Sering Dikira Sama, Ini 5 Bedanya Migrain dan Sakit Kepala Tipe Tegang
Uncategorized

Sering Dikira Sama, Ini 5 Bedanya Migrain dan Sakit Kepala Tipe Tegang

hobiqq lounge –  Sering Dikira Sama, Ini 5 Bedanya Migrain dan Sakit Kepala Tipe Tegang

hobi9.net – Jangan lagi salah membedakannya, ya!

Sakit kepala adalah keluhan masalah kesehatan paling umum yang dialami masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Walau umum terjadi, tapi masih banyak yang belum tahu bahwa sakit kepala punya berbagai jenis. Dua di antaranya adalah migrain dan sakit kepala tipe tegang (tension-type headache), yang mana tak jarang dikira sama.

Faktanya, migrain dan sakit kepala tipe tegang adalah kondisi yang berbeda. Jangan sampai salah, yuk, kenali perbedaan antara keduanya lewat penjelasan berikut ini yang dirangkum dari beberapa sumber.

Sering Dikira Sama, Ini 5 Bedanya Migrain dan Sakit Kepala Tipe Tegang

1. Lokasi

Melansir eMedicineHealth, sakit kepala tipe tegang akan membuat penderitanya merasakan nyeri di kedua sisi kepala, atau rasa seperti diikat di daerah dahi, wajah, atau belakang kepala. Rasa nyeri yang dirasakan bisa menjalar hingga ke leher dan bahu.

Berbeda halnya dengan migrain, yang mana nyeri awal mulanya dirasakan di satu sisi kepala, hingga kemudian akhirnya menyebar ke seluruh daerah kepala.

2. Kualitas nyeri

Penderita sakit kepala tipe tegang biasanya merasakan nyeri seperti kepalanya diikat tali, yang bersifat tetap dengan intensitas nyeri ringan hingga sedang. Perkembangan nyeri biasanya berubah-ubah; kadang nyeri bisa membaik, tapi bisa juga memburuk seiring berjalannya waktu.

Sementara itu, penderita migrain akan merasakan nyeri kepala yang berdenyut atau dirasakan seperti menusuk, dengan intensitas sedang hingga berat.

3. Durasi

Seperti dijelaskan di laman Medscape, pada mulanya penderita migran akan mengalami nyeri kepala yang terus bertambah intensitasnya dalam waktu 1-2 jam. Intensitas nyeri kemudian menetap selama 4-72 jam.

Sakit kepala tipe tegang episodik biasanya terjadi selama 30 menit hingga 1 minggu. Kondisi ini juga terjadi terus-menerus, bisa menyebabkan kondisi episodik berkembang menjadi kronis. Penderita sakit kepala tipe tegang kronis bisa mengalami nyeri hingga berjam-jam selama lebih dari 15 hari dalam sebulan.

4. Gejala penyerta

Melansir MedicineNet, Selain nyeri berdenyut di kepala, penderita migrain bisa mengalami gejala lainnya seperti mual, muntah, sensitivitas berlebihan terhadap cahaya, suara, maupun bau, serta nyeri kepala yang makin parah dengan aktivitas fisik.

Nah, kalau sakit kepala tipe tegang umumnya tidak memiliki gejala penyerta seperti pada migrain.

5. Pemicu

Walaupun beberapa faktor yang menyebabkan sakit kepala tipe tegang juga bisa memicu terjadinya migrain, nyatanya sebagian kasus sakit kepala tipe tegang cenderung berkaitan dengan stres dan adanya ketegangan otot leher maupun kepala.

Pada migrain, biasanya seseorang akan mengalami serangan sakit kepala sebelah setelah mengonsumsi makanan tertentu, seperti anggur merah, cokelat, selai kacang, produk susu, atau bisa juga buah-buahan tertentu. Selain itu, menstruasi, kehamilan, perubahan cuaca, bau-bauan tertentu, serta diet gluten bisa memicu kekambuhan migrain.

Itulah penjelasan tentang perbedaan antara migrain dan sakit kepala tipe tegang. Jadi, jangan sampai salah lagi, ya! Bila nyeri tak hilang meski sudah minum obat pereda nyeri, frekuensi terjadinya makin sering, intensitas nyeri makin parah, atau disertai gejala lain yang tak biasa, sebaiknya cek ke dokter agar bisa dilakukan pemeriksaan.

baca juga : 5 Zodiak Diprediksi Beruntung 9 Maret 2021, Aries Serba Bisa!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *