HOBIQQ LOUNGE – Efek” Negatif dari rokok tidak di ragukan lagi, rokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang mengancam jiwa, seperti kanker paru-paru, emfisema, dan penyakit jantung di antara penyakit lainnya.
Menghirup asap rokok memiliki efek pada semua bagian tubuh, termasuk sistem pencernaan. Ini kemudian dapat memberikan dampak serius pada kesehatan karena sistem pencernaan bertanggung jawab dalam memproses makanan menjadi nutrisi yang di butuhkan tubuh untuk hidup.
1. kanker Usus Besar
Menurut laman Johns Hopkins Medicine, rokok adalah faktor risiko utama dari kanker usus besar. Kanker usus bessar merupakan penyebab utama kedua kematian akibat kanker.
Kanker ini ialah jenis kanker yang di mulai di usus besar, yang merupakan bagian terakhir dari saluran pencernaan. penyakit kanker ini biasanya di mulai sebagai polip kecil, yang seiring waktu dapat berkembang menjadi kanker usus besar.
2. Batu Empedu
Kantung empedu ialah organ kecil yang berlokasi di sisi kanan perut di bawah hati. Kantung empedu menampung cairan pencernaan yang di sebut empedu yang di lepaskan ke usus kecil. Jika cairan pencernaan ini mengendap dan mengeras di kantung empedu, ini di sebut batu empedu.
Menurut laman Gastrointestinal Society, terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko pengembangan batu empedu. Risiko ini mungkin lebih tinggi pada perempuan. SITUS POKER ANDALAN
3. Penyakit Hati
Hati atau lever merupakan organ pencernaan yang memiliki tugas penting dalam menyaring racun dari tubuh. Racun ini termasuk obat-obatan dan minuman beralkohol.
Efek Asap rokok dapat menghambat fungsi hati. Rokok juga memperburuk penyakit hati yang telah ada yang d isebabkan oleh alkoholisme.
Studi dalam World Journal of Gastroenterology tahun 2005 menemukan bahwa orang dengan penyakit radang usus atau inflammatory bowel di isease (IBD) juga memiliki peningkatan risiko terkena penyakit hati tertentu, seperti kolangitis sklerosis primer, hepatitis autoimun, dan sirosis bilier primer. Ini juga menjadi alasan mengapa orang dengan IBD sangat tidak d ianjurkan untuk merokok.
4. Penyakit Crohn
Orang yang suka merokok atau pernah merokok di masa lalu memiliki efek risiko lebih tinggi terkena penyakit Crohn daripada orang yang tidak merokok. Sementara itu, orang dengan penyakit Crohn yang merokok memiliki peningkatan frekuensi kekambuhan, operasi berulang, dan kebutuhan yang lebih besar untuk mendapatkan perawatan yang intens.
Masih belum jelas mengapa rokok memperburuk penyakit Crohn. Namun, di perkirakan bahwa merokok menurunkan aliran darah ke usus atau memicu respons dalam sistem kekebalan tubuh.
Menurut penelitian dalam jurnal Alimentary Pharmacology & Therapeutics tahun 2005, bahkan setelah berhenti merokok, mantan perokok masih memiliki risiko terkena penyakit Crohn. Namun, orang dengan penyakit ini masih mendapatkan keuntungan jika berhenti merokok. Berhenti merokok dapat mengurangi keparahan penyakit.
5. Pankreatis
Adalah peradangan pada pankreas, suatu kelenjar di belakang perut bagian atas yang bertugas menghasilkan enzim yang membantu pencernaan dan mengatur cara tubuh memproses gula. Pankreatitis dapat muncul secara tiba-tiba dan berlangsung selama berhari-hari, dapat pula berkembang selama bertahun-tahun.
Mengutip Mayo Clinic, perokok rata-rata tiga kali lebih mungkin mengembangkan pankreatitis kronis di bandingkan dengan orang yang tidak merokok. Kabar baiknya, berhenti merokok dapat mengurangi risiko mengembangkan pankreatitis sekitar setengahnya.
Berhenti merokok dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan pencernaan dan masalah kesehatan lainnya. Jadi, jika kamu merokok, berhentilah. Apabila kamu membutuhkan bantuan, kamu bisa mendatangi rumah sakit untuk mendapatkan bantuan medis atau bergabung dengan komunitas untuk mendapatkan saran yang akan membantu kamu. HOBIQQ
