BERITA UNIK

Janda Desa Ini Pengusaha Batu Alam Omzet Rp25

Hobiqq – Pengusaha besar beromzet puluhan juta pasti akan memilih tempat tinggal di tengah kompleks perumahan mewah. Janda Desa Ini Pengusaha Batu Alam Omzet Rp25

Selain bertujuan menaikkan gengsi, tinggal di kompleks perumahan lebih terjamin keamanan dan kenyamanannya.

Namun berbeda dengan seorang wanita di Majalengka yang menjadi pengusaha besar tapi lebih memilih untuk tinggal di tengah kuburan.

Janda Desa Ini Pengusaha Batu Alam Omzet Rp25

Adalah Bu Hikmayati yang merupakan pengusaha pertambangan batu yang memutuskan untuk membangun rumah yang jauh dari pemukiman warga.

Kisah tentang kehidupan unik Bu Hikmayati tersebut diceritakan melalui sebuah video yang tayang di kanal YouTube Rizquna Channel.

Disebutkan jika Bu Hikmayati adalah seorang janda yang memiliki usaha tambang batu di Desa Cimangguhilir, Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka, Jawab Barat.

Untuk menuju rumah Bu Hikmayati, Rizquna harus lewat tengah-tengah kuburan. Maklum saja, rumah Bu Hikmayati berada di seberang pemakaman.

Jadi mau tidak mau harus menyusuri jalan setapak tidak beraturan di antara batu-batu nisan kuburan di tempat pemakaman desa.

Setelah berjalan menembus pemakaman yang luas, Rizquna akhirnya sampai di rumah Bu Hikmayati yang ternyata berada persis di samping kuburan.

Janda Desa Yang Tidak Biasa Punya Penghasilan Per Bulan Puluhan Juta

Janda Desa Ini Pengusaha Batu Alam Omzet Rp25

Rumah Bu Hikmayati tertutup oleh rimbunnya pohon yang banyak tumbuh di area pemakaman sehingga terkesan seram jika malam hari.

Jangan membayangkan rumah pengusaha besar di desa seperti di kota. Masalahnya, rumah Bu Hikmayati itu justru tampak sederhana.

Dinding bagian luar masih dibiarkan polos tanpa dilapisi semen sehingga memperlihatkan batu batanya. Di belakang rumahnya ada kandang kambing yang berbatasan langsung dengan kuburan.

Desain rumah Bu Hikmayati juga tidak neko-neko atau mewah. Bentuknya cukup sederhana seperti rumah-rumah warga desa lainnya.

Wanita berusia 43 tahun ini mengaku sudah empat tahun tinggal di rumah yang jauh dari pemukiman warga. Dia tinggal sendirian di rumah tersebut.

Dua anaknya tidak tinggal bersamanya karena mereka menuntut ilmu di luar desa. Seorang anaknya menuntut ilmu di pesantren. Satunya lagi menempuh pendidikan di Mesir.

Meski sudah ditinggal oleh suami, Bu Hikmayati tidak takut tinggal di rumah terpencil yang berada di pinggir kuburan tersebut.

Bu Hikmayati sengaja memilih tinggal di tempat tersebut karena merasa lebih nyaman. Ia mengatakan bahwa lebih adem tinggal sendiri di samping kuburan.

Berbeda jika tinggal di tengah pemukiman warga, akan ada saja masalah yang timbul. Karena itulah dia memilih tinggal menyendiri.

Bu Hikmayati mengaku harus memberanikan diri untuk tinggal di samping kuburan dan dia memang sudah terbiasa melewatinya tiap hari.

Batu Alam Omse Puluhan Juta

Janda Desa Ini Pengusaha Batu Alam Omzet Rp25

Tentang kejadian seram selama tinggal di pinggir kuburan, Bu Hikmayati ternyata juga pernah mengalaminya.

Biasanya kalau ada yang mau meninggal, keranda yang ditaruh di dekat rumahnya suka berbunyi malam-malam.

” Seperti ada yang menjatuhkan. Sering kalau kayak gitu. Kadang-kadang ada yang ketok rumah malam-malam. Cuma kalau dilihat nggak ada orangnya,” tutur Bu Hikmayati.

Kebetulan pintu samping rumah Bu Hikmayati menghadap ke kuburan sehingga wajar dia sering mendengar suara ketukan dari sana.

Beralih ke kehidupan ekonomi, Bu Hikmayati adalah pengusaha batu alam yang penjualannya bisa sampai ke Cirebon, Bandung, Bali, dan masih banyak lagi.

Namun batu alam yang ditambang oleh Bu Hikmayati masih menggunakan tenaga manual. Dia masih memakai tenaga pekerja yang dibayar untuk mengambil dan memecah batu alam.

Harga batu alam yang dijual oleh Hikmayati cukup bervariasi. Kalau masih mentah dijual per truk dengan harga mulai dari Rp1 juta hingga Rp1,2 juta.

Jika sudah di Cirebon, batu alam itu diolah dan dijual mulai dari Rp90 ribu sampai Rp200 ribu per meter. Sehingga omzetnya bisa mencapai Rp25 juta tiap bulan.

Penghasilan tersebut kalau penambangan berjalan lancar. Tapi kadangkala ada masa penambangan tidak lancar karena hujan atau banjir, paling minim omzet tiap bulan Rp16 juta.

Begitulah kisah kehidupan janda pengusaha batu alam yang memilih tinggal sendirian di pinggir kuburan sejak 2018 silam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *