Uncategorized

Death Worm, Cacing yang Sering Jadi Monster di Film

HOBIQQLOUNGE – Apa itu Mongolian Death Worm? Menurut ahli Biologi Karl Shuker dalam bukunya The Unexplained: An Illustrated Guide to the World’s Paranormal Mysteries menyebutkan bahwa Death Worm adalah makhluk sensasional yang bersembunyi di Gurun Gobi Selatan. Sedangkan dalam buku seorang paleontolog, Roy Chapman Andrews, yang tidak mempercayai adanya hewan ini mencatatkan, jika itu adalah cerita yang beredar di Mongolia. Meski begitu ada lima hal menarik yang perlu kamu tahu tentang cacing ini.

Diklasifikasikan sebagai hewan cryptids

Death

Death Worm diklasifikasikan sebagai hewan cryptids, yaitu hewan yang dianggap ada namun belum teridentifikasi. Kata cryptids sendiri diambil dari cryptozoologi yaitu suatu ilmu yang mempelajari bidang tersebut. Masyarakat Mongolia sendiri sangat yakin jika cacing ini benar-benar ada dan bukan hanya sekedar mitos. Situs Ancient Origins menulis, di tahun 1922 Perdana Menteri Mongolia Damdinbazar pernah menggambar wujud cacing ini pada para penjelajah Gurun Gobi dari barat.

Memiliki nama lokal “olgoi-khorkhoi”

Warga lokal menyebut Death Worm dengan nama “Olgoi-Khorkhoi” yang berarti cacing usus besar. Karena menurut cerita rakyat Mongolia warna tubuhnya merah terang seperti usus sapi yang berlumuran darah dengan panjang sekitar satu meter. Selain itu, ketidakjelasan pada mata atau mulut yang membuatnya semakin mirip dengan potongan sebuah usus sapi.

Dikatakan bisa menyemburkan zat asam yang sangat korosif

Death

Dilansir Live Science, menurut pengakuan penduduk lokal, cacing ini bisa menyemburkan racun yang sangat korosif untuk membunuh mangsanya seperti tikus dan unta, maupun manusia. Selain itu, berkembang cerita di masyarakat jika cairan yang korosif itu tidak berhasil membunuh, maka death worm akan mengeluarkan sengatan listrik. Ini membuatnya terdengar seperti sebuah mitologi, namun masyarakat setempat tetap mempercayai jika Olgoi Khorkhoi ada. Meski mereka juga tak percaya jika cacing usus itu bisa menyetrum. Masyarakat Mongolia hanya percaya, bila Death Worm memiliki bisa yang beracun.agen bandarq indonesia

Para peneliti menggambarkannya sebagai ular jenis baru

Banyak sekali peneliti yang bertualang ke Gurun Gobi untuk mencari jejak dari Death Worm dan tak ada satupun yang bisa bertemu atau memotretnya. Meski begitu mereka tetap membuat sebuah kesimpulan yang merujuk jika cacing usus ini merupakan spesies ular baru.Seperti peneliti Shuker ataupun penulis Richard Freeman yang menyatakan bahwa Mongolian Death Worm merupakan penampakan salah satu reptil tanpa kaki atau sejenis ular pasir. Bahkan peneliti yang lain menggambarkan jika death worm menyerupai ular kobra, mengingat kobra bisa menyemburkan bisa sampai jauh.

Banyak digambarkan sebagai monster besar yang ganas dalam film dan game

Death

Mungkin banyak dari kalian yang tahu tentang cacing ini dari film fiksi ilmiah maupun video game. Contohnya saja pada game Death Worm ataupun film Sand Serpents, Mongolian Death Worm, ataupun Tremor’s yang digambrakan sebagai monster besar yang beracun dan bisa mengahancurkan kota dalam sekali kemunculannya. Kisah fiksi ilmiah seperti inilah yang membuat Mongolian Death Worm menjadi sangat sensasional. Tak ayal banyak orang yang melakukan penjelajahan ke Gurun Gobi hanya untuk sekadar melihat cacing usus ini. Selain itu, pro-kontra keberadaannya tetap menjadi perbincangan yang menarik.

Itulah lima hal menarik dari Death Worm, cacing beracun yang konon katanya tinggal di Gurun Gobi. AGEN POKER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *