5 Tips saat Beradu Pendapat dengan Orangtua5 Tips saat Beradu Pendapat dengan Orangtua
DOMINO99 – 5 Tips saat Beradu Pendapat dengan Orangtua. Ada beragam perbedaan yang bisa di temukan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah perbedaan pendapat. Sebenarnya, sah-sah saja untuk memiliki opini yang beragam untuk segala sesuatu, tetapi bila hal ini terjadi antara anak dan orangtua, rasanya menjadi suatu tantangan tersendiri.
Sebagai anak, rasanya selalu ingin memenangkan apa yang menjadi keinginan, termasuk pendapatnya. Namun, ternyata orangtua juga tidak akan mudah menyerah begitu saja, apa lagi jika itu menyangkut masa depan buah hatinya.
Lantas, sebagai anak, bagaimana agar bisa menyampaikan pendapat yang berbeda kepada orangtua tanpa menyakiti perasaan mereka? Coba ikuti tips berikut ini, yuk!
1. Beri penjelasan yang logis
ilustrasi mengobrol
Berbeda pendapat dengan orangtua, apalagi terkait dengan sesuatu yang besar, tidak jarang menjadi sumber ketegangan dalam keluarga. Namun, di sisi lain, perbedaan tersebut tidak terelakkan karena memang setiap orang memiliki jalan hidupnya sendiri.
Jika kamu berada dalam situasi semacam ini, cobalah untuk menyampaikan penjelasanmu secara logis. Bila apa yang kamu pertahankan tersebut bisa di terima oleh akal sehat, maka orangtua biasanya akan yakin bahwa anaknya telah tumbuh dewasa dan siap untuk bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Akhirnya, mereka bisa luluh dan menghormati pilihanmu.
2. Hindari kesan menggurui
ilustrasi ibu dan anak memasak bersama
Seorang anak, apalagi ketika memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, biasanya mampu berpikir kritis dan bahkan berani mempertahankan pendapatnya meski itu tidak di senangi oleh kebanyakan orang. Tidak jarang, orangtua termasuk kelompok yang tidak setuju dengan pendapat tersebut.
Tidak di mungkiri bahwa situasi yang demikian bisa sedikit rumit untuk dihadapi, tetapi apa pun yang terjadi, jangan sampai menggurui orangtuamu. Sampaikan pendapat dengan cara yang benar dan tetap menjunjung tinggi adab sopan santun karena mereka adalah orang yang wajib di hormati.
3. Gunakan diksi yang nyaman untuk didengar
ilustrasi mengobrol
Adu argumen adalah salah satu kegiatan yang bisa menyulut emosi, terlebih ketika lawan bicara kita begitu kukuh dengan pendapatnya yang sebenarnya sudah kalah telak. Namun, kamu tentu tidak bisa asal bicara bila ternyata harus berhadapan dengan orangtua sendiri, bukan begitu?
Oleh sebab itu, selalu ingat bahwa tidak peduli sedang kesal atau bahkan marah, tetap gunakan diksi yang baik dan nyaman untuk didengar. Bila kamu mampu mengutarakan pendapat dengan baik, bisa saja orangtuamu akan berbaik hati membebaskanmu dalam menentukan pilihan.
4. Jangan memaksakan pendapat saat itu juga
ilustrasi ayah dan anak
Memiliki perbedaan pendapat dengan orangtua, apalagi jika menyangkut perihal masa depan, biasanya tidak akan mudah untuk dicari titik tengahnya. Di perlukan kesabaran dari kedua belah pihak agar bisa mencari solusi terbaik, sehingga tidak ada yang di rugikan.
Sebagai anak yang sudah dewasa, ada baiknya bagimu untuk sedikit mengalah. Artinya, bila orangtuamu tidak setuju dengan pendapatmu, jangan memaksakan kehendak. Akhiri diskusi hari itu dan berikan mereka jeda untuk dapat menganalisis pemikiranmu.
Bila nanti waktu yang lebih tepat telah tiba, kamu bisa kembali mencoba untuk mengutarakan pemikiranmu. Siapa tahu, mereka akan bersedia untuk mendukungmu, bukan begitu?
5. Hanya lakukan bila benar-benar perlu
ilustrasi ayah dan anak memasak bersama (pexels.com/Kampus Production)
Menjaga pendapat agar tetap kokoh dalam suatu diskusi bukanlah sebuah hal yang keliru. Hal ini justru menunjukkan bahwa kamu adalah sosok yang memiliki prinsip dan tidak mudah digoyahkan pendiriannya.
Namun, ada kalanya kamu juga harus mengerti bahwa tidak semua hal harus diperdebatkan, terlebih jika orangtua yang menjadi “lawan”. Bila tidak benar-benar perlu, sebaiknya hindari kegiatan adu argumen tersebut.
Memilih untuk diam bukan berarti menyerah begitu saja. Sebaliknya, kamu bisa memanfaatkan momen ini untuk merenungkan kembali apakah pendapatmu layak untuk dipertahankan atau tidak.
Setiap orang berhak untuk mempertahankan pendapatnya masing-masing, terlebih jika itu berkaitan dengan hal yang sangat penting. Namun, jangan sampai adu argumen dengan cara yang salah karena hanya akan berujung pada keributan dan penyesalan belaka.