Riwayat keluarga.
HOBIQQ LOUNGE
Faktanya, risiko seseorang mengalami depresi ternyata lebih tinggi apabila memiliki riwayat keluarga dengan masalah serupa atau masalah pada suasana hati lainnya. Memiliki sifat yang sangat kompleks, depresi bisa terjadi karena pengaruh banyak gen berbeda yang memberikan dampak kecil daripada gen tunggal yang menyebabkan satu penyakit. Seperti masalah kejiwaan lainnya, genetika yang terkait dengan depresi tidak sesederhana penyakit genetik murni kebanyakan.
Mengalami trauma
Ada peristiwa yang dapat memengaruhi bagaimana cara tubuh merespons berbagai situasi, ketakutan, dan kecemasan yang memicu munculnya stres. Ini biasanya terjadi karena kekerasan secara fisik, seksual, maupun emosional yang meningkatkan kerentanan terhadap muncul kondisi depresi klinis.
Struktur pada otak
Seseorang dengan kondisi lobus frontal pada otak yang kurang aktif lebih berisiko mengalami depresi. Meski begitu, para ahli masih belum mengetahui apakah kondisi tersebut muncul sebelum atau setelah gejala depresi terjadi.
Kondisi medis tertentu
Risiko depresi juga lebih tinggi pada orang-orang dengan kondisi medis tertentu. Misalnya, depresi lebih rentan terjadi sebagai efek samping dari masalah kesehatan kronis, termasuk nyeri, ADHD, dan insomnia.
Konsumsi obat tertentu
HOBIQQ
Adanya riwayat penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang juga meningkatkan risiko terjadinya depresi. Meski begitu, jenis obat resep dari dokter pun bisa memicu hal serupa. Beberapa jenis obat yang dimaksud adalah obat untuk mengatasi jerawat, kortikosteroid, dan obat antivirus jenis interferon-alfa.