HobiQQlounge – 5 Ujian Hati yang Kerap Melanda Orang Dewasa, Kamu Juga?
Seiring bertambahnya usia seseorang kerap kali mengalami konflik batin dalam dirinya. Hal tersebut terjadi karena seiring waktu manusia akan makin sering dihadapkan pada berbagai macam masalah kehidupan.
Dan, ujian hati merupakan salah satu konflik internal yang mudah menyerang emosional dalam diri seseorang. Sehingga banyak orang mudah menjadi dilema bahkan sampai stres dibuatnya.
Namun tentu akan selalu ada hikmah dan pelajaran positif yang terkandung di dalamnya. Ujian hati merupakan ujian di mana kamu harus bisa melawan emosi negatif yang bersarang di hatimu. Saat kamu bisa berdamai dengan hatimu, kamu akan mudah menyikapi keadaan yang ada.
Nah, lalu apa saja bentuk ujian hati yang kerap dialami seseorang seiring bertambahnya usia? Berikut 5 di antaranya.
5 Ujian Hati yang Kerap Melanda
1. Kadang kamu merasa tak ada seseorang yang mampu mengerti dan memahamimu
Di kehidupan ini, banyak sekali orang yang inginnya dimengerti tapi tidak bisa mengerti balik orang lain. Oleh sebab itu, baiknya kamu jangan terlalu menaruh harapan lebih agar orang lain dapat memahamimu. Sebab saat kamu sudah berharap namun tidak mendapatkan feed back apa pun, kamu hanya akan mendapat rasa kecewa pada akhirnya.
Kamu tidak sendiri, di luar sana pasti ada yang pernah mengalami hal serupa, bahkan orang terdekat kita sendiri pun belum tentu bisa menyelami perasaan terdalam kita karena memang pada dasarnya yang lebih paham tentangmu adalah dirimu sendiri. Dan kamu jugalah yang memiliki kendali untuk keluar dari rasa tak nyamanmu itu.
2. Lelah dituntut bersikap baik-baik saja disaat hati sedang benar-benar rapuh
Saat beranjak dewasa, seolah kita menuntut diri kita sendiri agar tidak mudah menunjukkan emosi-emosi negatif kita kepada orang lain. Berbeda saat masa kecil di mana kita dapat dengan mudahnya mengekspresikan suasana hati tanpa takut dianggap aneh.
Semua orang dewasa tentu pernah mengalami hal demikian, jadi jangan pernah merasa sendirian. Kamu hanya butuh waktu untuk healing diri atau mungkin bertemu orang yang tepat tuk diajak berbagi cerita agar dapat mengurangi beban di hati dan pikiran kamu.
Tapi yang perlu diingat adalah, beban yang bersarang di hati kamu akan ada masanya berlalu dengan sendirinya.
3. Sering kali dibuat gelisah akan masa depan yang masih misteri
Kadang kita mengkhawatirkan masa depan yang masih misteri, akhirnya membuat fokus konsentrasi kita jadi pecah dalam menjalani hari sekarang.
Terlalu memikirkan hal-hal yang belum terjadi hanya akan membuatmu cemas dan tidak bahagia. Padahal sejatinya agar mendapat hati dan pikiran yang tenang, kamu hanya perlu ikhlas dan berikhtiar diri dengan menyerahkan hasil akhir dari segala usahamu di tangan Yang Maha Kuasa.
4. Pernah merasa stres akan tuntutan hidup yang semakin meningkat
Seiring bertambahnya usia tanggung jawab seseorang tentu akan semakin bertambah. Hal ini juga merupakan salah satu faktor yang bisa membuat seseorang mudah dihinggapi stres.
Banyak kegelisahan yang muncul, salah satunya seperti merasa takut jika tidak bisa mencukupi kebutuhan diri sendiri maupun keluarga yang ditopangnya. Semua orang, terutama kepala keluarga pasti pernah mencemaskan hal semacam ini.
Namun, terlalu mencemaskannya juga tidak akan mendongkrak keadaan. Kamu hanya perlu berpikiran positif, berikhtiar dan tetap terus berusaha dalam menjemput rezekimu.
5. Berulang kali diuji dengan rasa kecewa
Semakin dewasa kita akan menjadi semakin akrab dengan rasa kecewa. Seolah masalah datang silih berganti, ibarat satu perkara selesai lalu muncul perkara baru lagi. Namun begitulah hidup, selalu ada sensasi di dalamnya.
Tapi ingat, tidak ada kekecewaan yang bersifat kekal, begitu pun dengan kebahagiaan. Jalani hidup sebagaimana mestinya, tetapi ubahlah cara berpikir kamu dalam memaknai hidup ini, agar kamu tak lagi mudah diliputi pikiran-pikiran yang negatif dalam menyikapi keadaan yang ada.
Percayalah, apa pun jenis ujian hidup yang sedang menghampirimu adalah suatu proses untuk menjadikanmu lebih matang dalam menyikapi keadaan yang ada. Ambil pelajaran dan petik hikmah darinya sebagai bahan tuk mengevaluasi diri.
Baca juga : Menghilangkan Karang Gigi Tanpa Ke Dokter