hobiqq – Ada pekerjaan unik yang ditawarkan di Jepang. Pekerjaan itu adalah mengantarkan makanan. Jadi Kurir Makanan Gajinya Rp1 Jutaan Per Hari
Sabtu 15 Mei 2021, sebuah iklan lowongan kerja mendapatkan perhatian banyak orang. Iklan ini memberikan penawaran gaji yang menarik.
Menurut iklan tersebut, perusahaan mencari seseorang Jadi Kurir yang bisa terbang dari Okinawa ke Tokyo untuk mengantarkan beberapa onigiri. Tak hanya itu, pengirim makanan harus membeli onigiri daging dan telur di toko tertentu sebelum terbang mengantarkannya.
“ Pekerjaan ini memintamu untuk mengantarkan paket makanan antara Bandara Haneda dan Bandara Okinawa,” tulis perusahan.
Perusahaan ini juga meminta kurir untuk membeli onigiri daging dan telur di samping pintu kedatangan Bandara Okinawa dan mengantarnya ke Bandara Haneda.
Jadi Kurir Gajinya Menarik
Ini berarti, pekerjaan itu membuat sang kurir makanan melakukan dua kali perjalanan. Perlu waktu 12 jam untuk merampungkan pekerjaan.
Sementara Perusahaan tersebut menawarkan gaji harian senilai 15 ribu yen (Rp1,96 juta). Perusahaan tersebut memutuskan untuk menghapus iklannya. Tidak ada yang tau lowongan ini masih ada atau tidak .
Alasan Haru Driver Ojol Tinggalkan Pekerjaan
Dunia memang adil. Kaya menang bukan jaminan dapat bahagia . Ada yang tidak berpendidikan tinggi namun rezekinya cukup untuk membahagiakan keluarga. Pendek kata, rezeki setiap manusia tidak sama.
Begitu juga kisah yang dibagikan oleh seorang dokter yang bertemu dengan driver ojek online (ojol) baru-baru ini di Malaysia.
Melalui akun Facebook Dr Redza Zainol, kisah itu bermula ketika menggunakan layanan ojol untuk pulang ke rumah selepas bekerja.
Sekolah Cuma Sampai SMA
Meskipun Awalnya Dr Redza berniat fokus pada pekerjaan yang ada di ponselnya. Namun hatinya terketuk ketika driver ojol memulai percakapan sore itu.
” Saya ini tidak terlalu pintar, Tuan. Sekolah hanya sampai SMA saja. Itu pun lulus dengan nilai pas-pasan. Rezeki saya hanya bawa ojol ini saja,” kata driver tersebut.
Driver ojol berusia sekitar 50-an itu kemudian menyambung cerita dengan mengungkapkan kisah dirinya kenapa memilih pekerjaan tersebut.
Kerja Restoran Enak Tapi Jarang Sholat Berjamaah
Menurut driver ojol yang tak disebutkan namanya itu, dia sebelum ini bekerja di sebuah restoran martabak selama bertahun-tahun.
” Memang bisa sholat tapi sangat jarang berjamaah. Saya rindu ingin sholat jemaah. Sampai satu hari, saya ketemu bos dan minta berhenti kerja.
” Awalnya istri saya tak setuju. Dia bilang sudah enak-enak kerja di restoran, tiba-tiba mau bawa ojek online. Saya jawab niat saya cuma ingin bisa sholat berjamaah. Saya mau bawa ojol sebab sudah lama tak sholat berjamaah,” tulis Dr Redza menirukan ucapan driver tersebut.
Driver ojol itu bilang dia sudah tiga tahun ini bawa ojek online. Dan selama ini belum pernah tertinggal sholat berjamaah, mulai dari Subuh sampai ke Isya setiap harinya.
” Saya bisa datang ke masjid lebih awal, setelah sholat saya zikir. Kemudian sambung kerja sampai pukul 10 malam,” kata driver ojol itu.
Sejak Sering Sholat Jamaah Rezeki Melimpah
Bahkan Pria setengah baya itu sangat bersyukur dengan rezeki yang diberikan kepadanya walaupun hanya bekerja sebagai driver ojol. Dia mampu membeli sebuah rumah lagi.
” Saya tak tahu rezeki ini datang dari mana. Saya bisa beli satu rumah lagi yang saya jadikan homestay. Sekarang orang-orang bilang uang selalu ada. Anak pun sudah besar-besar. Saya pun sudah 50 tahun.
” Kalau istri mau ajak ke mana-mana, tinggal libur saja ojeknya. Senang sekali. Tidak ada yang lebih penting dari pada ibadah, dan saya tidak mengejar apapun lagi. Saya kejar sholat jemaah,” cerita lelaki itu.
Menangis Dengar Kisahnya
Dr Redza tersentuh hatinya begitu mendengar kisah driver ojol tersebut yang lebih mengutamakan amal ibadah berbanding hal-hal dunia.
” Menitikkan air mata mendengar kisahnya. Ya Allah, terasa kerdil betul diri ini. Entah apakah ada rezeki yang lebih besar dibandingkan bisa menghadap Sang Pencipta di setiap awal kita menjalankan kehidupan sehari-hari.
” Saya pun tak tahu. Yang saya tahu, bertemu orang yang baik macam bapak ojol itu sudah merupakan rezeki besar untuk saya. Saya belajar sesuatu darinya. Terima kasih ya Allah,” pungkas Dr Redza.