5 Fakta Unik Tentang Desa Penglipuran
Uncategorized

5 Fakta Unik Tentang Desa Penglipuran

HOBIQQ LOUNGE–5 Fakta Unik Tentang Desa Penglipuran Desa yang didapuk menjadi salah satu dari tiga desa terbersih di dunia ini telah menjadi destinasi wisata hits di Bali. Bukan hanya suasana damai dan sejuk, di desa ini pengunjung bisa menemukan beragam fakta unik. Agen Poker

1.Hutan Bambu Pelindung Desa

5 Fakta Unik Tentang Desa Penglipuran Perlu diketahui, sebagian besar atau sekitar 40 persen atau 45 hektar dari 112 hektare luas wilayah Desa Penglipuran adalah hutan bambu. Hutan bambu dibiarkan tumbuh mengelilingi desa dan menjadi kawasan resapan.

Tak hanya itu, hutan bambu yang dibiarkan tumbuh ini juga menjadi manifestasi bahwa masyarakat adat Penglipuran terus menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam.

Baca juga:
Situasi Kebakaran Hutan di Australia: 10 Juta Orang Terperangkap Api?

2.Larangan Poligami

Poligami atau beristri lebih dari satu merupakan dosa besar bagi masyarakat adat Desa Penglipuran. Jika ada yang melanggar akan dikucilkan dan hidupnya dipindahkan ke sebuah kawasan khusus yang diberinama Karangmemadu.

Tak hanya itu, upacara pernikahan juga tidak akan diterima di desa, bahkan orang tersebut ada kemungkinan diusir dari desa.


Hakikatnya larangan pologami ini adalah untuk pemberdayaan perempuan. Tidak boleh poligami itu kan secara tidak langsung wanita di Penglipuran ini terjamin, dilindungi haknya,” kata Wayan Supat

3.Falsafah Tata Ruang Trimandala

Tri itu tiga, sedangkan Mandala berarti zona, jadi Trimandala secara harfiah bisa diartikan sebagai tiga zona yang memiliki tingkat fungsi dan tingkat kesucian yang berbeda.

Secara makro Desa Penglipuran punya orientasi utara dan selatan, dan yang paling utara adalah paling tinggi. Dengan topografi melereng itu adalah tempat ibadah, zona utama mandala namanya. Kawasan ini kerap diyakini sebagai setanah tuhan, tempat berdoa.

Kemudian merendah ke zona 9 hektare yang merupakan kawasan permukiman penduduk, itu madya mandala. Ruangnya manusia. Dan yang paling bawah adalah kawasan nista mandala, nista itu adalah zona kuburan.

4.Menginap di Rumah Warga

Jika pengunjung ingin berlama-lama di Desa Penglipuran, beberapa rumah penduduk merupakan homestay yang bisa digunakan sebagai tempat menginap. Banyak pengalaman unik tentu akan didapat saat Anda menginap di rumah penduduk, salah satunya adalah menyicip dan menyaksikan pembuatan kuliner khas Desa Penglipuran.

baca juga : hal kecil yang bikin pramugari senang

Tak hanya itu, para tamu akan menemukan banyak budaya adiluhung masyarakat adat desa yang mungkin tidak banyak orang tahu.

Untuk menginap di homestay Penglipuran, wisatawan dikenakan biaya Rp 500 ribu per malam. Ongkos ini sudah termasuk beragam fasilitas, salah satunya adalah sarapan pagi.

5.Penganut Falsafah Kalapatra

Meski Desa Penglipuran telah menjadi desa konservasi sejak tahun 1980-an, yang artinya desa ini tetap menjaga tradisi dan budaya yang dimilikinya, namun penduduknya menganut falsafah Kalapatra.

I Wayan Supat menyebut, Kalapatra adalah falsafah masyarakat adat Dea Penglipuran yang tidak kaku melihat budaya orang lain, dalam kata lain, tidak seperti desa adat pada umumnya yang tertutup terhadap budaya orang lain, desa ini terbuka dan orang-orang di dalamnya bisa menikmati budaya orang lain.

“Ada sekitar 70 anak-anak kami yang sekarang bekerja di luar negeri. Kebanyakan mereka sudah tidak mau lagi menjadi petani. Ini kendala kami sebenarnya, tapi saya yakin di atas umur 50 tahun mereka akan kembali lagi ke desa, menjadi petani,” kata Wayan Supat.

5 Fakta Unik Tentang Desa Penglipuran


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *