BERITA UNIK

Enam Tahun Berlalu Kematian Akseyna Tenggelam

hobiqq – Kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia (UI), yang meninggal enam tahun lalu hingga kini masih menjadi misteri. Enam Tahun Berlalu Kematian Akseyna Tenggelam

jasad mahasiswa asal Yogyakarta ini, ditemukan di Danau Kenanga UI hari ini, 26 Maret, pada tahun 2015 silam.

ada hal yang aneh saat jasad di temukan , yaitu di temukan nya batu besar di dalam tas korban.

Sudah 6 Kapolres Berganti, Kasus Akseyna Belum Terungkap

Enam Tahun Berlalu Kematian Akseyna Tenggelam

Sayang, sudah enam tahun berlalu, tapi Polres Metro Depok yang menangani kasus ini belum juga mampu mengungkap misteri kematian mahasiswa berusia 18 tahun itu.

Padahal, selama enam tahun itu, sudah terjadi enam kali pergantian Kapolres Metro Depok. Hingga sudah berganti jabatan kepada orang lain sampai saat ini tidak menemukan jalan terang.

Selama ini polisi mengaku kesulitan mengungkap kematian mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI tersebut.

Kasus yang Mangkrak Dibuka Kembali

Ada yang mengatakan jika korban bunuh diri. Namun polisi juga menemukan fakta baru jika Akseyna tewas karena perbuatan pidana.

Kendati demikian, titik terang siapa yang melakukan pembunuhan terhadap Akseyna masih belum terungkap hingga saat ini.

Kasus kematian Akseyna yang ‘mangkrak’ selama beberapa tahun sebelumnya akhirnya dibuka kembali pada 3 Februari 2020 lalu.

Waktu itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Asep Adi mengatakan, Polres Metro Depok kembali membuka penyelidikan kasus Akseyna.

” TKP pun juga sudah diolah kembali oleh Kapolres (Metro Depok) yang hari ini, yaitu Kombes Azis Andriansyah,” ungkap Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Keluarga Tak Pernah Mendapat ‘Update’

Miris sekali kasus ini sudah lama dan tidak ada kejelasan dari pihak kepolisian , hingga Kapolres Metro Depok sudah berganti

Ayahanda Akseyna, Marsekal Pertama TNI Mardoto, mengaku sudah kenyang dengan janji-janji polisi terkait penuntasan kasus kematian putranya.

Menurut Mardoto, polisi tidak pernah ‘update’ tentang kasus anaknya. Polisi baru menyapa Mardoto sekitar 1,5 tahun yang lalu.

Namun bukan untuk memberikan kabar perkembangan kasusnya, hanya menyampaikan jika polisi tetap akan terus melakukan penyelidikan.

Pernyataan yang sama terus di ulang oleh pihak berwajib bahwa kasus ini sedang di dalami atau sedang di tangani dengan serius hingga terungkap siapa pelaku nya.

Beberapa Petunjuk yang Bisa Digunakan

Ada beberapa hal yang bisa di jadikan barang bukti atau acuan untuk tidak lanjut oleh pihak kepolisian tapi tidak di gunakan oleh pihak berwajib.

Ada salah perpisahan dari pihak korban yaitu secarik surat, Menurut Mardoto, tulisan tersebut tidak sama dengan tulisan tangan anaknya yang ia kenal.

Kemudian petunjuk ketika Akseyna yang masih berkomunikasi dengan ibunya yang tinggal di Yogyakarta melalui telepon genggam lima hari sebelum kematiannya.

Keberadaan teman-teman kos Akseyna yang bisa masuk ke dalam kamarnya juga bisa menjadi titik tolak dalam mengungkap kematian pemuda itu.

Misteri Kematian Akseyna Pekerjaan Rumah Polres Depok

Namun hingga saat ini misteri kematian Akseyna masih belum terungkap. Kasus ini jadi pekerjaan rumah kepolisian.

ini yang hanya bisa Kombes Imran Edwin ucapkan di jabatan baru nya saat ini.

” Itu jadi utang, PR buat Polres Depok. Insya Allah, nanti kami lihat dulu. Saya baru satu hari, akan saya dalami kasus ini hingga mencapai tujuan bersama ujar Imran,

Apa Kata Orangtua Akseyna?

Ayah Akseyna Ahad Dori alias Ace, Marsekal Pertama TNI Mardoto mengungkapkan sejak awal kematian anaknya pada 26 Maret 2015 pihak kampus tidak berpihak padanya.

Padahal saat itu anaknya masih tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (MIPA UI).

” Dari awal, UI cenderung tidak berada di pihak Ace, mahasiswanya. UI sulit tidak dapat di ajak bekerja sama .

Mardoto justru mendapat banyak dukungan dari pihak lain. Salah satunya dari warganet. Dia pun berharap agar kasus kematian anaknya menemukan titik terang.

Ia tidak patah arang. Sang ayah menduga ada pihak yang tidak ingin kasus tersebut terungkap.

Namun perwira tinggi di Angkatan Udara itu meyakini kasus tersebut akan terungkap suatu saat nanti. Dia juga meyakini pembunuh anaknya adalah orang dekat.

” Ya orang terdekat. Masih menduga yang sama. Siapa nya, nggak mungkin saya ungkapkan. Bagian dari pengumpulan informasi” .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *