HOBIQQLOUNGE – 6 Langkah Pertama Menolong Serangan Jantung, Bantu Selamatkan Nyawa!
Serangan jantung atau heart attack dapat terjadi pada siapa saja, dan tanpa diduga. Jika tidak segera ditangani, serangan jantung dapat berujung pada henti jantung (heart arrest) bahkan kematian. Serangan jantung terjadi akibat adanya sumbatan pada pembuluh arteri jantung. Hal itu menyebabkan jantung tidak bisa menerima darah yang membawa oksigen.
Serangan jantung juga bisa terjadi bersamaan dengan henti jantung. Untuk kasus demikian, pertolongan pertama juga sangat penting untuk diberikan. Pertolongan pertama ini dapat meningkatkan kemungkinan penderita untuk selamat. Berikut 6 cara memberikan pertolongan pertama pada orang yang megalami serangan jantung.
6 Langkah Pertama Menolong Serangan Jantung, Bantu Selamatkan Nyawa!
1. Kenali tanda mengalami serangan jantung
Pertama, jangan panik. Untuk mengetahui tanda serangan jantung, coba tanyakan kepada penderita mengenai apa yang sedang dirasakan, serta amati apabila penderita tidak responsif. Gejala serangan jantung ini seharusnya bisa dirasakan sebelum serangan terjadi. Gejala umumnya yaitu:
- Nyeri dada dan tidak nyaman, terasa tertekan yang cukup lama 3-5 menit dan tidak sembuh dengan beristirahat, atau kambuhan
- Sakit dan tidak nyaman yang menjalar pada lengan, leher, pundak rahang atau bagian perut atas
- Pusing berputar dan kepala terasa ringan
- Kesulitan dan masalah dalam bernapas
- Mual atau muntah
- Pucat, berkeringat
- Perasaan cemas tanpa alasan yang jelas
- Tidak responsif atau tidak sadar diri
Namun tidak semua penderita mengalami gejala seperti di atas. Beberapa kasus tidak memperlihatkan gejala, sehingga tiba-tiba serangan jantung terjadi disertai henti jantung.
2. Hubungi nomor darurat ambulan atau bawa ke pelayanan kesehatan terdekat jika masih sadar
Setelah kamu mengetahui bahwa penderita memang mengalami serangan jantung, segera hubungi nomor ambulan darurat. Jangan menunda langkah ini meskipun kamu sudah memeberikan obat tertentu.
Apabila masih memungkinkan dan penderita masih sadar, bisa membawanya langsung ke rumah sakit dengan memberi bantuan, dan bersiap-siaplah dengan kemungkinan apa saja. Sebab, dalam tahap ini, henti jantung dapat terjadi bersamaan.
3. Bantu penderita ke posisi yang nyaman dan jangan tawarkan makanan atau minuman
Jika masih sadarkan diri, minta penderita menghentikan aktivitasnya dan posisikan ke posisi duduk yang nyaman. Posisi duduk ini sebaiknya punggung bersandar pasa sesuatu. Bagi banyak orang, posisi duduk lebih mudah untuk melakukan pernapasan.
Lalu longgarkan pakaian seperti kancing celana, ikat pinggang, dasi dan sebagainya agar bisa bernapas dengan nyaman. Tenangkan penderita dan terus damping sambil melakukan langkah berikutnya. Pada kondisi ini jangan memberikan makanan atau minuman apapun kecuali untuk meminum obat di langkah selanjutnya.
4. Beri obat yang diresepkan atau berikan aspirin dengan dosis tepat
Apabila penderita mempunyai riwayat penyakit jantung, biasanya mereka mempunyai obat yang diresepkan untuk mengatasi nyeri dada seperti nitroglycerin. Tanyakan apakah penderita mempunyai riwayat dan mempunyai obat tersebut.
Apabila penderita tidak mempunyai riwayat jantung, dan tidak mempunyai riwayat alaregi, obat yang ideal diberikan adalah aspirin. Berilah aspirin dosis rendah. Beri 2 tablet 81 mg tablet rendah atau satu tablet 300mg dosis normal. Bantu penderita meminum obatnya, dan dampingi hingga bantuan datang. Pada situasi ini, kamu sebaiknya memberikan persuasi positif pada penderita.
5. Jika penderita kehilangan kesadaran tapi masih ada tanda vital normal, posisikan dalam posisi aman
Tanda vital yaitu pernapasan dan denyu jantung. Napas pasien bisa diperiksa dengan mendekatkan telinga ke hidung dan mulut penderita. Sedangkan pemeriksaan denyut bisa dilakukan dengan mengecek denyut nadi di tangan atau di rahang belakang dekat telinga penderita.
Dalam kondisi ini pastikan posisi penderita masih leluasa untuk bernapas. Bisa direbahkan dan menggulingkan orang tersebut ke posisi miring dengan kepala relaks. Tidak terlalu mendongak ataupun menunduk.
Ini penting untuk menjaga pernapasan dan mencegah penderita tersedak oleh saliva. Tetap pantau tanda-tanda vitalnya dan jangan meninggalkannya. Pada tahap ini, kamu harus bersiap dengan kemungkinan keadaan penderita kian melemah. Bersiap-siaplah untuk memberikan CPR.
6. Jika penderita kehilangan tanda vital seperti henti napas dan henti jantung, beri pertolongan CPR
Pada tahap ini, biasanya penderita sudah tidak sadarkan diri karena jantung sudah tidak mampu memompa darah secara efektif atau berhenti berdenyut. Untuk mengetahui tanda vital denyut jantung dan napas, penolong bisa mengecek pembuluh arteri di bawah rahang kanan atau kiri.
Jika tidak ada tanda vital tersebut, segera lakukan 9 langkah Cardiopulmonari Resucitation (CPR). Prosedur CPR dilakukan dengan kompresi dada sebanyak 100 kali/ menit. Penderita harus dalam posisi berbaring di permukaan yang rata dan datar. Jika tidak bisa melakukan CPR dengan benar, cukup tekan dada (antara tulang dada dan tulang belakang) penderita sebanyak 100-120 kali per menit. Lakukan kompresi terus menerus hingga paertolongan dari ahli datang atau penderita mulai menunjukkan tanda vital.
Serangan jantung bisa berujung pada situasi kritis dan harus cepat ditangani. Sebagian kasus serangan jantung terjadi di luar pelayanan kesehatan, dimana tenaga medis tidak mudah ditemukan. Maka, pemberian pertolongan pertama pada penderita serangan jantung sangat penting dilakukan oleh orang biasa tetap diperlukan. Hal ini dapat meningkatkan kesempatan penderita untuk selamat dan pulih.
Baca Juga : Squirting Ejakulasi Perempuan Yang Jarang Diketahui