HOBIQQLOUNGE – Apakah mungkin diantara kalian, ada yang punya bos/atasan yang kelakuannya sangat buruk sehingga kalian sangat-sangat kesal bahkan sangat benci kepadanya sampai-sampai GanSis membayangkan untuk membunuh mereka dalam imajinasi GanSis. Namun, cepat-cepat GanSis menepis pemikiran tersebut
Sebenarnya, hal seperti itu normal apa gak, ya? Bahayakah untuk kesehatan psikologis kita? Daripada penasaran, mending langsung baca thread ini tanpa sisa!
Apakah Benarkah Membunuh Atasan dalam Imajinasi Baik untuk Kesehatan?
Baca Penjelasan Psikolog Ini!
Dr. Julia Shaw
Dalam wawancara yang dilansir dari NYPost, psikolog kriminal dari Universitas College London, Dr. Julia Shaw menyampaikan sebuah fakta yang membuat TS terkejut Gaes
BANDAR Q Bagaimana tidak? Menurut psikolog cantik ini, perilaku manusia yang dalam imajinasinya membayangkan untuk membunuh atasan di tempat kerja ternyata baik bagi kesehatan! Wow!. Selain itu, menurutnya, hal tersebut adalah hal yang normal.
Dr. Julia menjelaskan bahwa Apakah membayangkan untuk melakukan pikiran-pikiran jahat dalam imajinasi, salah satunya, keinginan untuk membunuh atasan, dapat menumbuhkan rasa empati kita sebagai pelaku terhadap korban yang dibayangkan.
ADU Q Lewat imajinasi tersebut, si pelaku dapat mengetahui nantinya, seperti apa rasanya jika pembunuhan tersebut benar-benar terjadi dan apa saja konsekuensi yang harus ia terima setelahnya.
Hal tersebut tak lepas dari kenyataan bahwa seseorang yang pemikirannya sehat dan tidak mengidap penyakit psikologis akan benar-benar merenungkan sisi positif dan negatif yang akan terjadi. Bukan hanya memikirkan kepuasan setelah membunuh semata.
Dengan demikian, seseorang yang tadinya punya keinginan yang kuat untuk membunuh atasannya akan mengurungkan niatnya karena rasa empati dan sadar akan konsekuensi dari perbuatannya.
Akan tetapi, lain ceritanya, jika setelah membayangkan membunuh atasan, seseorang justru merasakan kepuasan yang berlebihan tanpa rasa penyesalan.
Agen Poker Itu menandakan bahwa ada masalah pada kesehatan mentalnya sehingga dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan mentalnya ke dokter.
Tapi, lanjut Shaw, kebanyakan orang tidak akan melakukannya setelah membayangkan konsekuensinya. Ia mengatakan bahwa kemampuan untuk merenungkan tindakan dan konsekuensi potensial mereka adalah penting untuk membuat keputusan yang baik.
