Uncategorized

5 Adat Yang Ada Di Bali

1. Desa Panglipuran

HOBIQQ LOUNGE Desa adat di Bali yang satu ini wajib sekali kamu kunjungi, karena desa ini sudah sangat terkenal di mata dunia. Desa Penglipuran berada di Kubu, Kabupaten Bangli yang berjarak sekitar 45km dari pusat kota Denpasar. Nama Desa Penglipuran berasal dari kata Lengeling dan Pura yang berarti mengingat tempat suci (pura leluhur).

Penduduk desa ini adalah masyarakat Bali Mula yang awalnya berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani kemudian bermigrasi ke Desa Kubu Bayung yang saat ini menjadi Desa Penglipuran. Mereka kemudian menetap dengan masih menjada keluhuran falsafah budaya mereka.

2. Desa Tenganan Pegringsingan

Desa adat di Bali selanjutnya bernama Desa Tenganan Pegringsingan atau yang biasa dikenal sebagai Desa Tenganan. Desa ini berada di Kabupaten Karangasem yang berjarak sekitar 60km dari pusat kota Denpasar. Desa seluas 917,2 hektar ini dihuni oleh penduduk Bali Mula yang hingga saat ini masih memegang teguh aturan adat dari leluhur. Masyarakat Desa Tenganan memiliki peraturan yang biasa disebut sebagai Awig-Awig. Beberapa contohnya seperti dilarang berpoligami ataupun bercerai. Selain itu, ada juga aturan untuk mengatur sistem pemerintahan, hak sumber daya alam, hak tanah, pendidikan, perkawinan dan upacara adat.

Meskipun masih memegang teguh aturan dari leluhur, namun masyarakat desa ini sangat terbuka dengan hal baru yang berbau modernisasi. Misalnya seperti listrik, transportasi dan alat komunikasi. Anak-anak di Desa Tenganan pun didorong untuk mendapatkan pendidikan tinggi. 

3. Desa Nyuh Kuning

Desa Nyuh Kuning juga menjadi salah satu desa adat di Bali yang nggak boleh dilewatkan. Desa Nyuh Kuning berada di Jalan Raya Nyuh Kuning, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Wisatawan tertarik berkunjung ke desa ini karena adanya budaya dan adat penduduk yang masih tradisional dan tak tersentuh oleh modernisasi. Desa Nyuh Kuning ini dibangun menggunakan konsep Tri Hita Karana, yaitu menjaga keselarasan dan keharmonisan hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan sesama manusia dan juga antara manusia dengan Tuhan. Pariwisata yang disuguhkan oleh desa ini cenderung mengadopsi budaya lokal dan alami tanpa sentuhan modernisasi. Jadi saat berkunjung kesini, kamu bisa menikmati alam dan budaya khas pedesaan dalam satu waktu.

Biasanya, kegiatan yang sering dilakukan wisatawan di desa ini adalah bersepeda atau berjalan kaki berkeliling desa.

4. Desa Trunyan

Desa Trunyan atau Terunyan memang menjadi salah satu desa adat di Bali yang cukup mendunia. Desa yang berada di tepi Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini bisa kamu kunjungi dengan mengendarai perahu menyeberangi Danau Batur. Desa Trunyan sangat terkenal dengan keunikan prosesi pemakamannya, sehingga menarik perhatian wisatawan lokal dan macanegara. Tradisi ini terbilang cukup unik karena masyarakat Desa Trunyan tidak menguburkan jenazah melainkan hanya membaringkan jenazah diatas tanah yang ada dibawah pohon Taru Menyan. Untuk itulah desa ini bernama Desa Trunyan.

5. Desa Kapal

HOBIQQ Desa adat di Bali yang terakhir ada Desa Kapal yang berada di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Desa ini juga menjadi incaran para wisatawan karena sarat akan budaya dan juga memiliki keunikan tersendiri. Ragam tradisi masih dilestarikan dan dijunjung tinggi oleh penduduk desa ini. Untuk itu, jika kamu berkunjung kesini, kemungkinan kamu bisa melihat salah satu tradisi yang sedang digelar oleh penduduknya, salah satunya adalah tradisi Aci Rah Pengangon atau tradisi perang Tipat – Bantal. Tradisi perang Tipat- Bantal ini biasanya dilaksanakan sekitar bulan September hingga Oktober setiap purnama kapat atau bulan purnama keempat dalam penanggalan Bali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *