hobiqq – Awalnya dikira cairan dari besi berkarat yang menetes, pengguna Facebook yang hanya ingin dikenal sebagai Berung Merah mendapat pengalaman yang tak terbayangkan sebelumnya. Air Merah Kehitaman Menetes dari Plafon
Cerita horor tapi kocak ini berawal ketika Berung Merah dan anggota keluarganya mencium bau busuk dari kamar mandi selama beberapa hari terakhir.
Tidak itu saja, dia juga melihat ada air menetes dari plafon rumahnya. Awalnya dia mengira itu air karat akibat hujan.
Tapi warnanya merah kehitaman seperti darah. Cairan dengan bau busuk yang terus menetes tersebut membuat keluarganya penasaran.
” Dalam dua atau tiga hari terakhir, kamar mandi saya bau busuk. Lalu tiba-tiba ada air yang menetes dari plafon.
” Tapi aneh juga airnya berwarna merah kehitaman seperti darah,” ujarnya.
Kamar Mandi Bau Busuk, Dikira Cairan dari Karat
Merasa aneh dengan bau busuk dan cairan merah itu, keluarga Berung Merasa memutuskan untuk memecahkan plafon kamar mandi.
Mereka bermaksud menemukan sumber bau busuk sekaligus mengungkap misteri air berwarna merah mirip cairan dari besi yang berkarat itu.
Pagi-pagi setelah membersihkan kamar mandi, bau busuknya ternyata masih ada. Saat itulah anggota keluarganya sepakat untuk memecahkan plafon tersebut.
” Yang memecahkan plafon rumah kami adalah ayah. Sementara saya hanya memberi dukungan moral dari bawah,” katanya setengah bercanda.
Terkejut, Bau Busuk dan Air Berwarna Merah Kehitaman Itu…
Baru memecahkan plafon sedikit saja, Berung Merah melihat sesuatu yang sangat mengejutkan sekaligus menjijikkan.
Sebuah kepala hewan mencuat ke bawah. Semangat Berung Merah langsung runtuh. Dia keluar rumah sambil muntah-muntah.
Rupanya bau sangat tak sedap itu berasal dari bangkai musang yang telah membusuk di plafon rumahnya.
Sementara air menetes dari plafon yang dikira cairan dari besi berkarat itu ternyata adalah darah bangkai musang itu.
Tidak diketahui sudah berapa lama musang berukuran besar dan sudah mengeras itu mati di plafon rumah Berung Merah
Ayah Berung Merah kemudian menurunkan bangkai musang itu dan langsung menguburkannya di belakang rumah.
Bau Busuk Itu Seperti Menempel di Setiap Ruangan
Namun muncul persoalan baru di rumah Berung Merah. Bau busuk dari bangkai musang itu tidak serta merta menghilang.
Baunya seperti menempel di setiap sudut ruangan rumahnya hingga membuat keluarganya merasa jijik dan tidak betah.
Karena tak tahu harus berbuat apa lagi untuk menghilangkan bau busuk itu, Berung Merah bertanya melalui postingan di Facebook.
‘Inilah yang Disebut Musang King’
Bukannya memberikan solusi yang berguna, sebagian besar malah membuat komentar kocak di postingan itu.
” Pindah rumah saja. Saya perkirakan roh musang itu masih berkeliaran dalam waktu agak lama. Rumah yang sekarang dibakar terus diratakan untuk dijadikan ladang.”
” Maaf, saya kuliah jurusan hewan, alam dan manusia. Berpengalaman di bidang kesehatan hewan selama 10 tahun. Saya kira ini bukan musang biasa. Ini yang banyak di bilang raja dari musang karna tidak biasa dalam bentuk nya.
Berbagai Tips Hilangkan Bau Busuk
Beruntung masih ada yang waras dan sungguh-sungguh memberikan solusi yang dibutuhkan oleh Berung Merah.
” Semprotkan Clorox di tempat itu untuk menghilangkan bau busuk. Jangan mencampur Clorox dengan air, gunakan saja langsung. Tapi pakai masker saat menyemprotkan Clorox karena berbahaya jika masuk ke sistem pernapasan,” komentar netizen yang mengaku dapat tips dari petugas pengendali hama yang biasa berhadapan dengan tikus dan musang.
” Semprotkan Clorox dan bubuk deterjen. Ini cara yang saya gunakan untuk membunuh kuman ketika saya belajar dan bekerja di rumah sakit. Setelah itu, gosok dengan sabun yang kuat dan gunakan pengharum ruangan,” kata netizen lainnya.
Bau Busuk Itu Masih Belum Hilang
Sayangnya, cara-cara tersebut di atas masih belum bisa menghilangkan bau busuk di rumah Berung Merah.
” Sudah macam-macam benda saya lempar ke dalam lubang di plafon itu. Mulai dari arang, daun pandan, Clorox.
” Ada juga yang menyarankan biji kopi, tepung gandum.. sudah macam resep minuman saja,” canda Berung Merah.