HOBIQQ -Minum jus seledri populer di kalangan konsumen yang sadar akan kesehatan. Jus seledri sering dimanfaatkan untuk detoksifikasi, meningkatkan hidrasi, mengurangi peradangan, dan mendukung kesehatan secara umum. Minum jus seledri populer
Akan tetapi, meskipun seledri itu sendiri menyehatkan dan mengandung nutrisi penting, tetapi mengonsumsi jus seledri secara berlebihan bisa memberikan beberapa dampak negatif. Apa sajakah itu?
Menyebabkan masalah pencernaan
Seledri kaya akan manitol, sejenis gula alkohol yang ditemukan secara alami dalam banyak buah dan sayuran. Mengutip Healthline, manitol bertindak sebagai agen osmotik, yang berarti menarik air ke saluran pencernaan dan mengendurkan tinja. Karena alasan inilah banyak orang melaporkan mengalami efek samping pencernaan, seperti diare, setelah banyak minum jus seledri.
Meskipun efek samping ini biasanya mereda dengan sendirinya, tetapi ini akan lebih berdampak pada orang-orang yang memiliki kondisi medis seperti sindrom iritasi usus besar
Tekanan darah tinggi
Jus seledri relatif tinggi sodium, yaitu sekitar 189 miligram (mg) dalam dalam porsi satu cangkir (240 mililiter).
Kementerian Kesehatan RI menganjurkan konsumsi garam adalah 2.000 natrium atau setara dengan satu sendok teh garam per orang per hari (5 gram/orang/hari). Jadi, minum beberapa gelas jus seledri dalam sehari mungkin bisa meningkatkan asupan garam harian.
Studi dalam jurnal Nutrients tahun 2019 menyebut bahwa asupan tinggi garam berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah, khususnya pada orang-orang yang sensitif terhadap efek garam. Jadi, jika kamu punya tekanan darah tinggi, sebaiknya atur asupan jus seledri dan makanan tinggi garam lainnya. Minum jus seledri populer
Meningkatkan rasa lapar
Jus seledri sering dicampur dan disaring. Proses ini menghilangkan sebagian besar serat dalam seledri. Serat adalah senyawa bermanfaat yang bergerak melalui saluran pencernaan secara perlahan, membantu mengurangi nafsu makan dan membuat kita merasa kenyang.
Dilansir publikasi StatPearls, studi menunjukkan bahwa asupan serat juga dapat membantu penurunan berat badan dan penurunan lemak. Kalau kamu mengganti makanan tinggi serat dalam pola makan harian dengan jus seledri, maka asupan serat akan turun. Pada gilirannya, ini bisa menyebabkan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan.
Interaksi dengan obat tertentu
Jus seledri kaya akan vitamin K. Vitamin yang larut dalam lemak ini penting dalam proses pembekuan darah. Walaupun ini bukan masalah bagi kebanyakan orang, tetapi pada orang yang sedang menggunakan obat-obatan tertentu perlu memantau asupan vitamin K dengan saksama.
Secara khusus, orang-orang yang sedang menggunakan obat pengencer darah, seperti warfarin, disarankan untuk mempertahankan asupan makanan tinggi vitamin K yang stabil. Ini penting untuk memastikan obat bekerja secara efektif, mengutip laporan dalam jurnal Medicine tahun 2016.
Penting untuk mengonsumsi vitamin K dalam jumlah yang kira-kira sama per hari dan hindari perubahan mendadak dalam pola makan harian.
Sensitivitas terhadap sinar matahari
Seledri mengandung psoralen, senyawa kimia yang ada dalam beberapa jenis buah dan sayuran. Psoralen bereaksi terhadap sinar matahari dan dapat menyebabkan phytophotodermatitis, yaitu kondisi peradangan yang menyebabkan lepuh dan bercak pada kulit setelah terpapar sinar matahari, mengutip studi dalam jurnal Dermatitis tahun 2021.
Studi dan laporan kasus terdahulu menghubungkan peningkatan sensitivitas terhadap sinar matahari dengan asupan seledri atau jus seledri yang berlebihan. Namun, reaksi ini biasanya terjadi ketika makanan yang mengandung psoralen bersentuhan dengan kulit. Ini tidak mungkin memengaruhi orang-orang yang minum beberapa porsi jus seledri per hari.