HOBIQQ LOUNGE -Semakin bertambahnya usia, semakin kecil juga lingkar pertemanan. Sekarang ini, semua orang fokus dengan kehidupannya masing-masing. Ada yang mengejar karier, melanjutkan pendidikan, atau bahkan membangun keluarga sendiri. Kehidupan sebagai orang dewasa akhirnya terasa sangat melelahkan, sekaligus kesepian. Alasan Mengapa Kesepian
Untuk orang yang hidup sendiri tanpa keluarga atau pasangan, rasa kesepiannya akan semakin meningkat. Selain berpengaruh terhadap kondisi mental, ini juga bukan tak mungkin berdampak pada kesehatan fisik. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ulasan mengapa kesepian tak baik untuk kesehatan.
1. Kesepian bisa picu peradangan kronis
pixabay.com/stevepb
Peradangan sejatinya merupakan mekanisme tubuh dalam melawan infeksi. Namun jika terjadi secara berkepanjangan, bahkan saat kuman atau jejas lainnya hilang, peradangan dapat memicu perkembangan berbagai penyakit serius, seperti di abetes, penyakit jantung koroner, stroke, hingga kanker.
Sebuah studi meta-analisis yang terbit dalam jurnal Neuroscience and Biobehavioural Reviews pada 2020 memaparkan, orang yang merasa kesepian memiliki kadar sitokin yang cukup tinggi dalam tubuhnya. Sitokin merupakan senyawa kimia yang dapat memicu peradangan. Alasan Mengapa Kesepian
2. Kemampuan daya tahan tubuh menurun
ilustrasi sakit (pexels.com/Gustavo Fring)
Masih dalam studi yang sama, di jelaskan bahwa tubuh manusia menginterpretasikan kesepian dengan stres atau rasa sakit. Ini yang kemudian memicu produksi sitokin dan memunculkan reaksi peradangan untuk mengatasinya.
Di lansir WebMD, di bawah kondisi stres, tubuh juga akan memproduksi berbagai hormon seperti kortisol yang berisiko menurunkan daya tahan tubuh. Dengan demikian, kemampuan tubuh dalam melawan infeksi kian menurun dan tubuh menjadi rentan sakit.
3. Meningkatkan risiko demensia
ilustrasi orang merasa kesepian (pexels.com/Kevin Bidwell)
Faktanya, orang yang merasa kesepian lebih berisiko mengalami gangguan kognitif seperti demensia atau penurunan daya ingat. Hal ini di jelaskan melalui studi yang terbit dalam Journal of Gerontology pada 2018.
Melalui studi literatur tersebut, Dr. Angelina R. Sutin selaku pemimpin penelitian memaparkan bahwa hubungan sosial menunjukkan efek positif terhadap otak. Berinteraksi dengan orang lain berpotensi melindungi otak karena membuat otak aktif bekerja.
4. Kesepian tak baik untuk kesehatan jantung
ilustrasi nyeri dada (freepik.com/jcomp)
Kesepian juga di ketahui memiliki efek negatif bagi jantung. Menurut studi yang terbit dalam jurnal Heart pada 2016 lalu, orang yang merasa kesepian atau tidak memiliki kehidupan sosial di laporkan berisiko 29 persen lebih besar mengalami serangan jantung dan 32 persen lebih besar mengalami stroke.
Sebelumnya, studi dalam jurnal Psychology and Aging yang terbit pada 2010 menyebutkan bahwa kesepian berisiko meningkatkan tekanan darah. Lebih lanjut, tekanan darah dapat bermuara pada penyakit lainnya seperti aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah, hingga penyakit jantung koroner.
5. Meningkatkan risiko kematian dini
ilustrasi orang merasa kesepian (pexels.com/Valeria Ushakova)
Secara keseluruhan, rasa kesepian dapat tingkatkan risiko kematian dinihingga 29 persen. Temuan ini didapat melalui studi meta-analisis yang melibatkan lebih dari 3,4 juta partisipan dan dipublikasikan dalam jurnal Perspectives on Psychological Science pada 2015 silam.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan, kematian dini ini disebabkan oleh beragam penyakit kronis yang risikonya meningkat pada orang-orang yang mengalami kesepian. Hubungan dan interaksi sosial yang intens diyakini dapat mengurangi risikonya.
Tanpa disadari, kesepian ternyata membawa dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Karenanya, kamu harus tetap terhubung dengan orang lain untuk mengusir rasa kesepian. Sedikit tips, kamu bisa bergabung dalam komunitas atau bertemu keluarga atau sahabat secara rutin. Jangan biarkan dirimu terisolasi dari dunia sekitar, ya!