5 Gangguan Kesehatan Mental pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
Uncategorized

5 Gangguan Kesehatan Mental pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

HOBIQQLOUNGE 5 Gangguan Kesehatan Mental pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

hobi9.info – Jangan sampai salah penanganan!

ibu hamil merupakan keadaan perempuan yang sedang mengandung sehat secara emosional maupun psikologis, yang mana hidupnya akan jadi lebih berkualitas, sehingga bayi dalam kandungannya tidak akan mengalami gangguan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Giebert, Moerland, Frattarelli, Onoye, Matsu (2007), kesehatan mental saat mengandung dapat dilihat dari empat hal, yaitu konsumsi rokok, konsumsi alkohol, serta adanya kemungkinan depresi dan kecemasan. Depresi dan kecemasan memiliki risiko tertinggi karena bisa menyebabkan tindakan aborsi dan bunuh diri pada ibu hamil.

Karena begitu pentingnya kesehatan mental pada ibu hamil, yuk, kita simak lima gangguan kesehatan mental pada ibu hamil dan cara mengatasinya, menurut Fajri, 2017 dalam Nurrizka, 2019 dari buku Kesehatan Ibu dan Anak dalam Upaya Kesehatan Masyarakat: Konsep dan Aplikasi.

5 Gangguan Kesehatan Mental pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya

1. Depresi

Depresi pada ibu hamil merupakan gangguan mental yang paling umum terjadi pada trimester pertama dan ketiga. Jika tidak diatasi dengan baik, gangguan ini dapat memicu munculnya gejala gangguan kesehatan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan, gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan gangguan makan.

Cara penanganan bila ibu hamil mengalami depresi adalah dengan adanya peranan keluarga yang sangat besar, seperti memberi perhatian dan kasih sayang, sehingga ibu hamil merasa disayangi dan tidak merasa sendirian menjalani kehamilannya.

Namun, jika depresi dirasa cukup berat, segeralah berkonsultasi kepada dokter kandungan dan/atau tenaga profesional lainnya seperti psikolog atau psikiater.

2. Serangan panik

Serangan panik terjadi ketika rasa takut atau gelisah berlebihan secara tiba-tiba muncul pada ibu hamil. Hal ini dapat muncul dari rasa cemas dan stres yang ditandai dengan meningkatnya hormon kortisol, yang dapat mempengaruhi perkembangan janin jika tidak ditangani dengan baik.

Penanganan gangguan ini dapat dilakukan meskipun tanpa konsumsi obat-obatan, seperti melakukan terapi perilaku kognitif dan suportif yang dapat mengubah pola pikir ibu hamil, sehingga dapat mencari solusi atas masalah yang terjadi secara mandiri. Bisa juga dengan menerapkan teknik relaksasi, penerapan sleep hygiene sehingga tercipta kebiasaan tidur yang lebih sehat, dan pengaturan pola makan.

3. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)

Ini adalah gangguan mental yang membuat ibu hamil perlu merasa melakukan suatu tindakan berulang-ulang, yang mana bila tidak dilakukan akan mengalami kecemasan atau ketakutan. OCD cukup sulit dikendalikan dan biasanya muncul pada awal periode kehamilan.

Berdasarkan penelitian berjudul “Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk Mengatasi Gangguan Obsesif Kompulsif” dalam Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan tahun 2013, terapi perilaku kognitif (CBT) terbukti efektif dalam mengurangi gejala OCD, yang ditunjukkan dengan menurunnya tingkat kecemasan, pemikiran negatif, dan perilaku kompulsif pada pasien.

4. Gangguan bipolar

Merupakan gangguan mental yang menyerang kondisi psikis ibu hamil, sehingga dapat menyebabkan perubahan pikiran, suasana hati, dan perilaku yang ekstrem. Masalah kesehatan mental ini merupakan gangguan yang serius, sehingga diperlukan tata laksana komprehensif jika terjadi pada ibu hamil.

Berdasarkan laporan berjudul “Tatalaksana Gangguan Afektif Bipolar pada Ibu Hamil” dalam jurnal Cermin Dunia Kedokteran tahun 2019, beberapa pengobatan yang aman untuk ibu hamil dengan gangguan bipolar adalah lamotrigin sebagai stabilisator mood tingkat pertama selama kehamilan, obat antipsikotik generasi kedua seperti aripiprazol, olanzapin, quetiapin dan lain sebagainya, serta terapi kejut listrik atau terapi elektrokonvulsif (ECT).

5. Skizofrenia

Merupakan penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir, sehingga ibu hamil tidak dapat membedakan antara ilusi dengan kenyataan.

Ibu hamil yang mengalami skizofrenia perlu mendapat pengawasan dan penanganan yang tepat oleh dokter. Ini karena skizofrenia bisa memicu bayi lahir prematur dari berat badan lahir rendah.

Penanganan yang disarankan adalah dengan memberikan dukungan keluarga atau orang-orang terdekat, pengobatan, serta penanganan intensif di rumah sakit.

Itulah lima masalah kesehatan mental yang bisa dialami ibu hamil, beserta cara mengatasinya yang beragam, mulai dari dukungan keluarga hingga tenaga kesehatan profesional. Oleh sebab itulah dukungan psikososial sangat diperlukan dalam mengontrol kondisi emosional pada ibu yang sedang mengandung.

baca juga : Lakukan 5 Gerakan Ini Saat Bangun Tidur Untuk Tingkatkan Mood

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *