BERITA KESEHATAN

Pemarah yang Berbahaya Bagi Kesehatan

Pemarah Lebih Cepat Meninggal

HOBIQQ LOUNGE – Ada hasil riset yang menemukan bahwa pemarah antara orang berusia 25 sampai 40 tahun, cenderung lebih cepat meninggal dibandingkan dengan merekea yang lebih tenang.

Sebagian mereka meyakini hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor yang mmempengaruhi stress penuh tekakanan dan psikologis. Seringnya marah pada masa tertentu dapat menyebabkan penyakit yang mengancam nyawa. Berikut 5 fakta tersembunyi dari kemarahan, yang berbahaya bagi kesehatan Anda.

Pemarah Cenderung Kurang Istirahat

Rasa amarah yang bisa meningkatkan respon pada otak yang terkait daengan naluri bertahan hidup. mosi dalam amarah dapat mendorong dan memberi sinyal kecemasan yang meningkat ke bagian otak dan tubuh lainnya. Memicu aliran darah ke anggota badan serta jantung yang mneimbulkan relaksasi berkurang.

Jadi mereka yang mengumbar amarah cenderung mengalami insomnia. dan penyebab kemarahan anda mengurai beban pikiran anda. mengurangi respon ketakutan anda. (Mike Fisher). direktur British Association of Anger Management.

Kemarahan Bisa Menyebabkan Sakit Kepala

PEMARAH

Emosi yang terlalu senang atau terlalau marah mengakibatkan pelepadan hormaon stress adrenalin dan syaraf lain yang mendorong kondisi otak tertekan. Sehingga akan menimbulkan efek sakit pada kepala.

Lonjakan kimiawi meningkatkan aliran darah semakin naik ke otak, dapat memicu pembengkakan pembuluh darah dan syaraf, maka itu dapat menyebabkan ketegangan dan sakit kepala.

Kemarahan Bisa Merusak Sistem Pernafasan

Menurut periset di Harvard School of Public Health mengatakan masalah permusuhan dapat mengurangi fungsi sistem pernafasan. Selama periode delapan tahun, individu yang selalu bermusuhan melakukan tindakan yang sangat buruk secara sangat signifikan dan lebih buruk daripada orang-orang yang tidak bermusuhan.

Kemarahan bisa sebabkan depresi

Ketika marah, hormon mengalir melalui aliran darah dan dapat meningkatkan denyut jantung derta ketegangan pada otot. dan itu keadaan yang harus kita waspadai.

Seringnya terjadi reaksi ini membuat ketegangan (pusat kendali stres pada otak) menjadi sulit bagi neuron untuk dimatikan. Dan hormon bahagia (serotonin) secara signifikan terkuras pada beberapa individu dengan sifat agresif. HOBIQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *