton Burma muda biasanya hidup di pepohonan, kemudian saat dewasa mereka akan turun ke tanah. Piton Burma terbesar dan terpanjang yang pernah tercatat adalah yang memiliki panjang 5,74 meter.
9. King Cobra
10 Ular Terpanjang Dalam Sejarah siapa yang tak mengenal ular satu ini? King Cobra memiliki gigitan berbahaya yang dapat membunuh seekor gajah. Menurut Kebun Binatang Nasional Smithsonian dan Institut Biologi Konservasi, King Cobra terpanjang yang pernah tercatat dalam sejarah mencapai panjang 5,71 meter.
10. Piton batu Afrika Tengah
Menurut Kebun Binatang Oregon, inilah ular terbesar yang berada di Afrika. Piton batu Afrika Tengah rata-rata memiliki panjang sekitar 3 hingga 5 meter. SLOT
11. Titanoboa
Anda mungkin tidak ingin membaca tentang makhluk menakutkan ini jika Anda menderita ofidiofobia (fobia ular). Atau bahkan jika Anda akan memulai perjalanan ke alam. Titanoboa pernah menjadi ular terbesar dalam sejarah dunia.
Konon cengkeramannya dapat menghancurkan tulang. Meski titanoboa sudah punah, namun membayangkannya merayap di belantara hutan Amerika Selatan bisa membuat orang bergidik.
Konon cengkeramannya dapat menghancurkan tulang. Meski titanoboa sudah punah, namun membayangkannya merayap di belantara hutan Amerika Selatan bisa membuat orang bergidik.
Sejauh ini, negara Kolombia di Amerika Selatan memiliki satu-satunya fosil ular raksasa yang diketahui. Melalui sedikit sisa-sisa inilah ahli paleontologi dapat memperkirakan ukuran makhluk prasejarah ini.
Titanoboa: boa di zaman purbakala
Titanoboa diketahui telah ada pada masa Paleosen. Ahli paleontologi memperkirakan bahwa Titanoboa bisa mencapai panjang antara kira-kira 12,8 hingga 14,9 meter dan beratnya mencapai 1.134 kg.
Sebagai perbandingan, anaconda, salah satu ular terbesar saat ini, panjangnya bisa melebihi 6,1 meter dan berat lebih dari 227 kg. “.
Ada penjelasan ilmiah mengenai ukuran raksasa Titanoboa. Suhu yang lebih hangat selama zaman Paleosen akan memberikan kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan reptilia.
Juga memfasilitasi pertumbuhan yang cepat dan berpotensi menghasilkan ukuran tubuh yang lebih besar.
Selain itu, suhu yang lebih hangat mungkin telah memperpanjang masa aktif reptil. Hal ini akhirnya meningkatkan peluang mencari makan, yang dapat berkontribusi pada ukuran keseluruhan mereka.
Anaconda saat ini adalah makhluk semiakuatik yang mampu menahan napas di bawah air selama 45 menit. “Sedangkan titanoboa diyakini adalah ular yang hidup di darat, mirip dengan ular boa modern,” tambah Mingren. Meskipun mungkin tinggal di dekat sumber air, seperti sungai dan rawa, kemungkinan besar mereka berburu dan berkeliaran terutama di darat.
Para ilmuwan percaya bahwa TItanoboa adalah predator yang tangguh. Namun alih-alih mengandalkan racun nya yang berbisa, ular raksasa ini menggunakan kekuatan luar biasa untuk menghabisi nyawa para korbannya. Mangsanya termasuk penyu raksasa dan buaya. Hal ini mengingatkan kita pada anaconda zaman modern yang juga memanfaatkan kekuatannya untuk mendapatkan mangsa.
Mengidentifikasi ular monster Titanoboa
Baru pada tahun 2007 tulang belakang Titanoboa Penemuan ini mendorong ekspedisi baru untuk mencari lebih banyak tulang belakang. Akhirnya, ahli paleontologi mengumpulkan 100 tulang ular dari 28 individu, memungkinkan mereka memperkirakan ukuran ular prasejarah tersebut
Pada tahun 2012, penemuan penting lainnya tentang Titanoboa terjadi ketika ahli paleontologi menemukan tengkorak ular. Penemuan seperti itu sangat jarang terjadi, karena tengkorak ular sangat rapuh dan biasanya hancur setelah hewan tersebut mati.
Salah satu keistimewaan tengkorak ini adalah giginya yang rapat, bahkan lebih banyak daripada ular boa modern. Hal ini menyebabkan para ahli berspekulasi bahwa Titanoboa adalah pemakan ikan khusus. Meski begitu, mengingat ukurannya, Titanoboa bisa dengan mudah memangsa penyu dan buaya prasejarah. “Keduanya hidup di habitat yang sama dengan ular ini,” ungkap Mingren.
Cerita rakyat asli Amazon memasukkan gambaran makhluk mirip ular raksasa yang berkeliaran di sungai dan saluran airnya. Seperti di Yacumama, Boitata, dan Cobra Grande. Namun Titanoboa hanya diketahui dari catatan fosil. Dan tidak ada indikasi bahwa spesies serupa ada di wilayah tersebut di ekosistem Amazon saat ini. Namun demikian, beberapa orang percaya bahwa Titanoboa masih bertahan hidup jauh di dalam Amazon.
.