Cegah Diabetes pada Anak dengan Aktivitas Fisik Teratur
HOBIQQ LONGUE Gaya aktif dan sehat merupakan investasi jangka demi mewujudkan masa depan yang lebih baik. Dalam rangka Hari Di abetes Sedunia, Sun Life Indonesia meluncurkan program Build Our Kids’ Success (BOKS) melalui Wahana Visi Indonesia.
BOKS pertama kali di luncurkan di Amerika Serikat pada tahun 2009 sebagai program aktivitas fisik gratis untuk anak-anak dari segala usia dan kemampuan. Cegah Diabetes pada Anak dengan Aktivitas Fisik Teratur
Program ini merupakan upaya untuk menurunkan angka kasus di abetes di Indonesia, khususnya pada anak-anak. Acara peluncuran yang di laksnakan pada Senin (15/11/2022) turut membagikan Active Healthy Kids Indonesia Report Card yang di paparkan oleh Dr. Agus Mahendra, M.A, Country Leader Active Healthy Kids Indonesia.
1. Angka aktivitas fisik anak di Indonesia masih rendah
Active Healthy Kids Indonesia Report Card adalah laporan yang memberikan penilaian dan rekomendasi untuk peningkatan aktivitas fisik pada anak-anak. Dari laporan tersebut, pola aktivitas fisik anak di Indonesia memerlukan peningkatan.
Laporan tersebut menggunakan beberapa indikator, seperti Overall Physical Activity, Organized Sport and Physical Activity, Active Play, Physical Fitness, Family and Peers, dan School. Dari masing-masing indikator tersebut, Indonesia mendapatkan nilai “F”, yang merupakan nilai terendah dalam laporan tersebut.
“Jadi anak ini kurang memenuhi indikator atau benchmark yang telah di tentukan. Benchmark ini mengacu pada benchmark yang telah di tentukan oleh WHO,” ujar Agus.
2. Penyebab aktivitas fisik anak Indonesia rendah
Agus menjelaskan salah satu alasan utama angka aktivitas fisik di Indonesia rendah adalah kurangnya kesadaran tentang pentingnya kesehatan jasmani. Ini meliputi berbagai lapisan maysarakat, seperti orang tua, guru, dan diri sendiri.
Program kesehatan jasmani yang hanya di laksanakan seminggu sekali di sekolah-sekolah Indonesia juga menjadi penyebab kurangnya aktivitas fisik anak.
Selain itu, program kesehatan jasmani di Indonesia di anggap masih banyak yang tidak sesuai dengan anak-anak, sehingga intensitas aktivitas fisik anak tidak maksimal.
Di sisi lain, pandemi juga membuat anak kurang gerak dan tidak melakukan aktivitas luar ruangan.
3. Hubungan aktivitas fisik dan kadar gula darah
Aktivitas fisik dan kadar gula darah memiliki hubungan yang erat. Menurut Agus, jika kurang melakukan aktivitas fisik, ini akan membebankan hormon insulin dalam mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Pada akhirnya, ini akan mengganggu produksi hormon insulin dan menyebabkan di abetes.
Inilah mengapa aktivitas fisik sangat penting untuk mencegah di abetes. Dengan mengajarkan pola hidup aktif dan sehat sejak dini, anak akan memiliki pertumbuhan dan metabolisme tubuh yang lebih baik.
Agus juga menjelaskan bahwa olahraga akan mengeluarkan hormon endorfin yang akan memberikan perasaan bahagia.
“Lama-lama, insulin ini akan kehilangan fungsinya, jadi tidak efektif untuk menurunkan gula darah. Dari situlah akhirnya muncul di abetes tipe 2,” kata Dr. Agus.
4. Di sarankan melakukan aktivitas fisik 60 menit dalam sehari
Aktivitas fisik yang di anjurkan untuk anak-anak adalah 60 menit olahraga menengah ke tinggi (moderate to vigorous) dalam satu hari. Durasi 60 menit ini bisa di bagi menjadi dua atau tiga kali dalam sehari.
Agus menyebutkan aktivitas fisik tersebut bisa dalam bentuk yang bermacam-macam. Orang tua bisa mengajak anaknya untuk bermain permainan fisik, berolahraga bersama, atau melakukan senam.
“Indikator yang bisa di lihat adalah saat anak terengah-engah. Dan kalau di pertahankan dalam waktu yang lama berarti akan mengarah pada pengeluaran keringat,” ucap Dr. Agus.
5. Program BOKS di harapkan bisa meningkatakan aktivitas anak Indonesia
Kehadiran program BOKS di harapkan dapat mengatasi indikator-indikator yang harus di perbaiki dalam Active Healthy Kids Indonesia Report Card. BOKS di harapkan bisa menjadi solusi melalui pengembangan rencana pelajaran dan sumber daya aktivitas fisik bagi guru dan sukarelawan.
BOKS ditargetkan dapat memfasilitasi aktivitas fisik harian di lingkungan sekolah dan kelompok anak-anak, untuk sekitar 10.000 peserta anak-anak baru setiap tahunnya. aktivitas fisik yang teratur merupakan faktor pelindung yang signifikan untuk mencegah dan mengelola penyakit tidak menular (PTM), termasuk di abetes tipe 2.
“Selama fase awal pelaksanaannya, Program BOKS telah melatih 289 guru melalui program Training of Trainers (ToT). Hingga saat ini, Program BOKS telah berhasil menjangkau 12.194 anak yang tersebar di 51 sekolah dasar di sebagian besar wilayah Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur dan Jakarta, serta 58 komunitas anak di sebagian besar wilayah DKI Jakarta,” ucap Mitra Tobing, Ministry Quality and Impact Director Wahana Visi Indonesia.
Aktivitas fisik merupakan hal yang sangat penting untuk kesehatan, khususnya pada masa pertumbuhan anak. Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mencegah di abetes tipe 2 dan membuat metabolisme anak menjadi lebih baik.
Program ini merupakan upaya untuk menurunkan angka kasus di abetes di Indonesia, khususnya pada anak-anak. Acara peluncuran yang di laksnakan pada Senin (15/11/2022) turut membagikan Active Healthy Kids Indonesia Report Card yang di paparkan oleh Dr. Agus Mahendra, M.A, Country Leader Active Healthy Kids Indonesia.