Ada Benjolan Kecil Berisi Darah di Kulit? Waspadai Pyogenic Granuloma
Uncategorized

Ada Benjolan Kecil Berisi Darah di Kulit? Waspadai Pyogenic Granuloma

HOBIQQLOUNGE –  Ada Benjolan Kecil Berisi Darah di Kulit? Waspadai Pyogenic Granuloma

hobikuqq.com – Merupakan jenis tumor, apakah ini berbahaya?

Granuloma piogenik atau pyogenic granuloma adalah pertumbuhan di kulit yang berukuran kecil, bulat, dan biasanya berwarna merah seperti darah. Benjolan ini cenderung berdarah karena mengandung banyak pembuluh darah. PKV GAME Kondisi ini juga dikenal sebagai lobular capillary hemangioma atau granuloma telangiectaticum.

Merupakan jenis tumor pembuluh darah jinak yang terjadi pada kulit dan selaput lendir, berikut ini fakta-faktanya yang perlu diketahui.

Ada Benjolan Kecil Berisi Darah di Kulit? Waspadai Pyogenic Granuloma

1. Apa itu granuloma piogenik?

Tidak terdapat perbedaan bermakna antara insiden pada laki-laki dan perempuan.

Selain itu, benjolan juga bisa tumbuh di bibir, kelopak mata, genital, dan rongga mulut. 

Pada kasus jarang, granuloma piogenik juga bisa tumbuh di konjungtiva atau kornea mata. Konjungtiva adalah BANDARQ jaringan bening di atas area putih mata, sementara kornea adalah penutup bening di atas pupil dan iris.

2. Penyebab granuloma piogenik

  • Pengaruh hormonal. Ini bisa terjadi karena penggunaan kontrasepsi oral dan pada 5 persen kehamilan.
  • Infeksi. Bakteri Staphylococcus aureus sering terdeteksi. Di rongga mulut, kebersihan gigi yang buruk adalah hubungan yang umum. Tidak ada bukti etiologi virus.

3. Tanda dan gejala granuloma piogenik

Benjolan tumbuh selama beberapa hari hingga mencapai ukuran terbesarnya, yang biasanya kurang dari 2 cm. Pertumbuhan kemudian akan berhenti dan diameternya akan tetap sama dalam beberapa minggu.

Granuloma piogenik biasanya muncul di atas kepala, leher, atau lengan. Permukaannya mungkin halus atau agak bergelombang, menyerupai buah rasberi.

Warnanya nantinya bisa bervariasi dari kecokelatan hingga hitam kebiruan karena perdarahan terjadi dari lesi.

Gejala yang paling mencolok adalah terjadinya perdarahan bahkan setelah trauma mekanis yang tidak signifikan. BANDAR SAKONG Ini sering menjadi gangguan besar, dan merupakan indikasi paling umum untuk menghilangkannya. Akibat episode perdarahan berulang ini mungkin terlihat berkerak atau bahkan memborok. Selain itu, granuloma piogenik tidak menyebabkan rasa sakit atau iritasi, dan tidak berkembang menjadi kanker.

Namun, ini bukan kondisi menular.

Benjolan juga bisa muncul di bibir, lidah, bagian dalam pipi, hingga langit-langit mulut bertekstur keras (hard palate). Frenulum (jaringan tipis di bawah lidah bagian tengah, yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut) dan lipatan antara gusi dan pipi juga bisa terpengaruh.

4. Diagnosis granuloma piogenik

Perdarahan yang sering adalah jenis komplikasi yang paling umum.

Menurut American Osteopathic College of Dermatology, kondisi ini tumbuh kembali hingga setengah dari semua kasus, terutama pada orang dewasa muda yang memilikinya di area punggung atas.

Dokter kemungkinan besar dapat mendiagnosis granuloma piogenik berdasarkan penampilannya. DOMINO99 Dokter mungkin melakukan biopsi untuk membuat diagnosis yang lebih akurat.

Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel jaringan. Biopsi juga membantu menyingkirkan kondisi medis ganas (kanker) yang dapat menyebabkan jenis pertumbuhan serupa. Kondisi ini termasuk karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel basal, dan melanoma.

5. Pengobatan granuloma piogenik

Menurut penelitian dalam The National Society for Cutaneous Medicine tahun 2017, meskipun beberapa granuloma piogenik bisa sembuh secara spontan, tetapi sebagian besar memerlukan beberapa bentuk pengobatan untuk mencegah perdarahan, ulserasi, dan jaringan parut. 

Pilihan pengobatannya meliputi:

  • Cryotherapy
  • Laser.
  • Electrodessication
  • Kuretase atau eksisi cukur
  • Skleroterapi
  • Suntikan kortikosteroid dan krim imiquimod 5%
  • Larutan oftalmik.

Itulah beberapa fakta medis seputar granuloma piogenik. Bila mengalami gejalanya, segera periksakan ke dokter agar bisa segera mendapat penanganan medis yang tepat sesuai kondisi

baca juga : 5 Cara Meningkatkan Kelenturan Tubuh Melalui Olahraga, Mudah Dilakukan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *