Uncategorized

Berbanding Terbalik dengan Prestasi Indonesia Rexy

HOBIQ-Di bandingkan dengan nomor lain, nomor ganda putra menjadi yang paling kompetitif dalam bulu tangkis Malaysia saat ini. Berbanding Terbalik dengan Prestasi

Sedangkan di nomor-nomor lain, terutama dari sektor putri, justru masih menunjukkan stagnan. Berbanding Terbalik dengan Prestasi

Tunggal putri dan ganda putri Malaysia kurang bersinar di bandingkan ganda putra mereka.

Di ganda putra, skuad Negeri Jiran punya pasangan-pasangan hebat dan pelapisnya pun sudah mulai bergeliat.

Seperti yang baru saja di tunjukkan lewat kemenangan Choong Hon

Jian/Muhammad Haikal di Orleans Masters 2024, Aaron Tai/Kang Khai Xing di Thailand International Challenge 2024 serta Junaidi Arif/Roy King Yap yang menjadi runner-up Spain Masters 2024.

Sedangkan di nomor lain terutama di tunggal putri, Malaysia sedang terseok-seok.

Belum ada yang paling tidak mendekati Goh Jin Wei yang kini berkarier secara independen.

Nama-nama seperti Kisona Selvaduray, Karupathevan Letshana hingga Siti Nurshuhaini belum menonjol.

Di ganda putri pun demikian, pasangan di bawah Pearly Tan/Thinaah Muralitharan juga belum ada yang menggigit.

Sebuah fenomena yang sangat berbanding terbalik dengan bulu tangkis Indonesia saat ini. Skuad Merah Putih beberapa tahun terakhir justru mulai menunjukkan pemerataan. Gelar juara beregu Asia tahun lalu mulai menjadi buktinya.

Tunggal putri Indonesia telah memiliki Gregoria Mariska Tunjung,

Ester Nurumi Tri Wardoyo dan Komang Ayu Cahya Dewi yanhg baru saja merepotkan Ratchanok Intanon di semifinal Spain Masters 2024.

Adapun di ganda putri, nomor ini justru sedang merekah-merekahnya untuk skuad Merah Putih. Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari,

Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto baru saja merengkuh gelar juara di

level Super 300, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi juga berhasil jadi runner-up di level yang sama.

Melihat jomplangnya nomor ganda putra Malaysia dengan nomor-nomor

lain di pelatnas mereka, Rexy Mainaky selaku Direktur Kepelatihan

BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia), mencetuskan ide untuk memicu persaingan lebih sengit dalam internal mereka.

“Dari apa yang saya lihat, persaingan di antara para pemain

ganda putra sangat berbeda sekali dari lainnya,” kata Rexy d ikutip BolaSport.com dari New Straits Times.

“Pemain-pemain seperti Aaron Tai/Khai Xing menyadari hal ini dan mengambil kesempatan untuk meningkatkan kualitas mereka sendiri.”

“Mereka paham mereka punya senior yang kuat, tetapi mereka tidak takut untuk tampil maksimal dalam latihan. Sikap seperti inilah yang saya ingin lihat dalam diri pemain di nomor-nomor lain,” tegas Rexy.

Peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Soebagdja itu merasa cerminan persaingan internal seperti ini juga bisa di terapkan di nomor tunggal.

“Sekarang, di beberana nomor lainnya dari kami (Malaysia), seperti tunggal putri, persaingannya tidak setinggi di ganda putra.”

“Inilah yang ingin saya ubah ke depannya, tetapi saya juga akan berkoodinasi dengan staf pelatih untuk mencari solusi mana yang terbaik,” tegasnya.

Rexy Mainaky bersama Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada pertandingan final Kejuaraan Dunia 2022, Minggu (28/8/2022)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *