BERITA UNIK

Cerita Fotografer Abadikan Pernikahannya Sendiri

Hobiqq – Seperti halnya Indonesia, peningkatan kasus Covid-19 di Malaysia juga tidak bisa dianggap enteng. Cerita Fotografer Abadikan Pernikahannya Sendiri

Untuk membendungnya, pemerintah Negeri Jiran menerapkan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP), sejenis PPKM Darurat di Indonesia.

Di masa era PKP ini tidak menyurutkan semangat dan malah muncul ide-ide kreatif agar tetap bisa bertahan dalam tatanan norma baru.

Hal yang sama dilakukan oleh seorang fotografer pernikahan yang ingin mengabadikan kenangannya sendiri sebagai seorang pengantin di tengah PKP tersebut.

Cerita Lucu Fotografer Abadikan Momen Pemotretan Pernikahannya Sendiri

Berbaju Melayu lengkap dengan kain samping dan peci, mempelai pria itu berlari berulang kali untuk mendapatkan angle terbaik.

Cerita Fotografer Abadikan Pernikahannya Sendiri

Fotografer bernama Sheikh Mohd Asyrul Shikh Hatim yang mengadakan sebuah pernikahan di tengan masa PKP ini berkata ia telah mengikuti protokol kesehatan yang ada.

Pria berusia 30 tahun itu mengaku awalnya berniat menggunakan jasa temannya sebagai fotografer untuk merekam foto pernikahannya.

Karna teman saya yang seorang Fotografer sedang ada di luar kota dan tidak bisa ke sini jadi saya memutuskan untuk mengambil foto sendiri.

Memainkan Dua Peran yang Penting

Asyrul mengatakan saat melakukan pemotretan tersebut, dia sama sekali tidak menggunakan konsep.

TIdak ada niat apapun ini terjadi secara spontan. Lokasi fotografi juga dekat rumah pengantin perempuan di Kuala Krai, Kelantan,” katanya.

Cerita Fotografer Abadikan Pernikahannya Sendiri

Hasil yang indah tersebut kita juga harus tau bagaimana realita nya, pengantin pria yang mengakui nya jika nyata nya sangat sulit dan rumit mengatur sendiri.

Apalagi pada pemotretan kali ini, dia ‘memainkan’ dua peranan, yaitu sebagai fotografer dan pengantin itu sendiri.

Baru 10 Menit Sudah Basah Kuyup

Pertama, dia menetapkan posisi untuk mengambil foto sebelum mengatur timer pada kamera yang terpasang. Begitu menekan shutter, Asyrul akan berlari ke arah istrinya untuk mengambil gambar.

” Lebih dari 10 kali saya lari bolak-balik sepanjang sesi fotografi yang berlangsung kira-kira tiga jam. Baru 10 menit pertama saja, ketiak saya sudah basah,” kata Asyrul dengan nada bercanda.

Untuk pemotretan pernikahannya, Asyrul memilih lokasi di area kebun karet dengan pemandangan sungai di dekatnya.

Momen Berkesan Saat Pemotretan

Menurut fotografer pernikahan paruh waktu itu, momen paling berkesan adalah saat dia foto bersama istrinya di jembatan sungai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *