HOBIQQ LOUNGE 7 Tanda Latihan Beban Terlalu Keras, Berhentilah !
Angkat beban (weightlifting) adalah bentuk latihan yang populer dan di sukai banyak orang.
Namun, terkadang kita terlalu memaksakan diri.
Terlalu banyak mengangkat beban justru membuat kita lebih lemah dan meningkatkan risiko cedera.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, kamu perlu mengetahui tanda-tandanya.
Berikut ini 7 Tanda Latihan Beban Terlalu Keras:
Terjadi perubahan denyut jantung
Apakah kamu menahan napas saat mengangkat beban?
Ketika seseorang mengangkat beban yang lebih berat dari biasanya, mereka akan menahan napas.
Walau terasa alami, tetapi menahan napas saat mengangkat beban bisa menyebabkan masalah kesehatan serius yang di kenal sebagai manuver Valsava.
Tubuh lebih lelah dan tidak sekuat biasanya
Kelelahan adalah hal yang wajar dialami setelah latihan angkat beban. Namun, bila di lakukan terlalu sering dan terlalu berat, tubuh bisa menderita. Ini dapat menyebabkan pola gerakan terganggu.
Tubuh bisa mulai menderita jika mengangkat beban terlalu banyak karena tubuh akan benar-benar kelelahan, sehingga tidak akan bisa bergerak dengan benar.
Tidak ada waktu untuk memulihkan diri
Ada sebagian orang yang terlalu ambisius dan ingin ototnya cepat terbentuk.
Setelah latihan ekstra keras di gym, ia masih melanjutkan angkat beban di rumah. Akibatnya, tubuh tidak mendapat waktu pemulihan yang cukup.
Penting untuk memberi diri anda cukup istirahat di antara latihan yang sangat berat.
Mengalami kesulitan tidur
Secara umum, olahraga meningkatkan kualitas dan durasi tidur.
Akan tetapi, olahraga yang dilakukan berlebihan justru merusak siklus tidur!
Tubuh memproduksi hormon stres berlebihan imbas dari olahraga yang terlalu keras.
Ini bisa mengganggu kemampuan untuk rileks dan tertidur.
Terjadi rhabdomyolysis atau kerusakan jaringan otot
Latihan berlebihan tidak akan membuat otot berkembang, justru akan merusaknya.
Overtraining dapat menyebabkan rhabdomyolysis, kondisi saat jaringan otot mengalami kerusakan.
Dilansir WebMD, rhabdomyolysis merupakan sindrom serius akibat cedera otot langsung atau tidak langsung.
Ini hasil dari kematian serat otot dan pelepasan isinya ke aliran darah.
Otot rentan cedera dan performa menurun
Mengangkat beban berat terus-menerus bisa merusak persendian.
Sendi bertindak sebagai engsel saat melakukan gerakan olahraga dan latihan berlebihan memberi tekanan berat pada sendi.
Alhasil, otot melemah dan rentan cedera. Di sisi lain, overtraining juga menyebabkan penurunan performa.
Tidak hanya lelah secara fisik, tetapi juga mental
Tubuh mengeluarkan banyak energi saat angkat beban.
Masuk akal apabila seluruh tubuh merasa lelah setelahnya.
Tingkat energi pun menjadi sangat rendah dan tubuh tidak akan berfungsi secara optimal.HOBIQQ
Menurut penelitian, latihan berlebihan tak hanya menyebabkan kelelahan fisik, tetapi juga mental.